MAKALAH LAPISAN BUMI

TUGAS
IPA


(bab V) LAPISAN BUMI



KELOMPOK 5 :
1.               ROSHIFATUL FIKRIYAH  (37)
2.               CANTIKA KUSUMA W     (27)
3.               ADINDA EKA S               (23)
4.               ROBBY WIJAYANTO      (19)

5.               DIMAS MIFTACHUL F     (07)
MAKALAH BUMI DAN LAPISANNYA


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Dapatkah kamu hidup tanpa oksigen ? atau tanpa air ?  Dapatkah kamu hidup di lingkungan dengan suhu yang sangat tinggi atau sangat rendah ? tentu tidak. Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen,  yang sesuai, beserta faktor kebutuhan lainnya. Semua faktor yang diperlukan makhluk hidup terseebut tersedia di planet tempat kita semua hidup, Bumi.
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung air yang sangat banyak,memiliki suhu relatif sedang sehingga cocok untuk kehidupan makhluk hidup, dan mengandung berbagai senyawa kimia yang juga mendukung kehidupan.sejauh ini,hal tersebut tidak dimiliki oleh planet laindi manapun di tata surya. Di antara bentangan jagat raya yang luasnya tak terbatas, planet Bumi sebenarnya hanyalah sebuah planet kecil yang tampak tidak lebih dari setitik debu di tata surya. Namun, Bumi begitu unik dan berbeda dari planet maupun benda langit lain. Bumi adalah mukjizat dalaam alam semesta. Sejauh mana kamu mengenal planet tempatmu hidup ini.?


B.     Rumusan Masalah
                  Berdasarkan latar belakang, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah :

1.      Bagaimanakah struktur bumi?
2.      Apa saja lapisan yang ada dalam bumi?





BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Bumi dapat berputar karena disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi. Sedangkanpengertian revolusi bumi adalah gerakan berputarnya bumi mengelilingi matahari. Baik rotasi bumi maupun revolusi bumi arahnya dari barat ke timur. Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik, selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit.
Jika kita mengamati atau melihat matahari dari bumi tempat kita berpijak, maka matahari tampak terbit dari timur , melintas di atas langit, kemudian terbenam di barat. Pada malam harinya bintang juga terlihat serupa, dari timur ke barat. Sebelum abad ke-16 banyak orang mempercayai bahwa bumi tidak berputar, matahari dan bintang-bintang lainnya lah yang mengelilingi bumi. Namun setelah itu manusia mulai paham bahwa bumi yang berotasi atau berputar pada porosnya hari demi hari, karena rotasi inilah maka matahari dan bintang-bintang lainnya di langit tampak bergerak dari timur ke barat.
B.     Penanggalan
Bulan mengelilingi bumi dalam waktu sekitar 27 hari. Diperlukan waktu 29 hari atau satu bulan jawa untuk menyelesaikan seluruh fase penampakan bulan. Setiap kali tiba masa bulan baru, bulan tampak gelap kelam. Lalu tampak semburat sabit tipis yang menyorot dari salah satu sisi. Tembereng terang ini terus meluaskan wajahnya, hingga suatu saat tampak bulat purnama. Setelah itu cahaya bulan kembali menyempit, sampai akhirnya menjadi tipis lagi.
C.    Gejala Pasang-Surut Dan Gerhana
Ketika bulan mengedari bumi, gaya gravitasi bulan menarik air laut. perubahan tinggi muka air laut dinamakan pasang surut. Matahari juga ikut memicu gejala pasang surut. Variasi pasang surut terbesar terjadi ketika matahari dan bulan terletak segaris dengan bumi. Pada saat bumi berada di antara matahari dan bulan, bayangan bumi jatuh ke atas permukaan bulan. Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari. Walaupun jari-jari (radius) bulan hanya 1/400 jari-jari matahari, bulan terletak pada jarak 1/400 dari jarak matahari ke bumi sehingga gerhana matahari total dapat terjadi. Pasang purnama terjadi ketika matahari dan butan terletak segaris dengan bumi. Keduanya bersama-sama menarik air laut ke arah yang sama. Pasang perbani terjadi ketika buLan menarik air laut pada sudut tegak lurus terhadap matahari.
D.    Daur-Daur Lainnya
Orbit bumi kadang-kadang tidak terbentuk lingkaran sempurna, melainkan cenderung elips. Sumbu rotasi bumi juga bergoyang lambat seperti putaran asing yang mulai terhuyung-huyung. Variasi bentuk orbit dan posisi poros ini semakin bertambah seletelah puluhan atau ratusan ribu tahun. Banyak ahli menduga bahwa keadaan itu menjadi salah satu pemicu permulaan zaman es yang melanda bumi setiap beberapa juta tahun sekali.

Bumi berotasi pada sumbu yang miring 230 terhadap bidang orbit ptanet mengitari matahari. Akibatnya, panjang siang dan iklim bervariasi secara musiman. Pada Maret dan September, matahari berada tepat di atas khatulistiwa. Pada Juni, betahan utara bumi condong ke arah matahari dan menjadi lebih hangat. Pada Desember, belahan selatan bumi condong ke arah matahari dan mengalami musim panas. Saat itu betahan utara bumi mengalami musim dingin. Daerah dekat kutub mengalami siang terus-menerus selama beberapa minggu pada musim panas. Sebaliknya, pada musim dingin matahari tidak terbit setama berminggu-minggu.

1. Bentuk Planet Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/Ï€. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.

2. Komposisi Kimia Bumi

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagaiberikut:
1. Kerak bumi (crush)
Merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle)
Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core)
 Yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Selengkapnya mengenai atmosfer,bisa membaca pada tulisan terdahulu tentangpengertian atmosfer. Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat.
Bumi berbentuk bulat seperti bola, tapi tidak sempurna. Bentuk Bumi sedikit menggembung di bagian ekuator dan merata di bagian kutubnya, sehingga bentuknya sering juga disebut oblate ellisoid ( Oblate = merata ). Bagian bumi tempat kita berpijak adalah bagian permukaan. Apa sesungguhnya yang terdapat di bawah permukaan itu ?
Para ilmuwan membagi bumi menjadi tiga lapisan dari bagian tengah / pusat bumi ke bagian luar / permukaan bumi, yaitu lapisan inti ( core ), lapisan mantel ( mantle ), dan lapisan kerak ( crust).

1.          Inti Bumi ( Core )
Lapisan inti bumi terletak di bagian tengah / pusat bumi dengan ketebalan sekitar 3.500 Km. menurut para ilmuwan, pada inti bumi baagian luar terdapat bagian cair, sedangkan bagian besar inti bumi bagian dalam berbentuk padat. Kandungan lapisan inti bumi sebagian besar adalah besi dan nikel. Inti bumi sangatlah panas dengan temperatur  diperkirakan mencapai 3.000°C – 5.000 °C.
2.       Mantel bumi ( mantle )
Lapisan mantel bumi adalah lapisan batuan yang menyelubungi lapisan inti dengan ketebalan sekitar 2.900 Km. batuan di lapisan ini diperkirakaan tersusun atas meneralmafic,yaitu campuran antara magnesium dan besi.  Suhu pada lapisan mantel bumi adalah sekitar 2.800°C pada bagian yang dekat dengan inti dan 1.800°Cpada bagian yang dekat dengan kerak.
3.     Kerak Bumi ( Crust )
Lapisan kerak bumi merupakan lapisan terluar dan paling tipis, dengan ketebalan sekitar 8-40 Km. pada lapisan inilah manusia dan makhluk hidup lain hidup. Kerak bumi tersusun terutama oleh batuan beku dan juga terdapat baatuan metamorf dan sedimen. Kerak bumi dapat dibedakan menjadi Kerak Benua yang merupakan daratan dan Kerak Samudra yang tertutupi oleh perairan.  Kerak benua memiliki ketebalan sekitar 35 Km sdangkan kerak samudra hanya sekitar 7 Km.
E.      Perubahan Bentuk Permukaan Bumi
Jika diperhatikan, bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Ada lembah, ada g unung, ada daratan tinggi, dan daratan rendah. Ada danau, ada sungai,ada air terjun, ada laut, ada selat, dan samudra. Selain itu kamu akan menemukan pulau pulau kecil, pulau pulau besar, dan berbagai benua. Bagaimana semua itu terbentuk ? apakah sejak zaman dahulu bentuk permukaan bumi tetap?
Salah satu cara para ahli menjelaskan tentang keadaan permukaan bumi  adalah melalui model maupun teori. Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan geofisika, pada tahun 1915 mengemukakan suatu model bumi. Wegener mengamati pantai Atlantik Amerika Selatan dan Afrika, bila satu sama lain didekatkan, akan pas seperti suatu Puzzle. Benua benua di bumi pun bila saling didekatkan akan pas satu sama lain. Oleh karena itu, Wegener mengajukan teori bahwa benua di bumi pada awalnya adalah satu, namun kemudian saling terpisah akibat gerakan benua. Model bumi menurut ahli ini dikenal dengan teori pergesaran benua ( continental drift theory ).
Berdasarkan teorinya, wegener membuat suatu benua tunggal yang sangat besar di sebut pangea, yang menurut Wegener ada sekitar 300 juta tahun yang lalu. Pangea kemudian pecah dan pecahan benua benua seperti yang kita lihat sekarang.
Banyak ilmuwan masa itu yang tidak dapat menerima teori Wegener karena tak terbayangkan benuaa yang sedemikian besar bergerak seperti hanyut. Baru beberapa puluh tahun kemudian, yaitu sekitar tahun 1960-an, para ahli seismologi menunjukkan bukti yang mendukung teori Wegener. Para ahli tersebut menunjukkan bahwa lempeng litosfer ( lapisan batuan kerak dan mantel bumi ) bergerak. Ahli geofisika juga menunjukkan berdasarkan data magnetik batuan bahwa benua benua telah mengalami pergerakan memisah dengan jerak yang besar. Bukti bukti ini mendorong munculnya teori yang disebut teori tektonik lempeng ( plate tectonic theory ). Teori tektonik lempeng sebenarnya merupakan penyempurnaan dari teori pergeseran benua. Teori ini menyebutkan bahwa terdapat sekitar 12 lempeng yang menyusun permukaan bumi ( kerak bumi ). Peristiwa pergesaran benua adalah karena aktivitas tektonisme dari lempeng lempeng tersebut. Tektonisme merupakan bagian dari tenaga geologi yang menyebabkan berbagai perubahan bentuk permukaan bumi.

Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
·         Tenaga endogen , tenaga yang berasal dari dalam yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru di permukaanbumi. Tenaga endogen sangat memengaruhi keragaman bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, kawah, palung dan lembah.
·         Tenaga eksogen, tenaga yang berasal dari luar yang merombak bangunan hasil tenaga endogen.






a.       Tenaga Endogen
o   Tektonisme
Tektonisme  adalah peristiwa pergesaran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar yang meliputi  pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini dapat disebabkan aktivitas lempeng yang saling menumbuk, menjauh, atau  bergesekan.  Perubahan kerak bumi juga dapat disebabkan gaya / tenaga horizontal yan menekan bagian bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuk gunung atau pegunungan. Pergerakan lempeng dapat menyebabkan perubahan benua, seperti pada teori Wegener. Selain itu, tektonisme juga kerap kali menghasilkna gempa karena tumbukan atau gesekan antarlempeng. Tsunami yang terjadi di Indonesia merupakan contoh peristiwa akibat dua lempeng yang saling bertumbukan.
o   Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke lapisan atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini terjadi karena magma mengandung gas dan bertemperatur tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya. Hal ini mengakibatkan munculnya bentukan seperti kubah atau gunung, yang kita kenal sebagai gunung api.
Magma menempati dapur magma dengan kedalaman dan volume yang sangat bervariasi sehingga menyebabkan bervariasi pula kekuatan letusan yang terjadi ketika magma dikeluarkan. Besar dan kecilnya volume dapur magma berpengaruh terhadap lamanya aktivitas gunung api.
Magma yang ada di dalam lapisan bumi juga dapat dimanfaatkan sebagai tenaga panas bumi. Tenaga panas tersebut berguna sebagai sumber energi, contohnya sebagai pembangkit listrik. Beberapa daerah di Indonseia telah mengembangkan PLTPB ( Pembangkit listrik Tenga Panas Bumi ), yaitu Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara.
o   Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonisme maupun vulkanisme, dan kadang kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal.
Pada saat gempa terjadi, bumi terasa bergoyang ke samping dan ke atas. Arah datangnya gempa tidak dapat diketahui, sehingga sulit menentukan ke mana harus lari untuk menjauhi sumber gempa. Pusat gempa yang terletak di bawah kerak bumi disebut hiposentrum. Titik atau garis pada permukaan yang tegak lurus di atas hiposentrum disebut dengan episentrum. Pada episentrum, gempa pertama kali muncul ke permukaan bumi. Dari episentrum, getaran permukaan mulai dirambatkan secara horizontal ke segala arah. Berdasarkan penyebabnya, gempa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
a)      Gempa Tektonik, terjadi pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini umumnya berkekuatan paling besar.
b)      Gempa Vulkanik, terjadi di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama.
c)      Gempa Tanah Runtuh, terjadi mengiringi bagian gua yang runtuh, misalnya pada gua kapur atau lorong pertamabangan yang lapuk
Berdasarkan jarak fokus atau kedalaman hiposentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a)            Gempa alam, memiliki kedalaman lebih dari 300 Km
b)            Gempa Intermedier, memiliki kedalaman 100-300 Km
c)            Gempa Dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 Km
Berdasarkan letak episentrumnya, gempa juga dapat dibedakan menjadi GempaDaratan dan Gempa Laut. Gempa daratan memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa laut memiliki titik episentrum di dasar lautan. Getaran yang diakibatkan gempa laut terkadang menyebabkan gelombang pasang sangat besar yang kita kenal dengan Tsunami, seperti yang terjadi di Aceh pada tahun 2004. Gempa yang menghasilkan tsunami di Aceh merupakan akibat tumbukan lempeng di dasar laut ( gempa tektonik ). Gelombang tsunami dapat juga terjadi akibat gempa yang mengiringi letusan gunung berapi ( gempa vulkanik ), seperti yang terjadi akibat meletusnya gunung Krakatau pada abad ke-19 ( tahun 1883).
Getaran gempa dapat diukur menggunakan alat yang dinamakan Seismograf. Getaran gempa ada yang horizontal dan vertikal sehingga alat pencatatnya pun ada 2 macam, yaitu seismograf horizontal dan seismograf vertikal. Untuk mengetahui berapa besar intensitas getaran akibat gempa,  ada beberapa macam skal gempa yang digunakan,  yaitu skala Mercalli, skala Omari, dan yang sering kita dengar adalah skalra richter. 


a.      Tenaga Eksogen
Setelah terbentuknya permukaan bumi sebagai hasil tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh aktivitas gempa, tenaga oksigen melanjutkannya dengan proses perusakan. Pada dasarnya, tenaga oksigen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.


1)      Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil, sampai menjadi sangat halus. Kadang kadang unsur batuan tertentu larut di dalam air. Berdasarkan penyebabnya, terdapat 2 macam pelapukan yaitu, 
·      Pelapukan mekanik, disebabkan berbagai macam keadaan fisik, antara lain perubahan suhu, pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh cahaya matahari.
·      Pelapukan Kimiawi, disebabkan terjadinya reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi, dehidrasi, atau penguapan.
·      Pelapukan Organik, disebabkan aktivitas makhluk hidup, seperti organisme kecil dalam tanah, cendawan, dan lumut yan melapukkan batuan tempatnya melekat.
2)      Pengangkutan
Material yang sudah lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air mengalir, angis, es yang bergerak, dan gravitasi bumi.
·   pengangkutan oleh air mengalir, sangat tergantung kepada berat jenis atau besarnya butiran benda yang diangkut. Benda padat yang diangkut air ada yang bergeser, berguling di dasar perairan, melompat lompat, melayang, dan ada yang terapung.
·   Pengangkutan oleh Angin. Angin memiliki daya angkut tidak sekuat air. Benda yang ahlus atau ringan dapat ditiup angin samapi tempat yang jauh, seperti debu dan partikel tanah.
·   Pengangkutan oleh gletser ( ES ). Gletser mengangkut batuan berbutir besar dan kecil. Batuan yang diangkut gletser dikenal dengan nama MOREN. Ada moren dasar, dalam, dan moren atas.
·   Pengangkutan karena gravitasi, misalnya terjadi pada tanah di daerah yang terjal. Jika ada hujan, maka lapisan tanah akan pindah ke dasar lembah. Tanah longsor merupakan contoh pengangkutan oleh gravitasi dengan air sebagai alat bantu untuk melicinkan bidang luncurnya.
3)      Pengikisan ( Erosi )
Media alam yang bergerak ( air, angin, dan gletser ), terlebih setelah mengangkut benda padat, akan mengikis batuan yang dilaluinya.



4)      Pengendapan ( sedimentasi )
Material yang dibawa oleh air, angin, atau gletser pada akhirnya akan mengendap di suatu tempat. Pengendapan dapat terjadi di muara sungai, lembah, lereng, pantai, dan lainnya.

F.     Struktur Tanah, Air, Dan Batuan Di Bumi
1.      Tanah
Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tumbuhan untuk mendapatkan nutrisi, air dan sebagai tempat tumbuhnya. Hewan dan manusia juga memerlukan tanah sebagai tempat hidup. Manusia membutuhkan tanah terutama untuk memperoleh air. Selain itu, tanah juga dibutuhkan untuk pertanian dan perkebunan.
Tanah terbentuk melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari jasad makhluk hidup yang telah mati. Karektersitik tanah di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain. Hali ini disebabkan banyak faktor yang memengaruhi pembentukan tanah. Perbedaan karekteristik tanah akan memengaruhi kualitasi dan fungsi tanah.
a.  Proses pembentukan tanah
Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah, disebut regolit. Regolit dapat berasal dari pelapukan batuan yang terdapat di bawah lapisan tersebut ( batuan induk ) atau dari bahan bahan yang terbawa dari tempat lain, seperti pecahan glasial atau debu vulkanik. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup ( biota ), dan bahan organik hasil pembusukan jasad makhluk hidup yang telah mati ( humus ).
Terdapat bebrapa faktor utama yang memengaruhi pembentukan tanah, yaitu :
·          Bahan Induk, berperan dalam menentukan kedalaman, tekstur, permeabilitas terhadap air, dan kandungan nutrisi tanah. Jenis bahan induk yang berbeda akan menghasilkan karakter tanah yang berbeda pula. Bahkan induk juga akan memengaruhi warna tanah.
·          Iklim, memengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Misalnya, batuan di daerah beriklim panas dan lembap akan mengalami pelapukan sangat cepat dibandingkan daerah alin. Iklim juga memengaruhi jumlah humus ( bahan organik ) yang terkandung dalam tanah, karena iklim memengaruhi jumlah vegetasi yang merupakan sumber bahan organik di tanah.
·          Topografi, memengaruhi kedalam dan permeabilitas tanah. Misalnya, bentuk permukaan yang curam akan meningkatkan pergerakan air dan partikel tanah sehingga lapisan tanah akan lebih tipis. Sebaliknya, permukaan yang landai akan yang tertampung di dalam tanah lebih banyak karena pergerakannya lebih lambat.
·          Biota. Berbagai makhluk hidup memengaruhi struktur dan kandungan tanah. Tumbuhan mengambil nutrien dari dalam tanah dan mengembalikannya ke tanah ketika tumbuhan itu mati. Berbagai mikrooganisme membusukkan jasad makhluk hidup yang telah mati sehingga melepaskan senyawa organik. Hewan yang hidup di tanah, seperti cacing, mencampur dan mengaerasi tanah. Manusia memberi pupuk pada tanah, memecah lapisan tanah dengan membajak, mengirigasi tanah, atau mengambil air dari tanah.
·          Waktu. Tanah yang baru saja terbentuk cenderung memiliki banyak kesamaan karekteristik dengan bahan induknya. Seiring berjalannya waktu, tanah akan memiliki karekteristik karekteristik baru yang berasal dari penambahan senyawa organik, aktivitas makhluk hidup, dan peluruhan oleh air atau angin.

b.       Komponen penyusun tanah
Tanah tersusun atas beberapa komponen, yaitu bahan anorganik ( mineral ), bahan organik, air, dan udara. Mineral terutama berasal dari batuan induk yang membentuk tanah. Bahan organik berasal dari berbagai makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, baik yang hidup ataupun mati. Air meresap ke dalam tanah dan bisa mengandung senyawa senyawa terlarut, seperti nutrien yang dibutuhkan trumbuhan. Udara yang mengisi rongga rongga partikel tanah dapat mengundang sejumlah gas, seperti karbon dioksida, metan, dan oksigen. Kemampuan tanah menahan sejumlah tanah yang dianggap baik harus mengandung bahan anorganik, bahan organik, air, dan udara dalam proporsi yang seimbang.

c.       Profil, Tekstur, Dan Struktur Tanah
o   Profil Tanah
Sebagian besar tanah memiliki beberapa horizon, yaitu lapisan lapisan tanah yang masing masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, atau kandungan bahan organik. Horizon tanah terbentuk melalui terbentuk melalui interaksi anatara iklim, makhluk hidup, dan perubahan bentuk permukaan daratan. Potongan vertikal tanah yang menunjukkan horizon horizon tanah disebut profil tanah.



o   Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh proporsi tiga jenis partikel tanah, yaitu Pasir, debu/endapan lumpur, dan lempung/liat. Pembagian ini berdasarkan ukuran partikel ketiga jenis tanah tersebut. Pasir memiliki ukuran partikel paling besar sedangkan lempung memiliki ukuran paling kecil.
Tekstur tanah sangat menentukan kualitas tanah, terutama dalam hal kemampuannya menahan air. Partikel yang besar akan menyebabkan rongga antarpartikel tanah juga besar sehingga air dan udara lebih lambat bergerak dan cenderung tertahan. Oleh karena itu, tanah dengan tekstur sebagian besar mengandung lempung/liat, cenderung menahan lebih banyak air dibandingkan tekstur tanah yang lain.
Partikel lempung juga memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan             positif ( misalnya Na+, Ca2+, Mg2+, K+ ). Tumbuhan umumnya menyerap nutrisi dalam bentuk ion, sehingga tanah yang dapat mengikat banyak ion akan menyediakan lebih banyak nutrisi bagi tumbuhan. Oleh karena itu, tanah yang mengandung banyak lempung dianggap memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.
Meski begitu, tanah yang mengandung banyak partikel dengan ukuran lebih besar seperti pasir dan endapan lumpur juga memiliki keuntungan, di antaranya mudah digambarkan, memiliki aerasi yang baik, dan lebih mudah dipenetrasi oelh akar tumbuhan dibandingkan tekstur lempung. Sebaliknya, partikel lempung yang kecil menyebabkan akar tumbuhan sulit menembusnya dan kandungan udara sedikit. Oleh karena itu, tekstur tanah yang paling baik untuk pertanian atau perkebunan adalah yang mengandung ketiga jenis partikel tanah dengan komposisi sesuai, yaitu :
·         Lempung/liat 20% untuk menahan air dan nutrien yang terlarut
·         Pasir 40% untuk aerasi yang baik dan agar akar tumbuhan mudah menembus tanah.
·         Debu/eandapan lumpur 40% untuk merekatkan kempung dan pasir.






o   Struktur Tanah
Sturktur tanah terbentuk memlalui agregrasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antarpartikel tanah yang akan memengaruhi pergerakan air, udara, akar tumbuhan, dan organisme tanah. Beberapa jenis struktur tanah adalah remah, butir ( granular ), lepeng, balok, prismatik, dan tiang.

o   Jenis jenis tanah
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuwan ada berbagai macam. Berikut ini beberapa jenis tanah berdasarkan USDA ( United States Departement Of Agriculture )
·   Entisols, tanah yang membentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur dan metamorf. Contoh jenis tanah ini adalah tanah aluvial, regosol, dan litosol. Di Indonesia, tanah entisols kebanyakan dapat ditemukan di papua, kalimantan tengah, sumatera selatan, dan nusa tenggara timur.
·  Histosols, tanah yang terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman sehingga mengandung banyak bahan organik. Histosols dikenal juga dengan Tanah gmabut. Contoh jenis tanah ini adalah tanah organosols. Di indonesia, tanah Histosols kebanyakan dapat ditemukan di Riau, papua, kalimantan tengah, kalimantan barat, dan sumatera selatan.
·    Inceptisols,. Tanah mineral yang usianya masih muda. Contoh jenis tanah ini adalah latosol, aluvial, brown forest, solansak, dan humic gley. Di Indonesia, tanah Inceptisols kebanyakan dapat ditemukan di papua, kalimantan timur, kalimantan tengah, dan maluku.
·   Verticols, tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30% terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation. Di Indonesia, tanah Verticols kebanyakan dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, jawa Timur, jawa tengah, dan sulawesi selatan.
·   Oxisols, tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan sehingga kandungan zat hara ( nutrien ) sedikit sementara kandungan almunium dan zat besi tinggi. Jenis tanah ini biasanya berusia tua dan kebanyakan dapat ditemukan di sumatera selatan, papua, kalimantan tengah, kalimantan barat, jambi, dan lampung.


·         Andisols, tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik. Jenisb tanah ini banyak ditemukan di daratan sekitar gunung api. Di Indonesia tanah ini dapat ditemukan di sumatera utara, jawa timur, jawa barat, jawa tengah, dan maluku.
·      Mollisols, tanah mineral yang serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur. Tanah ini kaya akan bahan organik dan senyawa basa serta memiliki pH netral. Di Indonesia tanah Mollisols kebanyakan dapat ditemukan di papua, nusa tenggara timur, maluku, kalimantan timur, sulawesi tengah, dan jawa timur.
·   Ultisols, tanah berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian/peluruhan. Tanah ini juga disebut tanah podsolik dan banyak terdapat di daerah lahan kering. Di Indonesia tanah ultisols kebanyakan dapat ditemukan di kalimantan timur, papua, kalimantan barat, kalimantan tengah, dan riau.
2.         Air
Air adalah salah satu zat yang sangat penting bagi kehidupan, semua makhluk hidup membutuhkan air. Sebagian besar sel tubuh kita dan makhluk hidup tersusun oleh air, dan air juga diperlukan untuk berbagai reaksi metabolisme. Jika di bumi tidak ada air, sel sel penyusun tubuh makhluk hidup akan mati dan akhirnya makhluk hidup akan mati juga.
Bumi memiliki air dengan volume mencapai 1,4 milyar Km3.  Sebanyak 97% dari volume air bumi tersebut merupakan air laut, sekitar 1,7% merupakan es, dan hanya sekitar 0,7% yang merupakan air tawar. Sisanya merupakan air dalam bentuk uap di udara. Volume air tersebut tidak akan berubah, karena air terus menerus mengalami siklus yang disebut siklus hidrologi.
a.       Air Tawar
o   Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terdapat di permukaan bumi, yaitu :
1.      Sungai, merupakan aliran air tawar yang bergerak melalui saluran alami dan bermuara ke laut, danau, datau sungai lain.
2.      Danau, merupakan bagian permukaan bumi yang berbentuk cekungan atau lembah luas yang digenangi air serta terletak di tengah daratan.
3.      Rawa, merupakan bagian permukaan bumi yang lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya sehingga air terkumpul/menggenang di bagian tersebut.
Air permukaan dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, anatara lain sumber air bersih, untuk pertanian dan perikanan, sebagai pembangkit listrik, dan sarana olahraga serta rekreasi. Oleh karena itu, kualitas air permukaan perlu dijaga agar tidak berdampak merugikan bagi kehidupan manusia sendiri.
Pencemaran terhadap air permukaan akan menurunkan kualitas air dan menggangu fungsinya. Contoh pencemaran teerhadap air permukaan adalah pemubuangan limbah, deterjen, sampah, dan insektisida atau pupuk buatan dari lahan pertanian. Pencemaran tersebut dapat membunuh ikan serta biota air lain, dan membuat air permuakaan tidak dapat lagi digunakan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat karena telah mengandung zat pencemar yang dapat membahayakan kesehatan.
b.      Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah, mengisi rongga antarpartikel tanah. Berdasarkan letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi 
·         Air tanah dangkal, terletak dekat dengan permukaan tanah dan merupakan air yang dapat diserap oleh tumbuhan. Manusia juga dapat memanfaatkan air tanah dangkal sebagai sumber air. Namun, karena air tanah dangkal letaknya dekat permukaan, air ini mudah menguap sehingga cepat kering, apalagi ketika musim kemarau.
·          Air tanah dalam, terletak di antara dua lapisan tanah yang kedap air. Oleh karena itu, air tanah ini lebih sulit menguap. Air tanah dalam dapat dimanfaatkan manusia sebagai sumber air dengan membuat sumur pompa air dalam.
Pengambilan air tanah secara berlebihan akan mengurangi kandungan air di dalam tanah. Hal ini merupakan masalah yang banyak terjadi di kota besar, seperti Jakarta. Padatnya pemukiman pendudukk dan perkembangan perkotaan menyebabkan kebutuhan terhadap air sangat besar. Hampir semua bangunan pemukiman ataupun industri membuat pompa sumur untuk menarik air dari tanah, sehingga laju pengeluaran air dari tanah jauh lebih cepat dibandingkan laju pemasukan air.
c.         Air laut ( air asin )
Air tawar di daratan akan bermuara ke laut. Oleh karena itu, air laut merupakan gabungan air dari berbagai tempat sehingga mengandung berbagai jenis garam garaman dan mineral. Laut memiliki banyak manfaat bagi manusia. Garam yang kita gunakan sebagai bumbu masakan sehari hari asalnya dari air laut. Di laut hidup hidup berbagai makhluk hidup yang dapat digunakan sebagai sumber makanan dan komoditas. Laut juga dapat digunakan sebagai sarana transportasi dan rekreasi. Laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya, yaitu :
·         Wilayah pasang surut, merupakan bagian laut yang dasarnya kering ketika air laut surut. Wilayah ini mencakup juga daerah pantai. Pantai merupakan ekosistem tersendiri yang dihuni berbagai jenis biota laut, seperti udang, kepiting, dan ikan ikan kecil.
·         Wilayah laut dangkal, merupakan bagian laut hingga kedalaman 150 m. Wilayah ini paling kaya akan berbagai jenis ikan dan biota laut sehingga sangat penting bagi kehidupan manusia.
·         Wilayah laut dalam, merupakan bagian laut pada kedalaman 150-1.800 m. Makhluk hidup di wilayah ini sudah lebih sedikit dibandingkan di wilayah laut dangkal karena sinar matahari sudah tidak menembus ke dasar laut.
·         Wilayah laut sangat dalam, merupakan bagian laut pada kedalaman lebih dari 1.800 m. Wilayah ini gelap, bersuhu rendah, dan bertekanan tinggi sehingga makhluk hidup yang ada sangat sedikit.

3.      Batuan
Batuan adalah kumpulan berbagai mineral dalam abentuk padat. Mineral merupakan senyawa anorganik. Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi dan merupakan sumber dari tanah didaratan, garam di laut, gas di udara, dan seluruh air di lautan, udara, dan daratan. Batuan terdapat di seluruh lapisan permukaaan bumi, baik di bawah lapisan tanah daratan maupun di dasar laut.
Batuan di bumi dapat dibagi menjadi tiga jenis utama taitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini secara konstan berubah dari satu jenis ke jenis yang lain melalui berbagai proses geologi.
a.       Batuan beku

Batuan beku terbentuk dari magma panas di lapisan dalam bumi yang bergerak ke permukaan bumi dan mengalami pendinginan sehingga mengeras. Mineral utama yang menyusun batuan beku adalah jenis mineral silikat, seperti kuarsa ( silikon dioksida ). Kebanyakn mineral silikat juga mengandung elemen lain, seperti besi, alumunium, kalsium, natrium, kalium, dan magnesium. Contoh batuan beku adalah granit, diorit, gabro, dan periodit
b.      Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari akumulasi partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya, karena proses pelapukan batuan dan erosi. Batuan sebelumnya ini dapat berasal dari batuan beku, batuan metamorf, ataupun batuan sedimen yang telah lebih dulu dibentuk. Namun, umumnya sebagian besar mineral yang membentuk batuan sedimen berasal dari batuan beku. Selain mineral, batuan sedimen juga dapat terbentuk dari bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan batu bara.


c.        Batuan Metamorf
Batuan metamorf terbentuk dari batuan sebelumnya, baik dari jenis batuan beku, sedimen, ataupun metamorf, yang mengalami perubahan tekstur dan struktur akibat panas dan tekanan yang begitu tinggi. Kebanyakan batuan metamorf mengandung mineral yang telah mengalami perubahan dari mineral batuan induknya. Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis.
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.













BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bumi berbentuk bulat seperti bola, tapi tidak sempurna. Bentuk Bumi sedikit menggembung di bagian ekuator dan merata di bagian kutubnya, sehingga bentuknya sering juga disebut oblate ellisoid ( Oblate = merata ). Bagian bumi tempat kita berpijak adalah bagian permukaan. Apa sesungguhnya yang terdapat di bawah permukaan itu ?
Para ilmuwan membagi bumi menjadi tiga lapisan dari bagian tengah / pusat bumi ke bagian luar / permukaan bumi, yaitu lapisan inti ( core ), lapisan mantel ( mantle ), dan lapisan kerak ( crust
Jika diperhatikan, bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Ada lembah, ada g unung, ada daratan tinggi, dan daratan rendah. Ada danau, ada sungai,ada air terjun, ada laut, ada selat, dan samudra. Selain itu kamu akan menemukan pulau pulau kecil, pulau pulau besar, dan berbagai benua. Bagaimana semua itu terbentuk ? apakah sejak zaman dahulu bentuk permukaan bumi tetap?
Salah satu cara para ahli menjelaskan tentang keadaan permukaan bumi  adalah melalui model maupun teori. Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan geofisika, pada tahun 1915 mengemukakan suatu model bumi. Wegener mengamati pantai Atlantik Amerika Selatan dan Afrika, bila satu sama lain didekatkan, akan pas seperti suatu Puzzle. Benua benua di bumi pun bila saling didekatkan akan pas satu sama lain. Oleh karena itu, Wegener mengajukan teori bahwa benua di bumi pada awalnya adalah satu, namun kemudian saling terpisah akibat gerakan benua. Model bumi menurut ahli ini dikenal dengan teori pergesaran benua ( continental drift theory ).
Berdasarkan teorinya, wegener membuat suatu benua tunggal yang sangat besar di sebut pangea, yang menurut Wegener ada sekitar 300 juta tahun yang lalu. Pangea kemudian pecah dan pecahan benua benua seperti yang kita lihat sekarang.
Banyak ilmuwan masa itu yang tidak dapat menerima teori Wegener karena tak terbayangkan benuaa yang sedemikian besar bergerak seperti hanyut. Baru beberapa puluh tahun kemudian, yaitu sekitar tahun 1960-an, para ahli seismologi menunjukkan bukti yang mendukung teori Wegener. Para ahli tersebut menunjukkan bahwa lempeng litosfer ( lapisan batuan kerak dan mantel bumi ) bergerak. Ahli geofisika juga menunjukkan berdasarkan data magnetik batuan bahwa benua benua telah mengalami pergerakan memisah dengan jerak yang besar. Bukti bukti ini mendorong munculnya teori yang disebut teori tektonik lempeng ( plate tectonic theory ).
B. Saran
Sebaiknya kita lebih banyak membaca, baik melalui buku, Koran, internet, maupun media lain  untuk memperluas wawasan keilmuan yang kita miliki.



Related : MAKALAH LAPISAN BUMI

0 Komentar untuk "MAKALAH LAPISAN BUMI"