TUGAS TERSTRUKTUR KIMIA “ASAM BASA”

TUGAS TERSTRUKTUR KIMIA
“ASAM BASA”
Hasil gambar untuk logo smk pgri 1 ngawi


DISUSUN :
1.         ILHAM FUAD NUR F                           (13)      X KGSP
2.         IVA ROHAMDHANI                             (14)      X KGSP
3.         MUHAMMAD JUNAIDI                       (17)      X KGSP
4.         NANDA AHMAD ABDILLAH             (18)      X KGSP
5.         NOFAL DWI ANGGORO                     (19)      X KGSP



SMK PGRI 1 NGAWI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGERTIAN INDIKATOR ASAM BASA
Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut.
Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0. Di bawah nilai tersebut larutan dikatakan asam, dan di atas nilai tersebut larutan dikatakan basa.
Kebanyakan senyawa organik yang dihasilkan makhluk hidup mudah melepaskan proton (bersifat sebagai asam Lewis), umumnya asam karboksilat dan amina, sehingga indikator asam-basa banyak digunakan dalam bidang biologi dan kimia analitik.
 Mekanisme perubahan warna oleh indikator adalah reaksi asam-basa, pembentukan kompleks, dan reaksi redoks.

JENIS INDIKATOR ASAM DAN BASA
Untuk mengetahui apakah sebuah zat bersifat “asam” atau “basa”, dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator. Indikator yang biasa digunakan terbagi menjadi 2 golongan, yaitu indikator tunggal dan indikator universal. Contoh indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator.
1.     Indikator Tunggal

Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tiak dapat menentukan harga pH dan pOH. Yang termasuk dalam indikator tunggal adalah :

A.   Lakmus merah dan biru
Lakmus merah => berwarna merah dalam larutan asam, dan akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan basa.
Lakmus biru => berwarna biru dalam larutan basa, dan akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan ke dalam larutan asam.
http://bisakimiadotcom.files.wordpress.com/2013/11/c21eb-lakmuspaper.jpg?w=218&h=256

Lakmus biru (kiri) dan merah (kanan)

http://oktavianipratama.files.wordpress.com/2012/07/asam_basa_garam_16.jpg?w=376&h=167
Lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam (kiri), lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan basa (kanan)
Beberapa contoh zat yang dinilai dengan indikator lakmus merah dan biru

http://asambasa.files.wordpress.com/2008/11/lakmus1.jpg?w=447&h=196



B.    Fenolftalein
Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah.

C.   Metil jingga
Larutan metil jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.

D.   Metil merah
Larutan metil merah sama dengan larutan metil jingga

E.    Bromtimol biru 
Di dalam larutan asam akan berwarna kuning, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan di dalam larutan netral akan berwarna biru kekuningan.

Hasil gambar untuk tabel indikator asam basa

Menentukan pH Suatu Larutan
Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indikator, dan pH meter.
a.     Indikator Universal

https://jenggaluchemistry.files.wordpress.com/2011/02/indikator-universal3.jpg?w=614

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
b.     Indikator Kertas (Indikator Stick)

https://jenggaluchemistry.files.wordpress.com/2011/02/indikator-universal2.jpg?w=300&h=90
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.
https://jenggaluchemistry.files.wordpress.com/2011/02/metil.jpg?w=156&h=300
d. pH Meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.
https://jenggaluchemistry.files.wordpress.com/2011/02/portable-ph-meter-29310.jpg?w=614
Indikator Asam Basa Alami
Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa alami antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Cara membuat indikator asam basa alami adalah:
1.  Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatu
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8Id3zwJNvNF6Sy-flMEw2pGgnTOt29LzYJfe86RkGOiI8V4vClz7ZMQOJBUu1uWoazNZjDPT3ZLlNQ0_7cWVs77Sv8MVg_Jv9paIgeA1BwyMvQ2KYNxlD64l4GuOT1rWCpFNwpR2kTA57/s1600/3.jpg
a. Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu.
b. Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
c. Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.
d. Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
-   Air suling (netral)
-   Larutan cuka (asam)
-   Air kapur (basa)
e. Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan pada larutan netral tidak berwarna.
2.  Cara pembuatan indikator alami dari bunga Hidrangea
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPIgiqV5QK5-toz6iPbbwzrqXAWI-JpkWNeDJJPdoJRuQM0ARLJ3zhOzbrPtDOQRI9NLxQhwkghLBTGnVzLxzPYv9kdl3-PU8Y3DEp34_LOdUJAFOC5lOwhLWYw2yDny-5n08O93isqL32/s200/5.jpg
a. Pilihlah beberapa helai mahkota bunga Hidrangea
b. Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
c. Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.
d. Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
-  Air suling (netral)
-  Larutan cuka (asam)
-  Air kapur (basa)
e.      Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari bunga Hidrangea akan memberikan warna biru ketika didalam larutan asam , di dalam larutan basa akan memberikan warna merah jambu dan pada larutan netral tidak berwarna.

 3.  Cara pembuatan indikator alami dari kol merah
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5CksZMv0lPlPYcD_H8a1JcEtf5qAlAEmsSay8rV6MTJDZXd4csUY4cO2ZuC1PHIFodFyLF_zT7S61GMe2nlVqhzfH0HxDZ5X_TMrUfKpHdG1cH698Y4-xi2WqTKVX5wJB8ng38QBz-on4/s200/6.jpg
a. Haluskan sejumlah kol merah yang masih segar
b. Rebus selama 10 menit
c. Biarkan air kol merah menjadi dingin
d. Saring dalam stoples besar
e.      Teteskan ekstrak kol merah ke dalam:
-    Air suling (netral)
-    Larutan cuka (asam)
-    Air kapur (basa)
f.       Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari kol merah akan berubah warna menjadi merah muda bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi hijau dalam larutan basa, dan tidak berwarna pada larutan netral.

4.  Cara pembuatan indikator alami dari kunyit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCZpPMSaFO8dGjhZdGLSHSxlbY3zzNc361i9z0W_9qAGkr-KZJhi_b1erw_CwmTtCjzQAYmvOEAmz8ExZ6_VRH1yLsG5ZBL_058PS_C8-xNTpREZlg9sxISP3_Gw1ULkaVEBYPhlbfUujp/s1600/4.jpg
a. Parut kunyit yang telah dibersihkan
b. Saring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan kain ke dalam mangkok kecil
c. Teteskan ekstrak kunyit ke dalam:
-    Air suling (netral)
-    Larutan cuka (asam)
-    Air kapur (basa)
c.      Catat hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari kunyit,  akan memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral.
Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami.
Warna Bunga
Nama Bunga
Warna Air Bunga
Warna Air Bunga Keadaan Asam
Warna Air Bunga Keadaan Basa
Merah
Kembang sepatu
Ungu muda
Merah
Hijau tua
Kuning
Terompet
Kuning keemasan
Emas muda
Emas tua
Ungu
Anggrek
Ungu tua
Pink tua
Hijau kemerahan
Merah
Asoka
Coklat muda
Oranye muda
Coklat
Kuning
Kunyit
Oranye
Oranye cerah
Coklat kehitaman
Ungu
Bougenville
Pink tua
Pink muda
Coklat teh
Pink
Euphorbia
Pink keputih-putihan
Pink muda
Hijau lumut
Merah
Kamboja
Coklat tua
Coklat oranye
Coklat kehitaman

Related : TUGAS TERSTRUKTUR KIMIA “ASAM BASA”

0 Komentar untuk "TUGAS TERSTRUKTUR KIMIA “ASAM BASA”"