MAKALAH KONSTRUKSI PLAFON

MAKALAH
KONSTRUKSI PLAFON




KELOMPOK 7 :
1.     SAMSUL FAKIH NUGROHO (19)
2.     SEKAR ARUM MUTIARA (20)
3.     SHOLEH NUR SODIKIN (21)
KELAS : X DPIB 3



PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN NGAWI

SMK NEGERI 2 NGAWI

KONSTRUKSI PLAFON
A.    URAIAN MATERI

Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan ( rumah ).
·         Fungsi dari pada langit-langit atau plafon adalah :
a. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.
b. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.
c. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung.
d. Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih.
e. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam bentuk
 Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Karena bahan – bahan tersebut meruapakan lembaran – yang relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan suatu konstruksi yang khusus dan dari bahan lain sebagai penggantung dimana bahan tadi ditempelkan. Bentuk pemasangan plafon dapat dibuat bermacam – macam sesuai selera pemilik rumah seperti misalnya; langit-langit datar / rata, melengkung, kesan bertingkat dan langit-langt berventilasi. Bahan yang mudah didapat dan mudah dikerjakan yaitu dari balok – balok kayu yang dipasang saling bersilangan sehingga membentuk petak-petak dengan ukuran tertentu sesuai dengan bahan plafon terse

B.     MACAM-MACAM JENIS PLAFON

1.     Plafon Triplek 
   Plafon jenis ini merupakan pilihan plafon yang terfavorit digunakan sebelum orang mengenal gypsum. Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya. Kenapa triplek 6 mm? Mempertimbangkan menurunnya kwalitas triplek yang beredar dipasaran sekarang ini (dulu 4 mm saja sudah cukup). Jika memakai triplek yang tipis, nanti akan terlihat bergelombang.
Kelebihan Plafon Triplek
: Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.
Kekurangan Plafon Triplek
: Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, jika anda menginginkan kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan. Dalam beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus)
2.     Plafon Gypsum
   Saat ini, plafon jenis inilah yang paling banyak digunakan. Selain mudah dalam pengerjaan dan juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih bervariasi. Material yang digunakan sebagai rangka untuk plafon  gypsum bisa bervariasi, biasanya menggunakan metal furing dan ada juga yang memakai kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangkanya, akan bisa menjawab kekhawatiran terhadap saat pemasangan/perbaikan instalasi listrik akan sulit karena rangka plafon gypsum tidak bisa dipijak. Namun jika rumah anda bertingkat, sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan menggunakan rangka metal furing saja. Kelebihan Plafon Gypsum
: Selain cepat dalam pengerjaan, hasilnya pun lebih rapi. Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali (pastikan menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk plafon pun akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah tersedia bermacam-macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya. Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling), kubah (dome) dan lain sebagainya.
Kekurangan Plafon Gypsum
: Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa mengantisipasinya dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang digenangi air dan kemudian perbaiki kebocoran atap anda.
3.    Plafon Kayu atau Lambersering
     Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran ( 1 x 9 cm ) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu). Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.
Kelebihan Plafon Lambersering
: Lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana ruangan menjadi klasik.
Kelemahan Plafon Labersering
: Pengerjaan lebih sulit dan lama. Harga lebih mahal dibanding dengan plafon gypsum.
4.    Plafon Metal (Tin Ceiling)
    Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan unsur klasik.
Kelebihan Plafon Metal: Anti air, anti rayap dan tahan lama. Kekurangan Plafon Metal: Harganya sangat mahal. 

C.BAGIAN-BAGIAN DARI KONSTRUKSI PLAFON

a. Balok induk yang dipasang / ditanam pada tembok atau digantungkan dengan kuda-kuda.
b. Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangan bersilanngan dengan balok induk.
c. Balok pembagi yang ukuran bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih kecil sedikit dan dipasang bersilangan dengan balok anak.
d. Langit-langit atau sering disebut pyan yang bahannya seperti tersebut di atas dan dipasang pada balok tadi.

·         Untuk dapat menetapkan pola dari langit-langit maka perlu memperhatikan:

- Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang digunakan
- Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun jenis lainya
- Tinggi rendahnya penutup
- Menggunakan lis atau tidak
- Pembagian jalur penutup langit-langit menggunakan modul 100 x 100 cm , 60 x 60 cm atau 60 x 80 cm
Agar lebih mudah untuk mempelajari cara pemasangan plafon, di bawah ini diberikan contoh konsruksi plafon dengan bahan dari asben semen yang mempunyai ukuran 100 x 100 cm.


Hubungan antara balok induk dengan tembok:
a. Lubanglah tembok tembok pada ketinggian yang telah ditentukan sedalam kurang lebih 2/3 x tebal tembok.
b. Masukkan ujung balok induk ke dalam tembok, agar balok tembok stabil pada celah – celah dimasuki spesi.

D. RANGKA ATAP
A. Ukuran Batang Rangka Plafon
Ukuran batang rangka plafon ditentukan dari jarak bentang dari ruangan, jenis bahan yang digunakan, dan panjang-pendeknya batang gantung. Ukuran-ukuran batang yang biasa dipakai seperti tercantum pada daftar berikut.
Ukuran-ukuran batang kayu tersebut berdasarkan pengalaman empiris dan yang biasa digunakan. Ukuran tersebut dapat saja berubah sesuai dengan hasil hitungan berdasarkan kekuatan kayu.
Rangka langit-Iangit untuk kuda-kuda biasa dibuat dari kayu ukuran 4/6 atau 5/7, dilengkapi dengari klos dari reng 2/3 cm yang dipasang berselang-seling. Pada kuda-kuda papan untuk rangka langit- Iangit cukup dengan menggunakan kayu reng berukuran ¾ cm.
·         Ketentuan Pemasangan
Batang-batang dipasang rata dengan bagian bawah balok-ikat kuda-kuda. Jika jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda dalam ruangan kurang dari jarak antara kuda-kuda, maka batang-batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus arah dinding dan masuk dalam pasangan dinding. Namun, jika jarak antara kuda-kuda kurang dari jarak antar dinding yang mendukung kuda-kuda, maka batang – batang gantung plafon induk dipasang tegak lurus pada balok ikat dari kuda-kuda. Pada prinsipnya pemasangan batang penggantung plafon adalah sama, tetapi jaraknya tidak sama tergantung dari bahan plafon yang digunakan. Pada bangunan perumahan dalam pemasangan plafon, ketentuan untuk tinggi ruang/kamar minimal sekurang-kurangnya 2,40 m kecuali kalau kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya ½ dari luas ruang mempunyai tinggi ruang 2,40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik terendah tidak kurang dari 1,75 m. Pada ruang cuci dan kamar mandi diperbolehkan sampai sekurang-kurangnya 2,10 m.
 
Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustektile, particleboard, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Adapun kontruksi plafon terdiri dari :
1.      Rangka plafon
2.      Penggantung rangka plafon dan stek
3.      Bahan penutup plafon
1. Dan rangka plafon dapat dipasang dengan cara menyiapkan :
1.      Rangka kayu (galar 6/12; kaso 5/6; kaso 4/6)
2.      Rangka profil aluminium
 Penggantung rangka plafon, jika rangka atap dengan kuda - kuda kayu dapat menggunakan kaso 5/7. Jika bahan profil aluminium cukup dengan kawat yang dibelitkan atau diskrup pada atap rangka baja. Jika tidak beton, dapat memakai stek untuk mengaitkan pada rangka plafonnya yaitu rangka kayu. Bahan penutup plafon terdiri dari berbagai macam bahan, antara lain;
a.       Tripleks dengan tebal 4 mm.
b.       Asbes 3 mm.
c.       Akustictile atau softboard 15 mm.
d.      Gypsumboard.
e.       Aluminium.
f.       Papan / kayu.
g.      Hard board.
h.      Bahan g.r.c., dan lain - lain.
2. Pola Plafon Hanger
Penggambaran rencana (gambar kerja) plafon meliputi gambar rencana plafon dan detail plafon. Dalam pembuatan rencana plafon (terkadang disebut sebagai rencana rangka plafon atau denah plafon) hal - hal yang perlu diperhatikan adalah;
Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasnya ruangan yakni:
         Untuk bahan penutup dengan tripleks e 4 mm, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan, misalnya; 1,20 x 1,20 atau 0,60 x 1,20.
          Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,50.
Sedangkan penggunaan jenis kabel untuk instalasi listrik sebaiknya menggunakan jenis kabel Tranca; Kabelindo; Supreme; Eterna atau kabel metal. Pemasangan instalasi listrik di dalam rangka plafon disebut in bouw sedangkan jika pemasangan kabel diluar plafon disebut outbouw, kesannya seperti perencanaan ME (Mekanikal dan Elektrikal) tidak matang, atau kemungkinan tahapan pekerjaan baru terpikirkan kemudian.
Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks e 4 mm, ada dua cara yaitu;
a). Memberikan naad (jarak) antara dua lembar triplek yang akan dipaku pada rangka plafon dan list profil pada tepi dinding.
b). Memakai list, artinya pertemuan, umpama pakai eternit asbes, ditutup dengan list untuk kekuatan pemasangan penutup plafon. Pada ukuran kayu untuk rangka plafon dapat digunakan beberapa ukuran kayu sebagai berikut:
a). Balok induk;
     Ukuran 6/12 untuk bentangan 2 - 3 m1 ;
     Ukuran 8/14 untuk bentangan 3 - 5 m1.
b). Balok pembagi pertama;
     Ukuran 6/8 untuk bentangan 2 - 2,5 m1;
     Ukuran 5/7 untuk bentangan 1 - 2 m1.
c). Balok pembagi kedua;
    Ukuran 4/6 untuk bentangan 1 m1 atau d1 m1.
E. Penutup Plafon
Bahan plafon sangat banyak ragamnya, dari kayu, multiplek, lembar semen asbes, hardbord, softboard, acoustic tile, particle board, aluminimum, sampai gipsum. Pilihan yang paling murah dan baik adalah papan gipsum, karena perawatannya mudah. Berikut merupakan beberapa keuntungan bila memilih papan gipsum;
a.       Harga jadi untuk 1 m2 terpasang lebih murah dibandingkan dengan memakai triplek.
b.      Bahannya rata, pertemuan antar papan tidak terdapat celah.
c.       Bila terjadi kerusakan pada bagian tertentu, tidak diperlukan pembongkaran total, cukup bagian rusak saja yang dipotong. Lalu, potong papan gypsum yang baru, kemudian tempelkan pada potongan yang rusak tadi dengan menggunakan semen compound (semen pengikat bahan gipsum), pegang sebentar lalu dilepas.
d.      Tahap selanjutnya adalah pemasangan lisplafon. Bahan terbuat dari gipsum dengan panjang 2,5 meter. Cara pemasangannya pun menggunakan semen compound.
e.       Untuk finishing plafon, cat yang dipakai adalah cat tembok.
F. Plafon Dengan Isolasi
Tujuan utama dari plafon ini adalah untuk penyekat yang kedap suara dan tidak mudah menghantarkan panas. Sehingga ruangan dapat terlindungi dari pengaruh suhu udara dari luar dan suara yang mengganggu tidak dapat masuk secara langsung ke dalam ruangan.
Pemasangan plafon dengan isolasi membutuhkan bahan yang lebih banyak dan ketelitian yang lebih baik. Untuk menambah isolasi suara, plat gips atau potongan kayu keras dapat dipasang pada papan batang yang besarnya tidak kurang dari 20×50 mm, papan batang ini digantungkan ke balok dengan memakai sengkang. Dengan suatu lapisan antara dari wol mineral, sengkang dipasang pada balok dan pemasangan lebih baik dilakukan pada setiap balok kedua Plat rangkap dari karton gips juga dapat dipasang dan suatu lapisan plat wol mineral dengan ketebalan 45 mm dan tak terbungkus, dapat diletakkan pada papan batang.
Potongan kayu keras, seperti halnya plat tersebut, harus dipasang pada papan batang. Plat wol mineral dapat digunakan untuk tambahan isolasi. Plat gips yang dipasang terdiri dari suatu lapisan gips – adukan kapur, sedangkan plat papan dan potongan kayu keras dicat dua lapis. Selimut kaca dan selimut wol setebal 60 mm merupakan bahan yang cocok untuk isolasi suara, karena selimut ini mempertinggi nilai isolasi dengan 6 dbA. Apabila antara balok dipasang plat busa polistiren atau plat wol mineral, maka kedua bahan ini dapat menyebabkan peninggian nilai isolasi dengan 4 dbA. Sebagai suatu konstruksi penyekat, langit-langit yang tergantung lebih baik dalam menyekat suatu ruangan. Langit-langit yang tergantung bebas memiliki nilai isolasi yang lebih tinggi. Suatu kombinasi langit-langit yang dilengkapi dengan selimut wol mineral dapat menyebabkan nilai isolasi meningkat.
Untuk mendapatkan isolasi suara yang baik konstruksi plat lantai juga perlu dibuat dengan sistem isolasi. Pada sebelah bawah penutupan lantai yang keras, dapat dipasang suatu lapisan peredam suara yang lebih lunak. Pada konstruksi lantai yang lebih ringan, peninggian massa pada umumnya merupakan cara yang tepat untuk memperoleh isolasi pantulan suara dan isolasi gema suara yang cukup. Isolasi termis pada lapisan halok plat dapat diperoleh dengan menggunakan selimut wol mineral, untuk mencegah pembentukan kondensasi pada konstruksi lantai perlu adanya ventilasi dengan menggunakan pipa buatan pada tembok luar bangunan.


Related : MAKALAH KONSTRUKSI PLAFON

0 Komentar untuk "MAKALAH KONSTRUKSI PLAFON"