LAPORAN HASIL
INVESTASI GASI
Judul : Cara menanam Padi
Metode : Pengamatan dan wawancara
Alat &
bahan :
1. Buku
2. Alat tulis
3. Internet
4. Pohon padi
“CARA
MENANAM PADI”
Padi (oriza
sativa) adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di daerah Ngawi (dataran rendah),
karena beras yang dihasilkan dari padi merupakan salah satu makanan pokok di
Indonesia. Beras mempunyai kandungan karbohidrat tertinggi dibandingkan tanaman
sejenisnya. Ada 3 jenis varietas padi yang biasa ditanam di Indonesia, yaitu
varietas padi gogo (sedikit air).
Padi selain
dimanfaatkan buahnya yaitu beras, juga dimanfaatkan daun dan batangnya (damen)
antara lain sebagai pakan ternak (sapi perah), pupuk kompos, dan sebagai media
tanam untuk penanaman jamur tiram dan jamur hijau.
Dalam 1 tahun petani
rata-rata dapat memanen padi 3-4 kali. Mula-mula tanah harus dibajak sampai
gempur menggunakan traktor maupun bajak tradisional, setelah itu pisahkan tanah
dan rerumputan yang ada. Pembajakan tanah dilakukan dengan kira 12-20cm yang
bertujuan mematikan bakteri / jamur. Bila media tanah sudah siap tanam benih
padi dengan jarak 1 jengkal (tandur). Apabila benih padi sudah mulai tumbuh
barulah kita beri pupuk secara rutin. Beberapa hari sekali diadakan pencabutan
rumput / tumbuhan liar (matun) agar padi dapat tumbuh secara optimal. Bila padi
sudah berusia 3 bulan / biji pada padi sudah berwarna kuning keemasan dan batang
mulai menunduk maka padi siap dipanen.
Cara memanen padi
sangatlah mudah. Padi harus dipotong bersama batangnya, setelah itu pisahkan bulir
padi dari tangkainya yang dikenal dengan istilah erek. Akan tetapi karena
kemajuan teknologi, banyak petani yang menggunakan mesin yang lebih irit dan
cepat. Setelah itu padi (gabah) dijemur secara berulang-ilang agar padi kering
dan tidak mudah pevah saat diselep nanti.
Kulit padi juga
bisa dimanfaatkan untuk pengganti tungku kayu, tempat penimbunan es balok agar
tahan lama. Itulah sedikit ulasan tentang budidaya padi di daerah Ngawi.
Narasumber : Pak Kamin, 50 tahun, petani di desa
Pandansari, kec. Paron , kab. Ngawi.
Beliau menanam padi sejak umur
30 tahun.
0 Komentar untuk "LAPORAN HASIL INVESTASI GASI"