STRATEGI PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI TK DHARMA WANITA MACANAN 2 JOGOROGO

STRATEGI PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI  TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI TK DHARMA WANITA MACANAN 2 JOGOROGO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Ngawi
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)




Disusun oleh :


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI
i
 
TAHUN 2016
SURAT PENYATAAN

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama  
:

Tempat, Tanggal Lahir
:

NIMKO
:

Fakultas          
:
Tarbiyah
Judul Skripsi
:
Strategi Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di TK Dharma Wanita Macanan 2 Jogorogo
                                   
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini asli.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Hormat saya








Hal
:
Nota Dinas
Ngawi, 29 April 2016
Lampiran
:
Skripsi 3 bendel
A.n Romdotus Sholikhah
Kepada
Yth. Rektor IAI Ngawi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah memperhatikan dan mengadakan perubahan seperlunya skripsi saudara :
Nama                           : 
NIMKO                      : 
Fakultas                       : Tarbiyah
Judul Skripsi               : Strategi Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Peningkatan Prestasi  Belajar  Siswa Di Tk Dharma Wanita Macanan02 Jogorogo
Berikut ini kami sampaikan naskah skripsi tersebut dengan harapan supaya diselenggarakan munaqasahnya.
Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing 1

Hj.Anik Farida,M.Pd.I
NIDN;2130068101
Pembimbing 2

Mahsun Fuad,M.Ag
NIDN:2102077501
iii
 
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) NGAWI

PENGESAHAN
Skripsi saudara Romdotus Sholikhah dengan judul Strategi Program Pembelajarn Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di TK Dharma Wanita Macanan 2 Jogorogo telah diujikan pada sidang munaqosyah Institut Agama Islam (IAI) Ngawi dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan  untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam pada :
Hari                 :
Tanggal           :
TIM PENGUJI
NO
NAMA
TANDA TANGAN
1

1
2

                   2

Ngawi,…………………………
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr.Sadiran, M.Pd.I
iv
 
NIDN. 2107106601
MOTTO




اطلبوا العلم ولو بالصين
Tuntutlah ilmu, walaupun di negeri Cina”.




















v
 
 

HALAMAN PERSEMBAHAN


Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1.      Ayah dan bundaku tercinta, yang slalu berdoa dan memberikan segalanya untukku. Tak pernah kering mata air kasih sayangnya, yang telah mengajariku makna hidup, arti ketulusan dan konsep syukur sesungguhnya.
2.      Pendamping hidupku yaitu suamiku M Anwar Sholikin tercinta,tersayang, yang menemaniku, mendampingiku, yang selalu memotivasi dan dan memberiku segalanya.
3.      Anakku tersayang “Muhammad Rezky Radtya Yuda Pratama”
4.      Keluarga, sahabatku Selfi, Kholifah dan kelompok skripsiku  yang selalu mendukung dan yang selalu memberiku semangat  dan yang selalu terukir di hatiku untuk selamanya.
5.      Para dosen dan tenaga kepeendidikan IAI ngawi yang telah membina dan membimbing saya dalam   menuntut ilmu
6.      Serta untuk teman-teman angkatan 2016 ‘good luck








vi
 
 

ABSTRAK
Romdotus Sholikhah. 2016 . Strategi Program Pembelajarn Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Di TK Dharma Wanita Macanan 2 Jogorogo`
Kata Kunci : Strategi Progam Pembelajaran, Prestasi Belajar Siswa.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara guru dalam mengatur, merencanakan mengelola semua tindakan dalam pembelajaran, baik dalam penerapan strategi maupun pemanfaatan media atau alat pembelajaran. Penelitian  dalam  skripsi  ini  dilakukan  untuk  menggali  dan menggambarkan  “Strategi Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Peningkatan Prestasi Belajra Siswa Di   TK Dharma Wanita Macanan O2 Jogorogo”.  Dengan  tujuan  untuk  mengetahui  Bagaimana strategi program  pembelajaran pendidikan anak usia dini yang diterapkan di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO dan Bagaimanakah hasil dari penerapan strategi tersebut terhadap prestasi belajar siswa  di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan metode Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data tersebut dianalisa. Dari  hasil  penelitian  ini  menunjukkan bahwa strategi program pembelajran pendidikan anak usia dini yang  diterapkan di Tk Dharma Wanita Macanan 02 adalah strategi melalui bermain. melalui kegiatan bermain berbagai kompetensi bidang pengembangan  dapat diperoleh khusunya untuk anak usia dini Kompetensi tersebut merupakan dasar pengembangan potensi anak kelak dikemudian hari. Dalam bermain anak mengenal dan mengetahui apa yang ia mainkan dan mendapatkan ketrampilan baru, mengembangkan perkembangan anak dan anak memperoleh pengetahuan dari apa yang ia mainkan.
        
         Hasil dari penerapan strategi melalui bermain terhadap prestasi belajar siswa antara lain  Melalui bermain anak dapat belajar mengendalikan diri sendiri Melalui bermain anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensai motorik, kognitif, kreatifit6as, bahasa, emosi sosial, nilai dan sikap hidup, Melalui bermain anak dapt melakukan kordinasi otot kasar. Melalui kegiatan bermain anak dapt berlatih mengunakan kemampuan kognitifnya Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kretivitasnya Melalui kegiatan bermain anak dapat melatih kemampuan bahasanya, Melalui kegiatan bermain anak dapat meningkatakan kepekaan emosimya, Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya.


vii
 
 

KATA PENGANTAR

Alkhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan. Sholawat serta salam kami ucapkan kepada tauladan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang telah membebaskan umat manusia dari lembah kejahiliyahan menuju alam yang penuh dengan cahaya ilmu pengetahuan dan kebenaran, bimbingan, arahan, motivasi, dan bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu  Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.        Bpk. Drs. Imam Syuhadi, M. Pd. I, selaku Rektor Institut Agama Islam (IAI) Ngawi.
2.        Ibu Hj. Anik Faridah, M. Pd. I, selaku pembimbing I, serta Bpk. Mahsun, M. Ag, selaku pembimbing II  yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3.        Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAI Ngawi yang membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4.        Ibu Sholikatun S.Pd. selaku kepala sekolah TK Dharma Wanita Macanan 02 Jogorogo  yang telah memberikan ijin penelitian dalam penyusunan skripsi ini.
5.       
viii
 
Kepada orang tuaku yang tidak henti-hentinya melantunkan do’a untukku supaya menjadi anak yang berguna untuk nusa, bangsa, dan agama.
6.        Kepada suamiku  yang  tak pernah berhenti mendo’akan disetiap langkahku.
7.        Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan motivasi, sehingga tersusun skripsi ini.
Semoga amal baik beliau tersebut di atas dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di sisi Allah SWT  Aamiin.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
           
                                                            Ngawi, 14 April  2016
                                                                        Penulis

                                                            Romdotus Sholikhah                          





ix
 
 

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL....................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... v
HALAMAN MOTTO...................................................................................... vi
ABSTRAK....................................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... viii
KATA PENGANTAR..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiv   
DAFTAR TABEL…………………………………………………................ xv
DAFTAR GAMBAR................................................................................         xvi
PEDOMAN TRANSLITERASI………………………………………......... xvii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B.     Fokus Penelitian................................................................................... 5
C.     Rumusan Masalah................................................................................. 5
D.    Tujun Penelitian.................................................................................... 6
E.     Manfaaat Penelitin................................................................................ 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA......................................................................... 9
A.    Stategi program pembelajaran.................................................................... 9
1. Pengertian Strategi Pembelajaran..................................................... 9

 
2. Pengertian Program Pembelajar................................................ 13
3.  Macam-Macam Strategi pembelajaran..................................... 19
            4. Unsur-Unsur Strategi Pembelajaran ......................................... 31
5. Teori-Teori Pembelajaran..........................................................32
6.  Komponen- Komponen strategi Pembelajaran......................... 35
B.     Pendidikan Anak Usia Dini ................................................................ 37
C.     Pengertian Prestasi Belajar Siswa....................................................... 41
D.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa ..............  44
E.     Telaah Pustaka.................................................................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................  48
A.     Metode Penelitian ...........................................................................  48
1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................... 48
a.       Lokasi Penelitian.................................................................. 48
b.      Sumber Data......................................................................... 49
c.       Penentuan subjek penelitian................................................. 49
d.      Metode Pengumpulan  Data................................................. 49
e.       Teknis Pengumpulan Data................................................... 49
B.      Sistematika Pembahasan.................................................................. 52
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................  53
A.     Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................  53
1.       Sejarah Berdirinya TK Dharma Wanita................................... 53
2.       Letak Geografis..................................................................... 54
3.       Visi , Misi  dan Tujuan........................................................... 55
4.       Strutur Organisasi.................................................................. 57
5.       Sarana Prasarana.................................................................... 58 
6.       Keadaan guru dan Siswa TK Dharma Wanita Macana 02.......... 59
7.       Keadaan Sumber Dana dan Pengelola .....................................  60
B.      Deskripsi Data................................................................................ 61
1.       Strategi Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
yang Di Terrapkan Di TK  Dharma Wanita Macanan 02........... 61
2.       Hasil dari penerapan strategi bermain terhadap peningkatan
prestasi belajar sisiwa ............................................................ 65
C.      Analisis Data
1.       Analisis Strategi Program Pembelajaran melalui bermain
yang di terapkan di TK Dharma Wanita Macanan 02 ...............  67
2.       Analisis Hasil dari penerapan strategi bermain terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa  .........................................  68
BAB V PENUTUP...................................................................................... 69 
A.     Kesimpulan.................................................................................... 69
B.      Saran.............................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN








xii
 
 

DAFTAR LAMPIRAN

1.      Surat ijin riset dari STAI Ngawi
2.      Surat Keterangan dari TK DHARMA WANITA MACANAN 02 JOGOROGO
3.      Kartu Bimbingan
4.      Pedoman wawancara
5.      Dokumetasi
6.      Daftar Riwayat Hidup




















xiii
 
 

DAFTAR TABEL

TABEL
Tabel 01 Struktur Organisasi
Tabel 02 Data Guru
Tabel 03 Data Siswa
















xiv
 
 

DAFTAR GAMBAR

Gambar I  Strujtur organisasi


















xv
 
 

PEDOMAN TRANSLITERASI
Arab
Indonesia
Arab
Indonesia
                 ا                
A
ط
Th
ب
B
ظ
Z
ت
T
ع
ث
Ts
غ
Gh
ج
J
ف
F
ح
H
ق
Q
خ
Kh
ك
K
د
D
ل
L
ذ
Dz
م
M
ر
R
ن
N
ز
Z
و
W
س
S
ه
H
ش
Sy
ء
`
ص
Sh
ي
Y
ض
Dl



a panjang = ā               i panjang = ī                               u panjang = ū
Contoh :
Tarikh =  تاريخ                                                             Madhab = مدهب
Turats = تراث                                                               Hadits = حديث
Bilad al-syam = بلاداالشام                                              Safawiyyah = سفويه
Bustan al-salathin =    بستان السلاطين                             Nizam al-Din =  نظام الدين
Abd al –Ra’uf al-sinkili = عبد الرؤف السنكلي

xvi
 



BAB 1
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Pendidikan taman kanak-kanak(TK) merupakan bentuk pendidikan yang diperuntukan bagi anak  rentang usia empat sampai dengan enam tahun. Pendidikan TK bukan pendidikan yang diwajibkan. Namun, apabila kita memaknai ledih mendalam tentang peentingnya pendidikan sejak usia dini, pendidikan TK atau prasekolah merupakan bentuk pendidikan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dimasa mendatang. Hal ini sesuai dengan ungkapan berbagai tokoh pendidikan anak bahwa pendidikan pada usia dini merupakan tahapan yang sangat fundamental bagi perkembangan dan pendidikan selanjutnya.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.[1]
1
 
Pendidikan adalah upaya manusia  untuk memanusiakan manusia. Pada dasarnya adalah untuk mengembangkan kemampuan dan potensi manusia sehingga  bisa hidup layak, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan juga bertujuan untuk mendewasakan anak. Kedeewasaan tersebut mencangkup pendewasaan intelektual, sosial dan moral. Pendidikan adalah proses sosialisasi untuk menggembangkan potensi dirinya sesuai dengan kapasitas dirinya.
Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang bersifat unik dan Kompleks. Dikatakan unik karena kegiatan pembelajaran berkenaan dengan kegiatan dua  kelompok manusia yakni antara Guru dan siswa dalam upaya mengembangkan serta menginggatkan kualifikasi kemanusiaanya secara manusiawi. Sedangkan dikatakan Kompleks karena kegiatan pembelajaran senantiasa melibatkan berbagai aspek dan komponen yang mendasari dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainya. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu kemampuan dalam mengelola seluruh aspek dan komponen tersebut, sehingga mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.  sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana prasarana yang belejar mengajar yang tersedia.
Setiap sistem lingkungan atau setiap peristiwa belajar mengajar mempunyai “profil”yang unik, yang mengakibatkan tercapainya tujuan-tujuan belajar yang berbeda, atau kalau dikatakan secara terbalik, untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar tertentu pula. .
Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru-Murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. pengertian srategi dalam hal ini menunjukan kepada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru-murid di dalam peristiwa belajar mengajar. Alat yang  dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar-mengajar adalah metode mengajar.Karena strategi belajar-mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.[2]
Dalam perkembangan selanjutnya strategi tidak lagi hanya seni, tetapi sudah merupakan ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari. Dengan demikian istilah strategi yang diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar adalah suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Tujuan pengajaran itu sendiri ditetapkan dalam perencanaan pengajaran atau yang kita kenal kurikulum.Di samping tujuan pengajaran, baik dalam arti tujuan instruksional maupun tujuan noninstruksional, kurikulum memuat isi dan pengalaman belajar yang semuanya turut menentukan pemilihan strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar merupakan rancangan dasar bagi seorang guru tentang cara ia membawakan pengajaranya di kelas ecara bertanggung jawab.[3]
Pendidikan TK/RA merupakan salah satu bentuk pendidikan formal pendidikan anak usia dini, di dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun  2003 peraturan pemerintah tentang pendidikan anak usia dini pasal 1 ayat 7 dijelaskan bahwa,”Taman kanak-kanak yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun”.[4]
Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Bab 1 pasal 1 di sebutkan bahwa pendidikan adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan anak usia 6 tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.[5]
Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwasanya Strategi Program Pembelajaran Anak usia dini di Taman kanak-kanak sangat besar pengaruhnya dalam Peningkatan prestasi belajar siswa. Karena pembelajaran di taman kanak-kanak itu seperti menanam pohon di waktu masa kecil. Oleh karenanya, penulis akan mengangkat judul skripsi “STRATEGI PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIDKAN ANAK USIA DINI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO”.

B.            Fokus Penelitian
Berdasarkan judul serta latar belakang tersebut diatas, maka fokus penelitian ini akan meneliti adalah
1.   Stategi program pembelajaran pendidikan anak usia dini di TK Dharma Wanita Macanan 2 Jogorogo
2.       Prestasi belajar siswa TK Dharma Wanita Macanan 2 Jogorogo.

C.           Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka dapat didentifikasikan rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana strategi program  pembelajaran pendidikan anak usia dini yang diterapkan di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO
2.      Bagaimanakah hasil dari penerapan strategi tersebut terhadap prestasi belajar siswa  di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO

D.           Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pertanyaan rumusan penelitian di atas,maka penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi  pembelajaran anak usia dini dalam meningkatkan prestasi siswaTK DARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO
2.      Untuk mengetahui bagaimanakah hasil dari penerapan strategi tersebut terhadap prestasi belajar siswa DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO.

E.            Manfaat Penelitian
a.          Secara Teoritis
Penelitian ini berguna untuk menambah khasanah keilmuan yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar siswa di TK Dharma Wanita 2 Macanan Jogorogo hingga dapat dijadikan sebagai landasan teoritis bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
b.          Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bemanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:
1.      Bagi Guru
Sebagai bahan informasi bagi guru TK Dharma Wanita 2 macanan jogorogo tentang prestasi belajar siswa
2.      Bagi kepala sekolah
Penelitian ini supaya dapat dijadikan pertimbangan dan penetapan kebijakan dalam Strategi program pembelajaran pendidikan anak usia dini di TK Dharma Wanita 2 macanan jogorogo.
BAB II
LANDASAN TEORITIK DAN TELAAH PUSTAKA

A.      Strategi Program Pembelajaran
1.        Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani strategos yang berarti jendral atau panglima, sehingga strategi dapat diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Strategi dalam pengertian kemiliteran ini berarti cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang. Tujuan perang itu sendiri tidak di teentukan oleh militer, tetapi oleh politik. Sekali tujuan sudah ditetapkan oleh politik, maka militer harus memenangkanya.
9
 
Strategi dibedakan dengan taktik. Strategi dalam dalam dunia kemiliteran berhubungan dengan perang, yaitu cara yang paling efektif untuk memenangkan perang. Taktik berhubungan dengan pertempuranyang harus dilakukan untuk meleksanakan peperangan itu. Kalau strategi adalah ilmu peperangan, maka taktik adalah ilmu pertempuran. Pengertian strategi tersebut kemudian diterapkan dalam dunia pendidikan. Menurut Ensiklopedia pendidikan, strategi ialah the art of bringing forces to the battlefield in favourable position. Dalam pengertian inistrategi adalah suatu seni, yaitu seni membawa pasukan kedalam medan tempur dalam posisi yang paling menguntungkan.[6]
Strategi program pembelajaran adalah segala usaha kepala sekolah atau guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang di harapkan[7]. Strategi dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan seseorang atau organisasi untuk sampai tujuan yang diinginkan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah, Strategi adalah rencana yang cermat  mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang di inginkan).[8]
Pengertian Strategi secara umum adalah teknik untuk mendapatkan kemenangan (victory) pencapaian tujuan (to achieve goals). Berikut beberapa pengertian strategi menurut para ahli Menurut Carl Von Clausewits (Carl Philipp Gottfried) (1780-1831) seorang ahli strategi dan peperangan, Pengertian strategi adalah penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan "the use of engagements for the object of war",  Kemudian dia menambahkan bahwa politik atau policy merupakan hal yang terjadi setelah terjadinya perang (War is a mere continuation of politics by other meansDer Krieg ist eine bloße Fortsetzung der Politik mit anderen Mitteln).
Menurut bussinesdictionary,pengertian strategi adalah metode atau rencana yang dipilih untuk membawa masa depan yang diinginkan, seperti pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah; pengertian strategi adalah seni dan ilmu perencanaan dan memanfaat sumber daya untuk penggunaan yang paling efisien dan efektif. Istilah srategi berasal dari kata Yunani untuk ahli militer atau memimpin pasukan.
Menurut Henry Mintzberg (1998), seorang ahli bisnis dan manajemen, bahwa pengertian strategi terbagi atas 5 definisi yaitu strategi sebagai rencana, strategi sebagai pola, strategi sebagai posisi (positions), strategi sebagai taktik (ploy) dan terakhir strategi sebagai perpesktif.
·         Pengertian strategi sebagai rencana adalah sebuah program atau langkah terencana (a directed course of action) untuk mencapai serangkaian tujuan atau cita cita yang telah ditentukan; sama halnya dengan konsep strategi perencanaan.
·         Pengertian strategi sebagai pola (pattern) adalah sebuah pola perilaku masa lalu yang konsisten, dengan menggunakan strategi yang merupakan kesadaran daripada menggunakan yang terencana ataupun diniatkan. Hal yang merupakan pola berbeda dengan berniat atau bermaksun maka strategi sebagai pola lebih mengacu pada sesuatu yang muncul begitu saja (emergent).
·         Definisi strategi sebagai posisi adalah menentukan merek, produk ataupun perusahan dalam pasar, berdasarkan kerangka konseptual para konsumen ataupun para penentu kebijakan; sebuah strategi utamanya ditentukan oleh faktor faktor ekternal.
·         Pengertian strategi sebagai taktik, merupakan sebuah manuver spesifik untuk mengelabui atau mengecoh lawan (competitor)
·         Pengertian strategi sebagai perspektif adalah mengeksekusi strategi berdasarkan teori yang ada ataupun menggunakan insting alami dari isi kepala atau cara berpikir ataupun ideologis.[9]
 Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam mapun dari luar.Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperolah kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to a particular education goal. Jadi strategi pembelajran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sanjaya Wina (2007) istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainya, dipakai dalam banyak konteks belajar mengajar, startegi berarti pola umum perbuatam guru peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam urutan perbuatan yang di maksud tampak di pergunakan atau di percayakan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar.[10]
Pembelajar berasal dari kata “ajar”yang kemudian menjadi kata kerja berupa “pembelajaran”. Pembelajaran sebenarya merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang hal tersebut tidak dapat dijelaskan dengan detail. Adapun maksud dari pembelajaran sederhana adalah produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, hakikat pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwasanya pembelajaran adalah interaksi bolak balik antara dua pihak yang saling membutuhkan, yaitu guru dan murid.Dalam interaksi tersebut, terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun makna dari pembelajaran adalah hampir sama dengan makna belajar mengajar. Kesamaan tersebut terdapat dalam bidang kependidikanya. Kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang eduklatif Dan Nilai edukatif inilah yang mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Interaksi tersebut terjadi karena suatu arahan untuk mencapai tujuan yang ingin di capai secara bersama-sama.Ada beberapa pakar yang mengatakan bahwa  kegiatan belajar dan  mengajar  sama dengan kegiatan pembelajaran.[11]
Strategi Pembelajaran adalah pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiaatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran dapat pula di artikan sebagai segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang  di harapkan.[12]
Menurut beberapa Ahli ada beberapa definisi tentang  strategi pembelajaran anatara lain:
·         Kemp (1995) Menjelaskan bahwa Strategi Pembelajaran adalah Suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisisen
·         Kozma(dalam sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaranm dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik meneuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
·         Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa Strategi pembelajara merupakan cara-cara yang di pilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
·         Dick dan Carey (1990 dalam sanjaya) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam membantu peserta didik mencaapai tujuan pembelajaran tertentu. Mernurut mereka strategi pembelajaran bukan  hanya terbatas pada prosedur atau trahapan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
·         Cropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998) mengatakan  bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikan.
Dua hal yang patut dicermati dari pengertian-pengertian di atas.Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya /kekuatan dalam pembelajaran.
Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.[13]
2.        Pengertian Program Pembelajaran
Kegiatan pertama dalam kegiatan progam pembelajaran adalah penyusunan program. Penyusunan program adalah memikirkan dan menetapkan kegiatan yang akan dilakukan selama satu ajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Penyusuna program tersebut harus di lakukan menjelang pembukuaan tahun ajaran baru.
Di lembaga pendidikan taman kanak-kanak, pengaturan proses belajar mengajar itu didasarkan pada Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar mengajar (GBPKB) yang telah di tetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Menurut Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang mentri pendidikan Nasional) Republik Indonesia Nomor 0125/U/1994 Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak merupakan satu kesatuan program kegiatan belajar yang utuh. Sementara, GBPKB Taman Kanak-Kanak merupakan seperangkat kegiatan yang direncanakan  dan dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meletakan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak didik lebih lanjut.[14]
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[15]
Berkaitan dengan istilah kurikulum bagi anak usia dini terdapat beberapa peristilahan sejenis yang mengandung makna yang cenderung sama . Peristilahan yang dimaksud adalah Program kegitan belajar(pembelajaran) bagi anak TK, Menu pembelajaran bagi anak usia dini.
Kesemua peristialahan tersebut pada dasarnya mengandung makna yang sama, yaitu berisi seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam rangka mengembankan seluruh potensi perkembangan yang dimiliki oleh setiap anak.
Peristilahan pengembangan  kurikulum adalah istilah yang paling sesuai dengan pengembangan program kegiatan pembelajaran (bermain) bagi anak usia dini.Unsur utama dalam pengembangan program bagi anak usia dini adalah bermain. Pendidikan awal dimasa kanak-kanak diyakini memiliki peran yang sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan selanjutnya.
Albrecht dan miller berpendapat bahwa dalam pengembangan program pembelajaran dalam kegiatan bermain (kurikulum) bagi anak usia dini seharusnya sarat dengan aktivitas bermain yang menggutamakan adanya kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan berkreativitas, sedangkan orang dewasa seharusnya lebih berperan sebagai fasilitator pada saat anak membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.[16]
Penyusunan program (kurikulum) PAUD dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
Ø  Berpusat pada anak, termasuk anak yang mempumyai kebutuhan khusus.
Ø  Kontekstual yaitu dengan memepertimbangkan karakteristik daerah, kondisi sekolah, dan kebutuhan anak.
Ø  Mencangkup semua dimensikompetensi (siskap, pengetahuan, dan ketrampila) dan mencangkup semua program pengembangan yang direncanakan dan disajikan segara terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Ø  Agar semua program pengembangan menjadidasar pembentukan kepribadian anak secara utuh dalam pembentukan siskap spiritual dansikap sosial anak.
Ø  Memperhatikan tingkat perkembangan anak karena anak akan belajar dengan baik jika kebutuhan fisik terpenuhi serta merasa tentram, aman dan nyaman.
Ø  Mempertimbangkan cara anak belajar dari sederhana kerumit, konkret ke abstrak,dari gerakan ke verbal,dan dari kelakuan ke rasa sosial.
Ø  Mempertimbangkan keterpaduan aspek dalam pengembangan anak usia dini holistik integratik (PAUD-HI) yaitu pendidikan kesehatan gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak.
Ø  Mengunakan pendekatan belajar melalui bermain yang dirancang agar tecipta suasana yang menyenangkan.
Ø  Memberikan pengalaman belajar pada anak dengan memperhatikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis.
Ø  Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragamaan budaya.
Prinsip-prinsip pembelajaran pendidikan anak usia dini anatara lain:
Ø  Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalaui bermain secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, kontekstual dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi aktif serta memberikan keleluasaan bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis anak.
Ø  Interaktif merupakan proses pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara anak dan anak-anak pendidik, serta anak dan lingkunganya.
Ø  Inspiratif merupakan proses pembelajaran yang mendorong perkembangan daya imajinasi anak.
Ø  Menyenangkan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dalam suasana bebas dan nyamanuntuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ø   Kontekstual merupakan proses pembelajaran yang terkait dengan tuntutan lingkungan alam dan sosial budaya.
Ø  Berpusat pada anakmerupakan proses pembelajaranyang dilakukan sesuai dengan karakteristik, minat, potensi tingkat perkembangan,dan kebutuhan anak.
Ø  Berorientasi pada pengembangn kecakapan hidup.
Ø  Didukung oleh lingkungan yang kondusif.
Ø  Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis.
Ø  Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber.
Konseppembelajaran anak usia dini berpusat pada anak. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifikyang mencakup rangkaian proses mengamati, menanya, mengumpulkan , informasi, nalar, dan mengomunikasikan. Keseluruhan proses tersebut dilakukan dengan menggunakan seluruh indra serta berbagai sumber dan media pembelajaran.[17]
Menurut Catron dan  Allen Berpendapat bahwa tujuan program pembelajaran yang utama adalah untuk mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta terjadinya komunikasi yang interaktif.
Tujuan program pembelajaran adalah membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan berikutnya.[18]
Tujuan program pembelajran adalah upaya segala kemampuan yang dituangkan dalam kurikulum prasekolah dapat tercapai secara optimal, sistematis, efektif dan efisien. Sehingga program ini berfungsi dalam mencapai kegiatan yang lebih terukur, lebih produktif dan lebih berkulitas. Kesuksesan dari kegiatan program pembelajaran  ini ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:
a.         Kematangan perencanaan yaitu: perencanaan dibuat dan dipersiapkan dengan waktu yang cukup serta diberisiskan segala kebutuhan yang akan dilakukan dalam program itu.
b.         Kesiapan dukungan sarana: kegiatan pembentukkan perilaku akan semakin optimal jika sarananya tercukupi, jika program itu di luar sekolah, harus juga disediakan kendaraan yang cukup.
c.         Kesatuan tim kerja: Guru, staf dan nak harus memiliki kesamaan sasaran. Bahkan jika melibatkan orang tua, peran mereka juga perlu dikomunikasikan agar emua orang yang terlibat mengerti hak dan kewajibanya secara baik.[19]
Fungsi program pembelajaran adalah Untuk megembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembanganya, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, mengembangakan sosialisasi anak, mengenalkakn peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainya.[20]
3.        Macam-Macam Strategi Pembelajaran
a.        Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Anak
a)         Pendekatan yang melandasi pembelajaran yang berpusat pada anak.
Anak merupakan individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Anak juga merupakan makhluk yang aktif. Atas dasar fakta tersebut maka dikembangkan strategi pembelajaran berdasarkan:
a.       Pendekatan Perkembangan
Pendekatan berkembang mendasari pembelajaran yang berpusat pada anak.Pendekatan berdasarkan teori Jean Piaget, Eric Ericson dan Vigotsky yang memandang anank sebagai organisme biologis.
b.      Pendekatan Belajar Aktif.
“Belajar aktif bagi anak merupakan proses yang kompleks yang melibatkan aktivitas mental dan fisik.Berlajar aktif dapat diartikan sebagai belajar dimana anak bebuat denga obyek- obyek dan berinteraksi dengan orang, ide, serta peristiwa-peristiwa untuk membangun oemahaman baru. Anak membvangiun pengetahuanya untuk membantu memahami dunianya atau lingkinganya. Cara yang dilakukan anak adalah melalui eksplorasi, bertanya, menjawab pertanyaan tentang bahan-bahan peristiwa, gagasan-gagasan tentang rasa ingin taunya serta memecahkan masalah” (Mary Hohmann).
“Belajar aktif proses dimana anak usia dini mengeksplorasi lingkungaan melalui mengamati, menelit, menyimak, menggerakan tubuhnya, menyentuh, mencium, meraba dan membuat sesuatu terjadi dengan obyek-obyek yang ada disekitar mereka” (Michele Graves).
b)        Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada anak
Pembelajaran yang berpusat pada anak memiliki karakteristik sebagai berikut
·         Prakarsa kegiatan tumbuh dari anak.
·         Anak memilih bahan-bahan dan memutuskan apa yang akan dikerjakan.
·         Anak mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan seluruh inderanya.
·         Anak menemukan sebab akibat melalui pengalaman langsung dengan objek.
·         Anak mentransformasi dan menggabungkan bahan-bahan.
·         Anak menggunakan otot kasarnya.
·         Anak menceritakan pengalamnya
b.        Strategi Pembelajaran Melalui Bermain
1.         Rasional strategi pembelajaran melalui bermain
Bermain merupakan kegiatan yang melekat pada dunia anak. Solehhudin menyatakan bahwa “Pada intinya, bermain dapat dipandang sebagai suatu kegiatan yang bersifatcvolunter, spontan, terfokus pada proses, member ganjaran secara intrinsu, menyenangkan dan fleksibel.
Rasional Strategi pembelajaran melalui bermaian antara lain:
1)      Konsep bermain
2)      Fungsi bermain bagi anak TK
3)      Klasifikasi kegiatan bermain anak TK
2.         Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Bermain Anak
Dalam menerapkan bermain sebagai bagian pembelajaran di TK, Guru perlu mengetahui prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh tentang prosedur penerapan pembelajaran melalui bermain antara lain;
a.         Rancangan kegiatan bermain
meliputi penentuan tujuan dan tema kegiatan bermain, macan kegiatan bermain, tempat dan ruang bermain, bahn dsn peralatan bermain, dan urutan langkah bermain.
1.      Menentukan tujuan dan tema kegiatan bermain
Tujuan kegiatan bermain bagi anak usia TK adalh untuk meningkatkan pengembangan seluruh aspek perkembangan anak usia TK, baik perkembengn motorik, kognitifbahasa, kreativbitas, emosi atau sosial. Kegiatan bermain akan memberikan hassoil yang optimal apabila kegiatan itu dirncang dengan saksama dan tidak secara kebetulan.
Tujuan bermain: Setelah anak-anak melakukan kegiatan bermain anak dapt menguasai cara:
1)      Mengkreasi seuatu
2)      Membangun
3)      Bekerja sama
Tema bermain: sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan tersebut, ditentukan tema membangun menara pasir.
2.      Menetukan kegiatan bermain
Stelah menentukan tujuan dan tema bermain, selanjutnya ditentukan jenis kegiatan bermain yang cocok dengan tujuan dan tema tersebut.Jenis kegiatan bermain yang dipilih adalah bermain kreatif dengan menggunakan media pasir.
3.      Menentukan tempat dan ruang bermain
Tempat dan ruang bermain dapt dilakukan di dalam dan di luar ruang.
4.      Menentukan bahan dan peralatan bermain
Sebelum melakukan kegiatan bemain, bermacam bahan dan peralatan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapi perlu disiapkan terlebih dahulu secara lengkap.
5.      Menentukan urutan langkah bermain
Sebelum menentukan urutan langkah bermain, sesuai jenis bermain yang sudah ditetapkan maka perlu ditetapkan pula kegiatan yang harus dilaksanakn oleh anak-anak ynag terlibat dalam permainan ini.Kualitass kegiatan bermain banyak dipengaruhi olehperancangan kegiatan bermain yang sudah disusun.
3.         Penerapan pembelajaran melalui bermain.
Strategi pembelajaran melalui bermain terdiri dari 3 langkah utama, yaitu: tahap prabermain, tahap bermain,dan tahap penutup.
a.       Tahap pra bermain
Tahap pra bermain terdiri dari dua macam kegiatan persiapan : kegiatan penyiapan siswa dalam melaksanakan kegiatan bermain dan kegiatan penyiapan bahan dan peralatan yang siap untuk dipergunakan.
1)      Kegiatan penyiapan siswa terdiri dari :
a)      guru menyampaikan tujuan kegiatan bermain kepada para siswa,
b)      guru menyampaikan aturan-aturan yang harusdiikuti dalam kegiatan bermain,
c)      guru menawarkan tugas kepada masing-masing anak, misalnya membuat istana,membuat, menara, dst., dan
d)      guru memperjelas apa yang harus dilakukan oleh setiap anak dalam melakukantugasnya.
2)      Kegiatan penyiapan bahan dan peralatan yang diperlukan, misalnya menyiapkan bak pasir, ember, bendera kecil,dsb.
b.      Kegiatan  bermain
Tahap bermain terdiri dari rangkaian kegiatan berikut : a) semua anak menuju tempat yang sudah disediakan untukbermain, b) dengan bimbingan guru, peserta permainan mulai melakukan tugasnyamasing-masing, c) setelah kegiatan selesai setiap anak menata kembali bahan danperalatan permainannya, dan d) anak-anak mencuci tangan.
c.       Tahap penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatanakhir dari seluru langkah kegiatan bermain meliputi:
1)      menarik perhatian dan membangkitkan minatanak tentang aspek-aspek penting dalam membangun sesuatu, seperti mengulasbentuk-bentuk geometris yang dibentuk anak, dsb.,
2)      menghubungkan pengalaman anakdalam bermain yang baru saja dilakukan dengan pengalaman lain, misalnya dirumah,
3)      menunjukkan aspek-aspek pentingdalam bekerja secara kelompok
4)      menekankan petingnya kerja sama.
d.      Evaluasi Kegiatan belajar
Evaluasi atau penelaian perlu dilaksanakan agar mendapatkan umpan balik tentang kebarhasilan kegiatan bermain. Evaluasi dilakukan untuk mengatahua ketercapaian tujuan kegiatan bermain yang telah ditetap sebelum. Tujuan-tujuan tersebut bersumber dari pengharapan.
Kriteria yang dapt berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan evaluai adalh sebagai berikut.
·           Menentukan apa yang akan dievaluasi, siapa yang akan dievaluasi serta dalam situasi apa yang akan dievaluasi.
·           Menentukan tujuan evaluasi yang akan ditentukan
·           Menetukan cara apa yang cara memperoleh data evaluasi tersebut.
·           Mengetahui kegunaan evaluasi yang diperoleh.
·           Menyatakn tujuan kegiatan secara jelas.
·           Menggunakan hasil evaluasi kegiatan untuk dimanfaatkan bagi peningkatan lebih lanjut

c.         Strategi Pembelajaran Melalui bercerita
1.         Rasional strategi pembelajaran melalui bercerita
Penggunaan bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran di Taman kanak-kanak. Terlebih jika jjika dikaji manfaata kegiatan bercerita bagi pencapaian tujuan pendidikan Taman kanak-kanak.(Moeslichatoen R).
·           Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
·           Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
·           Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
·           Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.
·           Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
·           Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
2.         Prosedur Penerapan  pembelajaran melalui bercerita
Strategi pembelajaran melalui bercerita terdiri dari 5 langkah. Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai berikut.
a)        Menetapkan tujuan dan tema cerita.
Kegiatan bercerita menjadi terarah karena mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan serta tema ynag dipilih. Tujuan mengacu pada kemampuan yang diharapkan dapt dicapai oleh anak melalui kegiatan bercerita. Tujuan kegiatan bercerita ada dua yaitu: memberikan tentang informasi tentang nilai-nilai sosial, moral atau keagamaan, menanamkan nilai-nilai sosial, moral atau keagamaan.
Tema dipilih berdasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan serta berdasarkan pada kehidupan anak di dalam keluarga, di sekolah, atau di masyrakat.
b)        Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papan flannel, menceritakan dongengdan sebaginya
c)        Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuai dengan bentuk bercerita yang dipilih.
d)        Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:
  • mengomunikaikan tujuan dan tema cerita,
  • mengatur tempat duduk,
  • melaksanaan kegiatan pembukaan,
  • mengembangkan cerita,
  • menetapkan teknik bertutur yng akan digunakan
  • mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
e)        Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita
Rancangan  penilaian kegiatan bercerita mengaju pada rancangan pelaksanaan kegiatan, serta tujuan dan tema yang dipilih sebelumnya

d.        Strategi Pembelajaran Melalui Bernyanyi
1.        Rasional strategi pembelajaran melalui bernyanyi
Honig dalam Solehuddin  menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik pendidikan anak dan pengembangan pribadinya secara luas karena : a) bernyanyi bersifat menenangkan, b) bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan, c) bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan, d) bernyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri anak, e) bernyanyi dapat membantu daya ingat anak, f) bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor, g) bernyanyi dapatmembantu pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak, dan h) bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.
2.        Sintaks pembelajaran melalui bernyanyi
Strategi pembelajaran dengan bernyanyi terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
a)        Tahap perencanaan, terdiri dari:
1)      Tujuan pembelajaran,
2)      Mareri pembelajaran,
3)      Strategi pembelajaran
4)      Evaluasi pembelajaran.
b)        Tahap pelaksanaan, berupa pelaksanaan apa saja yang telah direncanakan, yang terdiri dari:
1)        kegiatan awal : guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama dan memberi contoh bagaimana seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikanarahan bagaimana bunyi tepuk tangan yang mengiringinya.
2)        Kegiatan tambahan : anak diajak mendramatisasikan lagu, misalnya lagu Dua Mata Saya, yaitu dengan melakukan gerakan menunjuk organ-organ tubuh yang ada dalamlirik lagu.
3)        Kegiatan pengembangan : guru membantu anak untuk mengenal nada tinggi dan rendah dengan alat musik, misalnya pianika.
c)        Tahap penilaian, dilakukan denganmemakai pedoman observasi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telahdicapai anak secara individual maupun kelompok.
e.         Strategi Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalm kegiatan belajar mengajar dan mengintegrasikankegiatan yang mewakili semua bidang kurikulam atau bidang-bidang pengembangan yang memiliki apek kognitif,bahs, fisik/motorik, seni, sosial, dan sebagainya.
1.        Rasional strategi pembelajaran terpadu
Anak berkembang secara holistic atau menyeluruh artinya terdapat kaitan yang sangat erat antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainya.
2.        Karakteristik strategi pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki karakteristik : a) dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung, b) sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, c) memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan semua pemikirannya, d) menggunakan bermain sebagai wahana belajar, e) menghargai perbedaan individu, dan f) melibatkan orag tua atau keluargauntuk mengoptimalkan pembelajaran.
3.        Prinsip-prinsip strategi pembelajaran terpadu
Strategi pembelajaran terpadu direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip:
a.       Tema dalam pembelajaran terpadu harus sesuaidengan usia
b.      Pembelajaran terpadu haru berkaitan secara langsung
c.       Setiap tema dalam pembelajran terpadu harus menyajikan konsep yang dapat diselidiki oleh anak
d.      Setiap tema dalm pembelajaran terpadu harus didukung oleh suatu pengetahuan
e.       Pembelajaran terpadu harus mengintegrasi isis dan prose belajar
4.        Manfaat strategi pembelajaran terpadu
Ada beberapa manfaat dari strategipembelajaran terpadu, yaitu: 1) meningkatkan perkembangan konsep anak, 2) memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan, 3) membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya, 4) dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda,utnuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
5.        Prosedur Pelaksanaan pembelajaran terpadu
Prosedur pelaksanaan pembelajaran terpadu terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
a)        Memilih tema
Pemilihan tema untuk pembelajaran terpadu dapat bersumber dari: (1) minat anak, (2) peristiwa khusus, (3) kejadian yang tidak diduga, (4) materi yang dimandatkan oleh lembaga, dan (5e)orang tua dan guru.
b)        Mengembangkan tema ke dalam konsep
Tema yang sudah dipilih selanjutnya guru mengembangkan tema tersebut ke dalam sub-sub tema dan konsep-konsep yang dipandang relevan dengan tingkat usia anak.
c)        Mengembangkan tema ke dalam bidang pengembangan dan kegiatan
Setelah tema dikembangkan ke dalam sub-sub tema dan konsep langkah selanjutnnya adlah mengembangakan tema tersebut ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatn belajr yang akan dilaksanakan olehanak.
d)        Membuat perencanaan
Setelah tema dipetakan langkah selanjutnya adalah menuangkan kegiatan ke dalam rencana pembelajaran.
e)        Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat pelaksanaan dan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan pembelajaran terpadu.[21]



4.             Unsur Unsur Strategi Pembelajaran
a.              Keberadan Guru
Guru harus memiliki sejumplah ketrampilan yang didapatkan dari sebuah prosess pelatihan dari lembaga pendidikan yang kompeten ditambah dengan pendidikan dan pelatihan lanjutan setelah  menyelesaikan studi di lembaga pendidikan tenaga kependidikan.
   Menurut para ahli pendidikan dari Stanford University dan Sydney University, Terdapat bebrapa jenis ketrampilan mengajar yaitu sebagai berikut:
1.        Membuka pelajaran (set induction)
2.        Menutup pelajaran
3.        Ketrampilan pengelolaan kelas (classroom manajement)
4.        Pendekatan-pendekatan dalam pemgelolaan kelas
b.             Keadaan siswa
Manajemen kesiswaan adalah pengelolaan yang beerkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai akhir atau tamat belajar dilembaga pendidikan yang dimaksud. Manajemen kesiswaan bertujuan mengatur berbagia kegiatan daam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, teratur, serta mempu mencapai tujuan pendidikan sekolah.
c.              Keuangan Sekolah
·         Pengunaan anggaran harus benar-benar sesuai dengan program yang direnanakan
·         Anggaran harus dipergunakan seefisien mungkin
·         Hindari kesn bahwa kegiatan dalam sekolah sekedar untuk menghabiskan dana sehinga harus dilakukan penghematan dana
·         Pengeluaran dan hanya dapt dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan aturan yang sesuai
d.             Sarana dan prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dalm proses belajar mengajar. Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan sehingga ermasuk dalamkomponen-komponen yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidiakn, proses pendidikan akan mengalami kesulitan, bahkan bias mengagalkan pendidikan
e.              Hubungan Masyarakat
Masyarakat memiliki peran yang sangat  penting terhadap keberadaan , kelangsungan, bahjan kemajuan lembaga pendidikan.
f.               Strategi belajar mengajar
Strategi dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan yang diinginkan.[22]
5.            Teori-Teori Pembelajaran
Menurut Snelbecker dalam teori-teori belajar menjelaskan Teori-teori berarti sejumlah proposisi yang terintegrasi secara sintaktik (artinya kumpulan proposisi ini mengikuti aturan-aturan tertentu yang dapat menghubungkan secara logis proposisi yang lain, dan juga pada data yang diamati), serta yang digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati.[23]
Secara pragmatis teori belajar dapt dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan ynag berkaitan dengan peristiwa belajar. Diantaranya adalah:
a.          Teori Koneksionisme
Teori koneksionisme (connectionism) adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edward L. Thorndike (1874-1949) beredasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an. Intrumental conditioning, Artinya, tingkah laku yang dipelajari berfungsi sebagai instrumental (penolong) untuk mencapai hasil atau ganjaran yang dikehendaki (Hintzman,1978).
Thorndike menyimpulkan bahwa belajar adalah hubungan anatara stimulus dan responden.
b.         Teori Pembiasaan Klasik
Teori Pembiasaan Klasik (classical conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil ekspewrimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlo. Pada dasarnya classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan reflex bru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut (Terrace).
c.          Teori Pembiasaan Perilaku Respons
Teori pembiasaan perilaku Respons (operant conditioning) “operant” adalah sejumlah perilaku atau respon yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan yang dekat. operant conditioning terjadi tanpa didahulai oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforce.
Reinforcer adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respon tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainya seperti dalam classical respondent.
d.         Teori Pendekatan Kognitif
Teori psikologi kognitif adalah bagian terpenting dari sains kognitif yang telah memberi kontribusi yang sangat berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan. Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses internal, mental manusia.[24]
e.          Teori Belajar Gestalt
Pandangan para ahli psikologi gestalt tentang belajar berbeda dengan ahli psikologi aosiasi. Psikologi memandang bahwa belajar terjadi bila diperoleh insight (pemahaman).[25]
f.           Teori catastrophe
Teori ini adalah suatu sistem matematis dalam mempertanggung jawabkan perubahan mendadak dari cirri obyek tertentu dan ditemukan Teori ini diaplikasikan pada gejala yang terputus, tidak kontinu (diskontinu), tiba-tiba dab tidak dapt diramalkan sebelumya.[26]

g.         Teori Behaviorisme
Menurut para ahli behaviorisme yang terkenal masing-masing ahli yang menganut teori ini percaya bahwa perilaku dapat dibentuk dengan memberikan jawaban dalam bentuk kata-kata ataupu tindakan tertentu.
Teori behaviorisme lebih terkait dengan bagimana anak-anak berkembang secara sosial, emosional, dan intelektual tetapi tidak menjelaskan tentang perkembanganm fisik karena banyak orang yang ,menyetujui bahwa perkembangan fisik berkaitan dengan genetika (keturunan) yang ditentuksn berdasarkan gen dari kedua orang tuanya, sehingga dengan demikian tidak mempebgaruhi perilaku anak.[27]

6.            Komponen-komponen pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional yng mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.[28]Komponen adalah bagian dari suatau sisstem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapia tujuan sistem. Komponen pembelajaran adalah bagian-bagian dari sistem proses pendidikan atau pembelajaran yang merupekaan penentu dari berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran.[29]
Komponen PAUD harus saling bekerja sama agar proses pelaksanaan PAUD dapat berhasil dengan baik komponen tersebbut adalah:
a.             Anak, yang merupakan subyek sentral yang memiliki pontensi,, bakat dan minat yang harus dikembangkan.
b.            Lembaga keluarga, Bahwa guru pertama dan utama bagi anak adalah orang btuanya (ibu dan ayah) serta di bantu oleh keluarag yang lain
c.             Lembaga keagamaan, upaya meningkatkan ,moral manusia sebagai mahkluk yang berkebutuhan yang Maha Esa.
d.            Lembaga pendidikan sekolah, komponen ini berupa sekolah-sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat terutama di jenjang Taman kanak-kanak dan sekolah dasar t6ingkat pertama.
e.             Lembaga pendidikan di luar sekolah, komponen ini berada dilingkungan masyarakat luas dan terdiri dari berbagai macam organisasi politik dan organisasi masyarakat yang sah dengan para pelakunya yaitu tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai tingkatan dan propesi.
f.              Lembaga pemerintah, pemerintah daerah secara langsung atau tidak langsung turut bertanggung jawab atas pengayoman, pengerahn , pengendalian, pengadaan sarana dan prasarana dan kelancaran pelakasanaan program PAUD, baik ditingkat pusat maupum daerah.
g.            Dunia usaha.
h.            Lembaga swadaya
i.              Forum PAUD, HIMPAUDI dan konsorsium PAUD yang dibentuk oleh Direktorat PAUD yang keberadaanya sangat mendukung PAUD.
j.              Media massa , melalui media massa isu PAUD dapat disebar luaskan secara cepat.
k.            Para pihak.[30]

B.       Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan dan menyiapkan pribadi peserta didik secara utuh dan menyeluruh. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan peletak dasar pertama dan utama dalam pengembanagn pribadi anak; baik berkaitan dengan karakter, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial, emosisonal, spiritual, disiplin diri, konsep diri, maupun kemandirian.
Direktorat PAUD Depdiknas menyatakan bahwa Paud adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembeng anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik, dan nonfisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, moral, spiritual motorik, emosional, dan sosial, yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.[31]
Posisi dan peran PAUD dalam sistem pendidikan Nasional perlu dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan dalam program layana anak usia dini. Kedudukan PAUD sebagai bagian life long eduation,  diwujudkan daalm bentuk keikutsertaan pendidikan yang ditampilkan melalui kegiatan belajar olehsetisp individu berjalansepanjang hayat, tidak dapt dibatasi dalam kurun waktu sekolah.
Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu  proses perkembangan  dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya pada rentang usia 0- 8 tahun.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat yang  berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini di selenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasarat untuk mengikuti pendidikan dasar.”
Selanjutnya pada Bab 1 pasal 1 ayat 14 di tegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepaada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani  dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Depdiknas, USPN, 2004 : 4).
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelengaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakkan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasasn (daya fikir daya cipta kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku seta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian dari pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berdasrka UU Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14 menyatakn bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan ynag ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahhun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak emiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada Pasal 28 tentang PAUD menyatakkn bahwa:
·         Pendidikan Anak Usia Dini di selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar
·         Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, informal.
·         Pendidikan Anak Usia Dini melalui jalur formal: TK, RA, atau bentuk yang sederajat.
·         Pendidikan Anak Usia Dini melalui jarlur nonformal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat.
·         Pendidikan Anak Usia Dini melalui jalur informal: pendidikan keluaga atau pendidikan yang diselenggarakan  oleh lingkungan.
Pendidikan nasional berfungbsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertangung jawab. ( UU No.20/2003 BAB II Pasal 3). 
Tujuan dari program PAUD adalh membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan ketrampilan dan kreatifitas/daya cipta yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahap berikutnya.
Tujuan utama Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk membantu anak Indonesia dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembanganya sehingga memeiliki kesiapanj ynag optimal dalm memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan dimasa dewasa. Tujuan penyertaanya adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik sekolah)
Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membangun rasa percaya diri yang sangat penting dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan atau prestasi sekolah pada masa yan akan dating
Fungsi pendidikan anak usia dini secara umum terkait dengan fungsi pendidika  secara nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Fungsi pendidikan anak usia dini berkaitan dengan aspek perkembangan adalah memberikan stimulasi kultural kepada anak karena pendidikan pada anak uisa dini sebenarrnya merupakan ekspresi dari stimulasai cultural. Berdasrkan tujuan pendidika anak usia dini , maka fungsi program stimulasi berkaitan dengan fungsi adaptasi, sosialisasi, pengembangan potensi, bermain dan ekonomik.[32]

C.      Pengertian Prestasi Belajar
Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses belajar lebih  ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek belajar atau siswa. Hasil belajar dari kegiatan belajar disebut juga dengan prestasi belajar. Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria (Prakosa, 1991).
Prestasi belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
Semua pelaku pendidikan (siswa, orang tua dan guru) pasti menginginkan tercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi dan rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah Hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). prestasi belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang dicapai siswa sebagai hasil belajar yang  meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotir yang dinyatakan dalam bentuk angka atau skor.
Prestasi Belajar menurut  beberapa Ahli:
Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru.
·           W.S. Winkel prestasi belajar adalah keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu
·           Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru
·           Menurut Djalal (1986: 4)  “prestasi belajar siswa adalah gambaran  kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”
·           Hamalik (1994: 45) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.
·           Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 
·           Saifudin Azwar (1996 :44) prestasi belajar merupakan dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan. [33]
·           Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984 : 4), mengemukakan bahwa :Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
·           Menurut Siti Partini (1980 : 49), “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat itu Sunarya (1983 : 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa”.
·           Haditomo dkk (1980 : 4), mengatakan “Prestasi belajar adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut Sukardi (1983 : 51), menyatakan “Untuk mengukur prestasi belajar menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau learning”.
·         Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), “Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya rendah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode.

D.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Menurut Dimyati itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati Mahmud (1989 : 84-87), mengatakan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup : “faktor internal dan faktor eksternal”. sebagai berikut :
1.         Faktor Internal Siswa
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri,Meliputi dua aspek yaitu:  1).  Fisiologis (yang bersifat jasmani); 2) aspek psikologi (yang bersifat rohaniah).
a.         Aspek Fisikologi
Aspek fikologi adalah kondisi umum rohani dan tonus (tegangan otot) yang menanda tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendi yang dapat memengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
b.        Aspek psikologi
Faktor-faktor aspek psikologi yang dapat mempengaruuhi kuntitas dan kualitas anatra lain:
·           Inteligensi siswa adalah kemampuan psiko fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber 1988)
·           Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi efekitf yang berupa keenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relative tetap terhadap obyek orang, barabg, dan sebagainya baik dengan cara positif mauppun negative.
·           Bakat Siswa: bakat (aptitude) adalah kemampuan pntesial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yangbakakn dating. Bakat kemudian diartak sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.
·           Minat Siswa: Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keunginan yang besar terhadap sesuatu.
·           Motivasi Siswa: Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan  yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.


2.         Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Faktor internal siswa terdiri dari dua macam yaitu; Faktor lingkungan sosial dan Faktor lingkungan nonsosial:
a.         Lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
b.        Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah temapot tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
3.        Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar sangat memengaruhi hasil belajar siswa sehingga semakin mendalam belajar siswa semakin baik hasilnya.[34]

Telaah Pustaka
Dalam telaah pustaka ini, penulis akan mendeskripsikan beberapa karya yang ada relevasinya dengan judul skripsi di antaranya penelitian yang dilakukan oleh
1.      Anisatul faridadengan judul Strategi Pengembangan Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan  Prestasi Belajar Siswa Di SDN Legowetan Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.
2.      Umi Kabibah dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Ra  El Fataa Babadan.Dalam hal ini peneliti juga meneliti dengan judul Strategi program pembelajaran paud terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di TK Dharma wanita 2 Macanan jogorogo
Jadi terdapat perbedaan antara penyusun dengan peneliti terdahulu antara lain:
Peneliti dahulu meneliti tentang stratgi pengembangan pendidikan agama islam dan strategi penerapan pembelajaran aktif perbedaan tersebut sangat berbeda jauh dengan peneliti yang sekarang. peneliti yang sekarang meneliti tentang strategi pr0gram pembelajaran pendidikan anak usia dini.










BAB  III
METODE PENELITIAN

A.      Metode penelitian
1.      Pendekatan dan jenis penelitian.
a.       Pendekatan Metode
Proposal skripsi ini menggunakan metode kualitatif, Yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi  yang jelas serta lengkap.[35] Yang berhubungan dengan Strategi program pembelajaran pendidikan anak usia dini terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO
b.      Jenis Penelitian :
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatifdeskriptif sebagaimana deskriptif sederhana dan juga menyelidi kenyataann yang terjadi.
2.      Lokasi Penelitian
48
 
Tempat Penelitian ini berlokasi di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO. Adapun yang melatarbelakangi pemilihan tempat lokasi penelitian ini adalah :
Ø  Tersedianya sumber informasi yang menyajikan data-data yang di perlukan dalam pelaksanaan penelitian.
Ø   Di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO belum pernah di jadikan objek penelitian dengan topic yang sama dengan penelitian ini, sehingga di harapkan akan berguna bagi lembaga.
Ø  Lokasi penelitian yang mudah di jangkau oleh peneliti.
3.      Sumber Data
a)      Data yang bersumber dari orang yaitu Kepala sekolah dan dewan guru   TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO
b)      Data yang bersumber dari tempat atau lokasi yaitu sumber data yang dapat memberikan datadalam bentuk sarana dan prasarana, keadaan lokasi, dll.
4.      Penentuan Subjek Penelitian
Dalam rangka pencarian data, terlebih dahulu harus ditentukan informan dan subjek penelitiannya. Informan dalam penelitian ini adalah data atau seseorang yang memberikan informasi atau keterangan yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian.[36]Sementara itu subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO
5.      Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dapat di pertanggungjawabkan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini peneliti menguraikan beberapa pengumpulan data sebagai berikut :

a.       Metode observasi
Observasi adalah Dasar semua ilmu pengetahuan yang hanya dapat bekarja berdasarkan data dan fakta .[37]Metode ini di gunakan untuk melihat secara langsung antara lain letak geografis,sarana prasarana, dan keadaan guru.
b.      Metode Dokumentasi.
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,buku,surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, foto, nilai-nilai prestasi siswa dan sebagainya.[38] Metode ini di gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya. TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO
c.       Metode Interview
Interview adalah Merupakan pertemuan dua orang ntuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab.[39]Metode  ini di gunakan untuk   untuk mewawancarai kepela sekolah dan guru.
6.      Teknis Analisa Data
Sesuai dengan tujuan penelitian yang akan di capai melalui  metode analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan semua hal yang menjadi focus dalam penelitian.[40]
Dalam menganalis data peneliti menggunakan prosedur sebagai berikut :
a.)      Mengumpulkan data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara.
b.)      Reduksi data
Setelah data terkumpul peneliti melakukan reduksi data, yaitu menganalisis data dan memilih serta memilah hal-hal pokok yang sesuai dengan focus penelitian.
c.)      Menyajikan data
Setelah melakukan reduksi data, data yang terkumpul menjadi lebih focus yaitu mengenai Strategi program pembelajaran paud terhadap prestasi belajar siswa, lebih lanjutnya data ini di sajikan dalam bentuk tulisan-tulisanyang menggambarkan isi dari proposal ini yaitu tentang srtategi program pembelajaran paud terhadap prestasi belajar siswa di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO
d.)      Menarik kesimpulan
 Penarikan kesimpulan, Dengan langkah ini maka diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sehingga menjadi suatu masalah yang sudah jelas dan mungkin dapat menemukan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.


B.       Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika dalam pembahasan ini terbagi dalam 5 bab dimana masing-masing bab menguraikan masalah-masalah yang berbeda yaitu;
Bagian  I       :      Merupakan pendauluan yang berisi tentang tentang latar belakang, fokus peneletian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
Bagian II      :      Merupakan Landasan teoritik yang berisi tentang Pengertian strategi, Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini, Pengertian prestasi belajar.
Bagian   III   :      Merupakan Metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bagian IV     :      Merupakan temuan penelitian yang berisi gambaran umum obyek penelitian yang meliputi sejarah TK Dharma Wanita Macanan,  visi dan misi, tujuan struktur organisasi, daftar guru, keadaan sisiwa dan sarpras. Serta deskripsi data yang ditemukan.
Bagian  V     :      Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran.
                                               








BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN

A.      Gambaran Umum TK Dharma Wanita 2  Macanan Jogorogo
1.        Sejarah Berdirinya TK Dharma Wanita 2 Macana Jogorogo
Berdirinya suatu TK tidak lepas dari kebutuhan Masyarakat untuk menimba ilmu pengetahuan, memberantas kebodohan sekaligus mempersipkan kader-kader pemimpin bangsa yang berkualitas di masa depan. Begitu pula hadirnya TK Dharma Wanita 2 Macanan Jogorogo ditengah-tengah arena percaturan dunia pendidikan di tanah air, tidak lepas dari kebutuhan masyarakat Macanan khususnya di Desa sanan.
Mengulas kembali sejarah keberadaan TK Dharma Wanita 2 Macanan Jogorogo yang mempunyai bagian telah memberikan kontribusi bagi upaya pencerdasan bangsa dalam kurun waktu belasan tahun yang penting bagi penggambaran profil TK Dharma Wanita 2 Macanan Jogorogo.
Tk Dharma Wanita Macanan 2 Jogorogo mulai dibangun sejak awal bulan Juni tahun 1999 TK ini didirikan di atas tanah wakaf Ibu Sukinah  yang lokasinya satu halaman dengan SDN Macanan III, Dilihat dari tahun berdirinya dapat dikatakan sekolah yang tergolong muda, Awal pendiriannya dibangun dengan konstruksi yang sederhana dan apa adanya yang bekerja sama dengan masyarakat sanan dan pemerintah.
53
 
Saat ini TK Dharma Wanita Macana 2 telah terakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Nasional dengan nilai Baik (B) dan secara resmi telah menyandang sekolah dengan status diakui. Karena terletak di lingkungan yang dapat dikatakan terpencil maka jumlah siswanya dari setiap tahun mengalami perkembangan yang beragam.
Sejak awal didirikannya, TK Dharma Wanita Macanan 2  telah mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak Dua kali yaitu: yang pertama Ibu Siti Zulaikah, M.Pd.I, diteruskan yang kedua Ibu Sholikatun.S.Pd, dan sekarang yang masih menjabat sebagai Kepala TK Dharma Waanita Macana 2.
2.        Letak Geografis
     TK Dharma Wanita Macanan 2  terletak di Dusun Sanan, Desa Macanan, Kecamatan Jogorogo,  Kabupaten Ngawi. terletak Geographic Information System (GIS)  di Latitude : -7524376 dan Longitude :111286807. ± 3 Km dari jalan raya jogorogo – Kendal. Banyak aksesjalan yang bias ditempuh karena memang strategis jauh dari kebisingan kendaraan yang mengganggu proses belajar mengajar.[41]
TK Dharma wanita Macanan 2 berada di RT. 02 RW. 04 Dusun Sanan Desa Macanan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi dan bertepatan satu halaman dengan SDN MACANAN 3. Gedung TK Dhara Wanita menempati tanah seluas 100 m2 tanah hak pakai berbatasan dengan:
a.         Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Dadapan
b.        Sebelah barat berbatasan dengm Desa Ngrayudan
c.         Sebelah utara berbatsan dengan Desa Tanjungsari
d.        Sebelah timur berbatasan dengan  Desa Soco
3.        Visi,  Misi Dan Tujuan
     Visi secara sederhana dapat di pahami sebagai sebuah janji sekolah/madrasah kepada masyarakat yang harus di capai melalui bebagai kegiatan sekolah/madrasah, terutama dalam bidang akademik.[42]Visi juga dapat diartikan imajinasi moral yang menggambarkan profil sebuah lembaga yang di inginkan di masa yang akakn datang  imajinasi kedepan semisal itu akan di warnai oleh peluang dan tantangan yang di yakini akan terjadi di masa yang akan datang.[43]
Dengan adanya visi madrasah berarti peyelenggaraan pendidikan memiliki imajinasi ideal tentang sekolah, seperti sekolah yang bermutu,  memiliki jumlah gguru yang berkualitas baik. Adapun Visi dan Misi TK Dharma Wanita Macanan 2 sebagai berikut:
VISI:
Mencetak siswa yang bertaqwa dan berahlakhul karimah yang mampu dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan bahasa untuk mempersiapkan melanjutkan kejenjang selanjutnya.
MISI
1)        Memberikan wawasan keagamaan
2)        Menciptakan anak senang belajar sambil bermain
3)        Meningkatkan minat belajar melalui bemain
4)        Menciptakan lingkungan TK yang bersih, aman dan tertib
5)        Peran aktif guru TK dalam membimbing anak lebih berprestasi
Tujuan
Sebagaimana yang berlaku bagi setiap lembaga pendidikan Taman kanak-kanak bertujuan mendidik para siswa untuk menjadi manusia pembangunan seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun tujuan konkrit lembaga Taman kanak-kanak Dharma Wanita Macanan 2 antara lain:
-            Mempersiapkan anak didik atau lulusan  yang berperilaku  positif dengan dasar ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
-            Menumbuhkan anak didik atau lulusan yang berbudi pekerti luhur  dan   beraqlak mulia sesuai dengan perkembangan jiwa dan mental anak.
-            Mempersiapkan anak didik atau lulusan yang bersifat terbuka, kreatif, dan tanggap terhadap perubahan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.[44]
-            Mempersiapkan anak didik atau lulusan yang matang dalam berfikir dan matang emosioonal sebelum jenjang pendidikan yang lebih tinggi SD.



4.        Struktur Organisasi TK Dharma Wanita Macanan 2  Jogorogo

Rounded Rectangle: 	KEPALA SEKOLAH
            SHOLIKATUN S. Pd
Tabel 1


Rounded Rectangle: 	BENDAHARA
            SITI NURJANAH S. Pd
,Rounded Rectangle: 	SEKRETARIS
            SHOLIKATUN S. Pd
,Rounded Rectangle: 	GURU KELAS,Rounded Rectangle:         SHOLIKATUN S. Pd

,Rounded Rectangle:        SITI NURJANAH S. Pd

 
















5.        Sarana Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di TK Dharma Wanita Macanan 2 Jogorogo adalah antara lain sebagai berikut:
a.         Ruang Pendidikan
-          Ruang belajar atau Ruang kelas       = 1 Ruang
b.        Ruang administrasi atau kantor
-          Ruang kepala sekolah                       = 1 Ruang
-          Ruang guru                                       = 1 Ruang
-          Ruang Tamu                                     = 1 Ruang
-          Ruang penunggu terbuka                  = 1 Ruang
c.         Ruang penunjang
-          Halaman sekolah
-          Halaman bermain
-          Ruang UKS
-          Dapur
-          Kamar mandi
d.        Perabot
Perabot TK  adalah secara perlengkapan yang tidak secara langsung dalam proses belajar mengajar. Jenis perabot TK Dharma Wanita Macanan 2  adalah Meja belajar, kursi, almari, loker siswa, meja kursi guru, papan tulis, dan lain-lain.[45]

e.         Alat peraga atau media pembelajaran
Di TK Dharma Wanita Macanan 2  terdapat banyak alat peraga dan media pembelajaran yang dapat  di gunakan sebagai media pembelajaran antara lain sebagai berikut:
-          Alat permainan edukatif(APE)
-          Radio/tape
-          Media menggambar.
6.        Keadaan Guru Dan Siswa  TK Dharma Wanita Macanan 2  Jogorogo
a)        Keadaan Guru
Jumlah guru di  Tk Dharma Wanita Macanan 02 adalah 2 orang tetap. Yang dimaksud dengan guru adalah guru kelas dan mereka yang telah memiliki SK yang sah dari yayasan. Menjadi guru TK Dharma Wanita Macanan 02  Jogorogo sangat di butuhkan dedikasi  loyalitas dan kreatifitas serta pengetahuan ilmu agama yang luas. Kondisi siswa sangat di perhatikan oleh mereka sebab tanggung jawab guru tidak hanya mengajar akan tetapi juga membiasakan juga mengawasi siswa untuk selalu mengikuti setiap kegiatan yang ada di sekolah. Adapun guru yang mengajar di TK Dharma Wanita Macanan 2 dari sarjana di bidang pendidikan.







Tabel 2
Data Guru TK Dharma Wanita Macanan 2
Tahun pelajara 2015/2016
No
Nama
Jabatan
Status
1
SHOLIKATUN S.Pd
Kepala Sekolah
GTY
2
SITI NUR JANAH S.Pd
Guru
GTY
Sumber: Data dokumentasi TK Dharma Wanita Macanan 2.[46]
b)        Keadaan Siswa TK Dharma Wanita Macanan 2
Jumlah siswa siwi TK  Dharma Wanita Macanan 2 Tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 30 anak.
Tabel  3
Keadaan Siswa  di TK Dharma Wanita Macanan 2
Tahun Pelajaran 2015/2016
No
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
15
15
30
Sumber: Data dokumentasi TK Dharma Wanita Macanan 2[47].
7.        Keadaan sumber dana dan pengelolaanya
Masalah dana adalah masalah pokok dalam segala macam egiatan. Hal ini tidak lepas dari dunia pendidikan, demikian halnya dengan  TK Dharma Wanita Macanan 2 sangat memerlukan dana guna perbaikan saran dan prasarana serta mutu pendidikan.
Berdasarkan hasil interview dengan kepala ssekolah TK Ibu Sholikatun tanggal 15 April 2016 bahwa sumber dana yang ada di TK  Dharma Wanita Macanan 2 di dapatkan melalui:
a.         Pemerintah
b.        SPP
c.         Donatur
d.        Bekerja sama dengan Wali murid dan  masyarakat.[48]

B.       Deskripsi  Data
1.        Strategi Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Yang Di Terapkan Di TK  Dharma Wanita Macanan 2
Proses belajar tidak mungkin dapat mencapai hasil yang diharapkan tanpa diserta dengan proses belajar yang memadai, yang seimbang. Dalam mendidik dan melakukan pembelajaran pendidik harus menguasai ilmu, mempunyai sikap sabar dalam mendidik anak harus pandai  bergaul atau dapat bersosialisasi dan memiliki ketrampilan di segala bidang untuk memperlancar tugasnya.
Kopetensi yang harus dikuasai oleh setiap guru adalah mengelola ppembelajaran yang mendidik. Guru TK Dharma Wanita tidak hanya mengelola pembelajaran yang mendidik, tetapi juga dapat mengelola pembelajaran yang merndidik dan yang menyenangkan.
Dalam kegiatan yang dilakukan guru harus mempertimbangkan secara cermat strategi pembelajaran apa yang akan digunakan untuk memudahkan anak belajar. Melalui strtegi pembelajaran anak-anak akan memperoleh pengalaman alngsung tentang objek-objek, peristiwa atau orang-orang yang ada di sekitarnya.  
Adapun  Strategi program pebelajaran yang diterapkan di TK Dharma Wanita  adalah: Stratgei Melalui Bermain
Setiap diri manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat hasrat untuk bermain. Seperti halnya kebutuhan bersosialisasi dan berkelompok, bermain merupakan hasrat yang mendasar pada diri manusi. Anak-anak ingin bermain karena saat itulah mereka mendapatkan berbagai pengalaman lewat bermain melalui eksplorasi alam di sekitarnya. Dari kegiatan tersebut, mereka dapat mengenal alam dan teman sepermainan dalam suasana yang menyenangkan.
Melalui kegiatan bermain berbagai kompetensi bidang pengembangan  dapat diperoleh khusunya untuk anak usia dini Kompetensi tersebut merupakan dasar pengembangan potensi anak kelak dikemudian hari. Pemilihan permainan yang berupa game-game menarik dan kreatif sangat menentukan pencapaian kompetensi-kompetensi khsusnya kompetensi yang erat kaitannya dengan perkembangan anak.
Pembelajaran pada aanak usai  dini juga di pengaruhhi oleh kemampuannya baik secar fisk, kognitif, bahasa, sosioemosional, ataupun ketrampilanya. Untuk itu bermian dapt diklasifikasikan berdasrkan kemampuan anak yaitu sebagai berikut:
1.        Bermain Ekploratoris
Ekploratoris memengaruhi perkembangan anak, eksploratoris memberikan kesempatan kepada anak untuk menmukan hal baru. Adapun cara untuk mendoeong anak untuk bermain eksplorasi yaitu:
1)        Tunjukan pada anak bahwa dunia ini sangat berharga untuk di eksplorasi atau dijelajahi
2)        Ikuti apa yang dilakukan anak,, guru hanya mengawasi dan mendampingi saja
3)        Guru dapat saja menunjukan cara bereksplorasi, agar anak lebih termotivasi.
2.        Bermain Energetik
Permainan ini melibatkan energy yang sangat banyak dan melibatkan seluruh koordinasi tubuh seperti melompat, bermain  bola, memanjat.
3.        Bermain ketrampilan
Untuk membangkitkan permainan dengan mengunakan ketrapilan penting bagi orang dewasa untuk memahami perkembangan anak yang sedang tejadi melalui grafik perkembangan.
Berikut ini kegiatan permainan yang dapat dikembangkan untuk mengasah berbagai ketrampilan yang berbeda yaitu:
a)        Mecari, berisikan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan melihat, mengikutio objek, dan mencari asal suara.
b)        Meraih, mengambarkan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dalam meraih, seperti boneka, mainan yang dapt di renas dan alat music sederhana
c)        Mengengam, kegiatan yang mengembangkan kemampuan mengengam pada anak
d)        Seluruh jari dan ibu jari mengembangkan kemampuan untuk menguanakna njari dan ibu jari, seperti mendayung prahu, bertepuk tangan.
4.        Bermain sosial
Penting bagi seorang nak untuk terlibat denagn orang lain selain dirinya sendiri. Secara sederhana dsapt merespon pafda perilaku orang lain. Bermain sosial, dasar dari seluruh pembelajar sosial adalah adanya interaksi anatra dua oranag atau lebih
5.        Bermain Imajinatif
Bermain imajinasi bermanfaat bagi anak untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan bahasa, membantu anak memahami orang lain, untuk mengembangkan kreatifitasnya
6.        Bermain Teka Teki
Pentingnya bermain memecahkan teka teki dapat mengembangkan kemampuan anak dalam berfikir serta mendororng rasa ingin tau anak.[49]
2.         Hasil dari penerapan strategi bermain terhadap peningkatan prestasi belajar sisiwa
Melalui bermain anak akan memperolah kesempatan memilih kegiatan yang disukainya, bereksperimen, dengan bermacam bahan ,dan alat, berimajinasi, memecahjkan masalah, dan bercakap-cakap secara bebas, berperan secara kelompok, bekerja sama dalam kelompok, dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan.
Dalam bermain anak mengenal dan mengetahui apa yang ia mainkan dan mendapatkan ketrampilan baru, mengembangkan perkembangan anak dan anak memperoleh pengetahuan dari apa yang ia mainkan. Sehingga anak dapat meraih prestasi belajar yang sangat membanggakan.
Adapun prestasi-prestasi yang diperoleh melalui strategi  bermain anatara lain;
a.              Melalui bermain anak dapat belajar mengendalikan diri sendiri Memahami kehidupan, memahami duniaanya
b.             Melalui bermian anak dapat anak akan dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreatifit6as, bahasa, emosi sosial, nilai dan sikap hidup.
c.              Melalui bermain anak dapat melakukan kordinasi otot kasar. Seperti merayap merankak, berjalan, berdiri, melompat, menendang, melempar dll
d.              Melalui kegiatan bermain anak dapat berlatih mengunakan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan berbagai masalah seperti kegiatan mengukur berat, membandingkan, mencari jawaban yang berbeda dan sebagainya.
e.              Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kreativitasnya yaitu melakukan kegiatan yang mengandung kelenturan, memanfatkan imajinasi dan ekspresi diri, kegiatan-kegiatan pemecahan masalah, mencari cara baru dan segadainya
f.               Melalui kegiatan bermain anak dapat melatih kemampuan bahasanya dengan cara mendengar beraneka bunyi, mengucap sukukata atau kata memperluas kosa kata, berbicara sesuai dengan tata bahasa Indonesia dan sebagainya
g.             Melalui kegiatan bermain anak dapat meningkatakan kepekaan emosimya dengan cara mengenal bermacam perasaan, mengenal perubahan perasaan, membuat pertimbangan, menumbuhkan kepercayaan diri.
h.             Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya seperti membina hubungan denga annak lain, bertinhkah laku sesui dengan tuntutan masyarakat, menyesuaikan diri dengan teman sebaya, dapt memahami tingkah lakunya sendiri, dan paham bahwa setiap perbuatan ada  konsekuensinya.[50]

C.      Analisis
Sebagaimana  telah  tertera  pada  Bab  I,  penulis  berusaha  menganalisis data sesuai dengan rumusan masalah,  yaitu Bagaimana strategi program  pembelajaran pendidikan anak usia dini yang diterapkan di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO dan Bagaimanakah hasil dari penerapan strategi tersebut terhadap prestasi belajar siswa  di TK DHARMA WANITA 2 MACANAN JOGOROGO. Dalam Bab IV ini penulis menganalisa dua hal dengan metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
1.        Analisis Strategi Program Pembelajaran Melalui Bermain Yang Di Terrapkan Di TK  Dharma Wanita Macanan 2
Dalam melaksanakan pengajaran seorang guru sebagai pendidik harus mampu memberikan perhatian yang intens terhadap anak didik. Menaruh perhatian khusus terhadap anak  sejak usia dini  dapat membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa, serta kemampuan awal membaca dan menulis dengan cara bermain dan bersenang-senang anak juga mulai dapat mengembangkan kemampuan dasar berhitung, hal-hal konseptual dan kognitif serta konsep-konsep dasar ilmu alam dan pengetahuan teknis lainnya. Beberapa hal penting dapat mereka peroleh pada saat bermain seperti kemampuan memahami budaya dan seni, kemampuan memahami mahkluk hidup dan lingkungan sekitar.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ada faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh pendidik anak usia dini. Keberhasilan pembelajaran khususnya dan pendidikan pada umumnya harus memperhatikan strateginya.

2.         Analisi Hasil dari penerapan strategi bermain terhadap peningkatan prestasi belajar sisiwa
Dengan bermain anak akan memproeh kesempatan memilih kegiatan yang disukainya, bereksperimen dengan beremacam bahan dan alat, berimajinsi, memecahkan masalah dan bercakap-cakap secara bebas, berperan dalam kelompok, bekerja sama dalam kelompok, dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan.











BAB V
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan ‘dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Penerapan strategi pembelajaran di TK Dharma Wanita Macana 2  adalah penerapan strategi melalui bermain. Strategi bermain meliputi :
a.       Bermain Eksploratoris
b.      Bermain Energetik
c.       Bermain Ketrampilan
d.      Bermain Sosial
e.       Bermain Imajinatif
f.        Bermain Teka Teki
2.      Hasil dari penerapan strategi bermain terhadap prestasi belajar siswa di TK Dharma Wanita Macana 2 
a.           Melalui bermain anak dapat belajar mengendalikan diri sendiri
b.         Melalui bermian anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi.
c.         Melalui bermain anak dapat melakukan kordinasi otot kasar.
d.         Melalui kegiatan bermain anak dapat berlatih mengunakan kemampuan kognitifnya.
e.         Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kretivitasnya
f.         
69
 
Melalui kegiatan bermain anak dapat melatih kemampuan bahasanya
g.         Melalui kegiatan bermain anak dapat meningkatakan kepekaan emosimya
h.         Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya.
B.            Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, peneliti mengjukan saran-saran sebagai berikut:
1.        Bagi kepala sekolah
a.         Memberikan kebebasan kepada staf pengajarnya untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
b.         Memberikan dorongan secara terus menerus kepada guru dan siswa guna tercapainya visi dan misi yang dikembangkan oleh sekolah.
2.          Bagi Guru
a.       Penguasaan modal pembelajaran yang inovatif memungkinkan berkembangnya potensi siswa
b.       Guru harus mampu menjadi motivator sekaligus menjadi fasilitator bagi siswanya. Hal ini akan merangsang identifikasi pada diri siswa yang sekaligus dapat menemukan jati diri siswa yang pada akhirnya dapat mempercepat pemahaman dalam belajar.






DAFTAR PUSTAKA
Alin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, jogjakarta:DIVA Pres, 2012

Ali Nugraha,dkk. Kurikulum dan Bahan Belajar TK, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 2014.

Anies Baswedan, subtansi, tinjauan, dan Implementasi Kurikulum 2013 Paud Malang:Dome UMM, 2015.

Conny R, Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, Indonesia: PT Indeks, 2002.

            H. E Mulyasa, Manajemen Paud, Bandung: PT Remajarosdakarya,2012.

Hasibuan, dkk, Proses belajar mengajar,Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2009
Hamdani, Dasar-Dasar Kependidikan , Bandung:cv Pustaka Setia, 2011.
Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Taman Kanak-Kanak, Jakarta:PT Bumi Aksara.
Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, Jakarta:universitas terbuka, 2008.
Muhammad Rahman, dkk, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem pembelajaran,  jakarta:Prestasi pustakaraya, 2013.

Muhibbbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

  Muhammad Ali, Guru Dalam Prosses Belajar mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010

. Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,  Jakarta: Erlangga, 2011.

Remiswal, Format Pengembangan Strategi Pembelajaran Dalam Pembelajaran Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Sugiiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekata kuantitatif, kualitatif dan R&D,


Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikn anak usia dini  pasal 1 ayat 7
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:PT Grasindo, 2002

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pengembangan AnakUsia Dini, jakarta:PT Indeks, 2009


Zaenal Arifin, Evaluasi Instructional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991.
ar-royyanmizar,”proposal penelitian kualitatif,”http://.blogspot.co.id/2014/12/.html , akses 8  februari 2016
Pengertian Belajar dan Prestasi belajar menurut para Ahli.  http://expresisastra.blogspot.co.id/2014/01/ html, akses 2 maret 2016.

pengertian-strategi-menurut-beberapa-ahli http://www.apapengertianahli.com/2014/12/.html, akses, 25 februari 2016.

















Lampiran 1
Surat ijin riset dari STAI














Lampiran 2
TAMAN KANAK-KANAK
DHARMA WANITA MACANAN 02
Dusun Sanan, Desa Macanan, Kec. Jogorogo, Kab. Ngawi Kode Pos 63262

SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Nomor :……………………………….

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama               : SHOLIKHATUN, S.Pd.I
NIP                 : -
Jabatan                        : Kepala TK DHARMA WANITA MACANAN 02 JOGOROGO

Menerangkan bahwa :
Nama               : Romdotus Sholikhah
NIMKO          : 2012.4.130.0020.1.00467
Jurusan/Prodi  : Tarbiyah/ Manajeman Pendidikan Islam
Semester          : 8
Judul Skripsi   : Strategi Progam Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Penignkakan Prestasi Belajar Siswa Di TK DHARMA WANITA MACANAN 02 JOGOROGO

            Telah mengadakan penelitian untuk menyusun skripsi  di TK DHARMA WANITA MACANAN 02 JOGOROGO mulai tanggal 01 Maret 2016 s/d 30 April 2016. Demikian keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Sabtu, 16 April 2016
   Kepala


Sholikhatun, S.Pd.I


Lampiran 3
Kartu bimbingan





























Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH / GURU DI TK DHARMA WANITA MACANAN 02 JOGOROGO


PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH TK DHARMA WANITA MACANAN 2

Nama                     :    Sholikhatun, S.Pd I
Jabatan                   :    Kepala Madrasah
Hari                        :    Sabtu
Tanggal                  :    Sabtu, 16  April 2016
Romdotus              :    Assalamu’alaikum WR.WB
Ibu Sholikhatun     :    Wa’alaikum Salam WR.WB
Romdotus              :    Maaf bu, menganggu…
Ibu Sholikhatun     :    Ya….tidak apa-apa. Bagaimana mbak tentang penelitian skripsi yang akan di lakukan disini mbak?
Romdotus              :    Begini bu,  sebelumnya saya minta maaf bu sudah mengganggu waktunya. Pada hari ini saya ingin melakukan penelitian disini.
Ibu Sholikhatun     :    Ya mba,. Apa yang bias saya bantu
Romdhotus            :    Saya ingin meminta data-data sekaligus melakukan interview dengan ibu selaku kepala sekolah/guru.
Ibu Sholikhatun     :    Ooo..Ya mba. Dengan senang hati.
Romdotus              :    Terma kasih  bu atas waktu yang diberikan, sebagai tugas akhir saya sebagai mahasiswi, yaitu tentang Strategi Progam Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.
Romdhotus            :    Bagaimana  strategi progam pembelajaran pendidikan anak usia dini yang diterpkan di TK DHARMA WANITA MACANAN 2 ini bu?
Ibu Sholikhah         :    Strategi yang diterapkan di TK ini adalah stategi bermain, Strategi bernain itu meliputi :
1.        Bermain exploratoris merupakan bermain yang dapat memepengaruhi perkembangan anak.
2.        Bermain energetik merupakan kegiatan ini melibatkan energi yang sangat banyak dan melibatkan  seluruh koordinasi anggota tubuh.
3.        Bermain Keterampilan merupakan permainan untuk mengembangkan keterampilan yang penting bagi orang dewasa untuk memahami perkembangan pada anak yang sedang terjadi melalui grafik pengembangan.
4.        Bermain Sosial merupakan sarana bagi anak untuk belajar dari orang lain.
5.        Bermain imajinatif membantu mengembangakan kemampuan berfikir dan berbahasa anak serta mengembangkan kreatifitasnya.
6.        Bermain teka teki dapat mendorong rasa ingin tau anak serta mengembangkan kemandirian anak.
Romdhotus            :    Oh, begitu. . .lalu bagaimana hasil dari penerapan strategi bermain terhadap prestasi siswa di TK DHARMA WANITA?
Ibu Sholikhah        :    Melalui kegiatan bermain anak dapat melakukan koordinasi otot kasar, anak dapat berlatih menngunakan kemampuan kognitifnya, anak dapat mengembangkan kreatifitasnya, serta anak dapat melatih kemampuan bahasanya, anak dapat meningkatkan kepekaan social emosinya, anak da pat mengembangkan kemampuan sosialnya.
Romdhotus            :    Ya. . untuk sementara ini itu dulu bu, terima kasih atas infonya.
Ibu Sholikhah         :    Ya mbak, sama-sama.
Romdhotus            :    Wassalamu’alaikum WR.WB.
Ibu Sholikhah         :    Wa’alaikumsalam WR.WB.



Lampiran 5
Dokumetasi.


.





 








 



[1] Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2008), hlm 1-3.
[2]   Hasibuan, dkk, Proses belajar mengajar,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 3.
[3] W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:PT Grasindo, 2002), hlm 2-3.
[4]  Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikn Anak Usia Dini  pasal 1 ayat 7
[5]Ibid, pasal 1 ayat 1.

[6] W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm 1-2.
[7]  Zaenal Arifin, Evaluasi Instructional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991), hlm .
[8]Hamdani, Dasar-Dasar Kependidikan , (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm 199.
[9]pengertian-strategi-menurut-beberapa-ahli http://www.apapengertianahli.com/2014/12/.html, akses, 25 februari 2016.
[10]Muhammad Rahman, dkk, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem pembelajaran,  (jakarta:Prestasi pustakaraya, 2013), hlm 24.
[11] Alin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (jogjakarta:DIVA Pres, 2012), hlm 153-154.
[12]Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, (jakarat:Universitas Terbuka, 2008), hlm 63.
[13] Muhammad Rahman, Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem pembelajaran,    (Jakarta:Prestasi pustakaraya, 2013), hlm 24-25
[14]Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:PT Bumi Aksara), hlm 11, 12.
[15] Anies Baswedan, subtansi, tinjauan, dan Implementasi Kurikulum 2013 Paud (Malang:Dome UMM, 2015), hlm 6.
[16] Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pengembangan AnakUsia Dini, (jakarta:PT Indeks, 2009), hlm 198.
[17] Anies Baswedan, subtansi, tinjauan, dan Implementasi Kurikulum 2013 Paud (Malang:Dome UMM, 2015), hlm 10-13.

[18] Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar ; hlm, 139.
[19]  Ali Nugraha,dkk. Kurikulum dan Bahan Belajar TK, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 2014), hlm  5.41-5.42.
[20]  Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan; hlm,  139
[21]  Masitoh, dkk,Strategi pembelajaran TK, (Jakarta:Universitas terbuka, 2008), hlm 8,3-17,35
[22]  Hamdani, Dasar-dasar kependidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm 173-199
[23]  Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta: Erlangga, 2011), hlm  12
[24]  Muhibbbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) , hlm 103-108
[25]  Muhammad Ali, Guru Dala m Prosses Belajar mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010) hlm 19.
[26]  Conny R, Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, (Indonesia: PT Indeks, 2002), hlm 155.
[27]  Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks 2009), hlm 55.
[28]  Muhammad Rohman, dkk, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013), hlm 31.
[29] Remiswal, Format Pengembangan Strategi Pembelajaran Dalam Pembelajaran Agama Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm 22

[30]  Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: PT Indeks, 2009) hlm 18.
[31]  H. E Mulyasa, Manajemen Paud, ( Bandung: PT Remajarosdakarya,2012) hlm 2.
[32]  Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks, 2009) hlm 40-45.
[33] Pengertian Belajar dan Prestasi belajar menurut para Ahli. http://expresisastra.blogspot.co.id/2014/01/html, akses 2 maret 2016.

                                                                                                                            
[34]  Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan Denagn Pendekatan Baru, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2011) hlm 130.
[35]  ar-royyanmizar,”proposal penelitian kualitatif,”http://.blogspot.co.id/2014/12/.html , akses 8  februari 2016.
[36]Sugioyono,  Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta cv 2007) , hlm 207.
[37]Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekata kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta,2015) hlm 310.
[38] Arikunto, dkk, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, PT   Renaka Cipta,  2006), 231.
[39]Sugiiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekata kuantitatif, kualitatif dan R&D, hlm 317.
[40]  Noeng muhajar, metode penelitian kualitatif, (yogjakarta, reke Sarasin,  1998), hlm 20.
[41]  Data Dokumen, TK Dharma Wanita Macanan 2.
[42]  Muhaimin, dkk, pengembangan Model KTSP…,hlm 13.
[43]  Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Jakara: Dikdasmen, 2002), hlm 8-11.
[44]  Ibid.
[45]  Ibid.

[47]  Ibid.
[48] Wawan cara Dengan Ibu Sholikhatun, Kepala TK Dharma Wanita Macanan 02, 16  April 2016.
[49] Wawancara dengan Ibu Sholikatun, kepala sekolah, TK Dharma wanita macana 2, pada tangal 16 April 2016.
[50]  Ibid, 16 April 2016

0 Komentar untuk "STRATEGI PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI TK DHARMA WANITA MACANAN 2 JOGOROGO"