• PENGERTIAN MUAMALAH • JUAL BELI • UTANG PIUTANG • SEWA MENYEWA


TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


gfjkuyh.jpg

NAMA KELOMPOK : SYEKH MUTTAMAQIN

DISUSUN OLEH: 1.FERRI IRAWAN {06}
                               2.FRANKY WAHYU {09
                               3.GERY IQFAN {12}
                               4.IKHTIYAR RENDY EKO {15}
                               5.KUKUH WIDIANTO {24}

SMK PGRI 1 NGAWI 2017/2018
·       PENGERTIAN MUAMALAH
·       JUAL BELI
·       UTANG PIUTANG
·       SEWA MENYEWA

Pengertian Muamalah
Definisi dan arti muamalah dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (seperti pergaulan, perdata, dan lain sebagainya).

Sementara muamalah dalam fiqih islam adalah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara di tempuhnya, seperti jual-beli, sewa-menyewa, upah-mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat dan lain-lain.

Dalam melakukan transaksi ekonomi, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, dan pinjam-meminjam, islam melarang beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

1.Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil
2.Tidak boleh dengan cara-cara zalim (aniaya)
3. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas dan kehalalan
4. Tidak boleh melakukan kegiatan riba
5. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi atau berjudi
6. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram

Macam-macam Muamalah
Ada beberapa macam-macam muamalah yang akan di jelaskan di bawah ini yaitu sebagai berikut:
1.    Jual beli
JUAL BELI.jpg

Jual beli menurut syariat agama adalah kesepakatan tukar-menukar barang dengan tujuan untuk dimiliki selamanya. Melakukan jual-beli di benarkan sesuai dengan firman  Allah SWT pada Q.S Al-Baqarah 2 : 275 yang artinya: “Dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba

a. Syarat-syarat jual beli
Berikut dibawah ini merupakan syarat-syarat dari adanya jual-beli yakni :
=> Penjual dan pembelinya haruslah :
    - Baligh
    - Berakal sehat
    - Atas kehendak sendiri
=> Uang dan barang nya haruslah :
    - Halal dan suci
Haram menjual arak, bangkai, begitu juga dengan babi dan berhala termasuk lemak bangkai tersebut.
    - Bermanfaat
Membeli barang yang tidak bermanfaat sama dengan menyia-nyiakan harta atau pemboros. Hal tersebut telah di jelaskan di dalam Q.S Al-Isra 17 : 27 yang artinya:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya”.
    - Keadaan barang dapat di serah terimakan
Tidak sah menjual barang yang tidak dapat di serah-terimakan, contohnya menjual ikan di dalam laut atau barang yang sedang di jadikan jaminan sebab semua itu mengandung tipu daya.
    - Keadaan barang di ketahui oleh penjual dan pembeli
    - Milik sendiri.
Rasulullah SAW bersabda : “Tak sah jual-beli melainkan atas barang yang di miliki” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

=> Ijab qabul
Seperti pernyataan penjual ”saya jual barang ini dengan harga sekian” pembeli menjawab “baiklah saya beli”. Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung dengan suka sama suka. Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya jual beli itu hanya sah jika suka sama suka” (HR Ibnu Hibban)

b. Khiyar
Pengertian Khiyar
Khiyar adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau membatalkan nya. Penjual berhak mempertahankan harga. Pembeli berhak menawar atas dasar kualitas barang yang di yakini nya.
Macam-macam Khiyar
=> Khiyar Majelis
Khiyar majelis adalah selama penjual dan pembeli masih berada di tempat berlangsungnya tawar-menawar. Keduanya berhak meneruskan atau membatalkan transaksi.
=> Khiyar syarat
Khiyar syarat adalah khiyar yang di gunakan syarat dalam jual-beli. Misalnya “Saya jual barang ini seharga sekian dengan syarat khusus 3 hari” maksudnya penjual memberi waktu pembeli selama 3 hari itu.
Penjual di larang menawarkan barang tersebut ke pembeli lain. Namun setelah 3 hari tersebut, si pembeli tidak jadi beli. Maka penjual boleh menawarkan barangnya.
=> Khiyar aibi (cacat)
Khiyar aibi adalah pembeli boleh mengembalikan barang yang di belinya jika terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut, namun hendaknya dilakukan sesegera mungkin.
c. Riba
Pengertian Riba
Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Hal ini sering terjadi dalam pertukaran bahan makanan, perak, emas, dan pinjam-meminjam. Riba apapun bentuknya, dalam syariat islam hukumnya haram.
Sanksi hukumnya juga sangat berat. Di jelaskan dalam hadis yang di riwayatkan bahwa : “Rasulullah mengutuk orang yang mengambil riba, orang yang mewakilkan, orang yang mencatat dan orang yang menyaksikan nya” (HR Muslim).

Macam-macam Riba
  => Riba Fadli
Riba fadli adalah pertukaran barang sejenis tidak sama timbangannya.
  => Riba Qordi
Riba qordi adalah pinjam-meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat mengembalikannya.
  => Riba Yadi
Riba yadi adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangan nya, namun penjual dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah terima.
  => Riba Nasi’ah
Riba nasi'ah adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian.
2. Utang-Piutang


UTANG.jpg
Pengertian Utang-Piutang
Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan akan di kembalikan pada waktu kemudian.

Rukun Utang-Piutang
Rukun utang-piutang ada 3 yaitu :
    - Yang berutang dan yang berpiutang
    - Ada harta atau barang
    - Lafadz kesepakatan







3. Sewa-menyewa

index.jpg

Pengertian sewa-menyewa
Sewa menyewa dalam fiqih islam di sebut ijarah, artinya imbalan yang harus di terima oleh seseorang atau jasa yang di berikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.

Syarat dan Rukun Sewa-menyewa
Berikut ini merupakan syarat dan rukun sewa-menyewa:
   a. Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah baligh dan berakal sehat.
   b. Sewa-menyewa di langsungkan atas kemauan masing-masing, bukan karena di
        paksa.
   c. Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau wali nya.
   d. Manfaat yang akan di ambil dari barang tersebut harus di ketahui secara jelas oleh    
       kedua belah pihak.
   e. Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.
   f. Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus di sebutkan dengan jelas.
   g. Harga sewa dan cara pembayaran nya juga harus di tentukan dengan jelas serta di
      sepakati bersama.

Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tenaga kerja, haruslah di ketahui secara jelas dan di sepakati bersama sebelum nya hal-hal berikut:
1. Jenis pekerjaan dan jam kerjanya
2. Berapa lama masa kerja
3. Berapa gaji dan bagaimana sistem pembayarannya
4. Tunjangan-tunjangan seperti transpor, kesehatan, dan lain-lain, kalau ada


Related : • PENGERTIAN MUAMALAH • JUAL BELI • UTANG PIUTANG • SEWA MENYEWA

0 Komentar untuk "• PENGERTIAN MUAMALAH • JUAL BELI • UTANG PIUTANG • SEWA MENYEWA"