LAPORAN
PELAKSANAAN
KUNJUNGAN
KERJA INDUSTRI
DI RSUP
SANGLAH DENPASAR BALI
TANGGAL 27 S/D 30 OKTOBER 2017
Laporan
ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan kelas
DISUSUN
OLEH :
1.
Novita Dian Saputri
2.
Aprilya Sri Sukowati
3.
Wilda Fradila
SMK
KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA NGAWI
KOMPETISI
KEAHLIAN FARMASI
Alamat :
Jln Raya Ngawi – Madiun Km 03, Klitik Ngawi
Telp.
085100212127
LAPORAN PELAKSANAAN
KUNJUNGAN
KERJA INDUSTRI
DI RSUP
SANGLAH DENPASAR BALI
TANGGAL 27 S/D 30 OKTOBER 2017
Laporan
ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan kelas
DISUSUN
OLEH :
1.
Novita Dian Saputri
2.
Aprilya Sri Sukowati
3.
Wilda Fradila
SMK
KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA NGAWI
KOMPETISI
KEAHLIAN FARMASI
Alamat :
Jln Raya Ngawi – Madiun Km 03, Klitik Ngawi
Telp.
085100212127
HALAMAN
PENGESAHAN
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA INDUSTRI
DI RSUP
SANGLAH DENPASAR BALI
Laporan kunjungan kerja industri ( KKI )
di RSUP Sanglah Denpasar
Bali ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat Kegiatan belajar
Mengajar ( KBM ) dan kenaikan kelas di SMK
Kesehatan Bakti
Indonesia Medika Ngawi
Laporan Kunjungan Kerja Industri ini
disusun oleh :
1.
Novita Dian Saputri
2.
Aprilya Sri Sukowati
3.
Wilda Fradila
Laporan ini telah
diterima, disetujui dan memenuhi persyaratan
Ngawi, November 2017
Mengetahui
Kepala
Sekolah
SMK
Kesehatan BIM Ngawi
|
Kakomli
Farmasi
|
|
|
SUGIANTO,
ST,.M.Mkes
NIK 01.11.448
|
EKO BUDI SETYAWAN,S.FARM,.APT
|
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan karunia-Nya
pembuatan laporan kegiatan kunjungan kerja industri (KKI) ini dapat
diselesaikan.
Penyusun
laporan kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk pemasukan nilai kunjungan kerja
industri yang telah dilaksanakan pada hari Jumat 27 Oktober 2017.
Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu memotivasi
dalam penyusunan laporan ini, antara lain yaitu, kepada :
1.
Bapak Sugiato, ST.,MM.Kes selaku kepala
sekolah.
2.
Bapak Kuncoro Joko S., SKM, MM.Kes selaku
kepala sekolah kesiswaan.
3.
Bapak Eko Budi Setyawan,S.Farm,.Apt selaku
kepala produktif dan selaku guru pembimbing.
4.
Orang tua kami yang telah memberikan
bantuan baik secara moral maupun finansial.
5.
Serta semua pihak yang telah ikut
berpartisipasi dalam pembuatan laporan ini.
Kami
menyadari bahwa suatu karya di bidang apapun tidak lepas dari kekuragan, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan laporan ini mendatang.
Ngawi, November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
a.
Halaman judul
b.
Lembar pengawasan
c.
Kata pengantar
d.
Daftar isi
e.
Bab I Pendahuluan
Ø Latar
Belakang
i.
Visi SMK Kesehatan BIM Ngawi
ii.
Misi SMK Kesehatan BIM Ngawi
Ø Tujuan
pelaksanaan KKI
Ø Tujuan
penulisan laporan KKI
Ø Waktu dan
lokasi KKI
f.
Bab II Rumah Sakit
Ø Landasan
teori
i.
Definisi Rumah sakit
ii.
Tugas dan fungsi rumah sakit
g.
Bab III Profil RSUP Sanglah Bali
i.
Visi dan Misi
ii.
Sejarah berdirinya
iii.
Makna logo RSUP Sanglah Denpasar Bali
iv.
Struktur organisasi
v.
Saran dan prasarana
vi.
Peta dan denah
vii.
Peraturan dan kebijakan
h.
Bab IV Pembahasan
1.
Uraian kegiatan
2.
Pemgelolaan instalasi farmasi di RSUP
Sanglah Bali
a.
Pengadaan sediaan farmasi
b.
Pemesanan obat
c.
Penerimaan obat
d.
Penyimpanan barang
e.
Penjualan obat
f.
Penyerahan obat
g.
Pelayanan informasi obat
h.
Pelayanan farmasi klinis
3.
Gudang Farmasi di RSUP
Sanglah Denpasar Bali
4.
Ruang depo sentral di
RSUP Sanglah Denpasar Bali
5.
Ruang depo kemotrapi di
RSUP Sanglah Denpasar Bali
6.
Kegiatan penelitian di
unit instalasi farmasi
7.
Ketelibatan di berbagai
kegiatan lainnya
8.
Masalah dan hambatan
9.
Strategi pengembangan
i.
Bab V Kesimpulan
j.
Bab VI Penutup
k.
Lampiran
l.
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
i.
Visi SMK Kesehatan BIM Ngawi
Terwujudnya
lembaga pendidikan terbaik, yang mampu tumbuh dan berkembang melalui tamatan/
output yang berkualitas yang dapat memuaskan pelanggan sehingga menjadi pilihan
utama masyarakat.
ii.
Misi SMK Kesehatan BIM Ngawi
1.
Meningkatkan profesionalisme dalam peroses
pembelajaran
2.
Meningkatkan kwalitas SDM melalui
peningkatan kualitas moral dan intelektual secara seimbang
3.
Menciptakan suasana belajar kondusif, aman
dan nyaman
4.
Melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
sesuai kompetensi keahlian
5.
Memiliki bisnis center sesuai keahlian
B.
Tujuan Pelaksanaan KKI
1.
Menambah wacana keilmuan tentang
pengelolaan RSUP Sanglah Denpasar Bali
2.
Memperoleh pengalaman langsung mengenai
pengelolaan dari instalasi farmasi RSUP Sanglah Denpasar Bali
3.
Belajar mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh dari kelas farmasi pada dunia kerja yang nyata.
C.
Tujuan Penulisan Laporan KKI
Laporan ini ditulis untuk diajukan sebagai
salah satu syarat untuk kenaikan kelas.
D.
Waktu dan Lokasi KKI
KKI dilaksanakan pada Jumat, 27 Oktober,
2017 di Rumah Sankit RSUP Sanglah Denpasar Bali.
BAB II
Rumah
Sakit
Landasan Teori
A.
Definisi
Rumah Sakit
Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat”.
Sedangkan
pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,
dinyatakan bahwa: “Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan”.
B.
Tugas dan
Fungsi Rumah Sakit
§
Tugas Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan.
§ Fungsi
Rumah Sakit
Dimana untuk menyelenggarakan
fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan kegiatan :
a).
Pelayanan medis
b).
Pelayanan dan asuhan keperawatan
c).
Pelayan penunjang medis dan nonmedis
d).
Pelayanan Kesehatan masyarakat dan rujukan
e).
Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f).
Administrasi umum dan keuangan
Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
fungsi rumah sakit adalah :
a).
Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan pelayanan rumah sakit.
b).
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c).
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian peayanan
kesehatan.
d).
Penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan.
BAB III
Profil
RSUP Sanglah Denpasar Bali
A.
Visi dan
Misi RSUP Sanglah Denpasar Bali
VISI
“Menjadi
Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019”
“To Be A Word Class National Refferal
Hospital In 2019”
MISI
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi
yang paripurna, bermutu untuk seluruh lapisan masyarakat ;
- Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang
profesional dan berdaya saing serta menyelenggarakan penelitian dalam
bidang kesehatan berbasis rumah sakit ;
- Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku
kesehatan terkait ;
- Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
B.
Sejarah
berdiri
RSUP
Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30 Desember
1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama dengan FK
Unud sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe
B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur (SK Menkes
RI No.134/1978).
Dalam
perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali perubahan status, pada
tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994).
Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak).
Pada tahun 2000 berubah status menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan) sesuai
peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005 berubah menjadi PPK
BLU (Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan ditetapkan
sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12
Desember 2005.
Seperti
halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki visi sebagai arah
yang akan dituju, menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam bidang Pelayanan,
Pendidikan dan Penelitian tingkat Nasional dan Internasional. Dalam mewujudkan
visi tersebut RSUP Sanglah dalam memberikan pelayanan selalu berusaha dengan
segala upaya agar pelayanannya prima sehingga dapat memuaskan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan. Apalagi RSUP Sanglah adalah merupakan rumah sakit
rujukan utama untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.
Disamping
itu RSUP Sanglah juga selalu mengedepankan pemberdayaan sumber daya yang
dimilikinya untuk bisa menghasilkan unggulan di bidang pendidikan dan
penelitian kedokteran, kesehatan dan keperawatan.
Sejarah singkat
Tahun 1956 :
RS Sanglah mulai dibangun
Tahun 1959 :
Sebagai RS kelas C dengan 150 TT
Tahun 1962
:
Kerjasama dengan FK UNUD
Tahun 1978
:
Menjadi RS Rujukan Bali, NTB, NTT & Tim-Tim
Tahun 1993 :
Menjadi RS Unit Swadana
Tahun 1998 :
Menjadi RS pengguna PNBP
Tahun 2000
:
Menjadi RS Perjan
Tahun 2005 :
Menjadi RS Kelas A Pendidikan
C.
Makna Logo
a.
GARUDA WISNU
1.
Melambangkan simbol khas atau maskot
masyarakat Bali.
2.
Merupakan menifestasi Tuhan dalam
memelihara ciptaanya yang juga merupakan tugas insan rumah sakit.
3.
Sembilan bulu pada sayap melambangkan
keyakinan dasar pegawai RSUP Sanglah.
4.
Dharma Cakra Mudra adalah sikap tangan (
Wisnu ) yang mengandung makna perputaran Dharma.
5.
Posisi menghadap ke kanan bermakna
mengarah atau berpedoman pada kebaikan.
6.
Warna kuning emas melambangkan kemuliaan.
b.
PALANG HIJAU
Melambangkan pelayanan, pendidikan dan
penilitian untuk seluruh lapisan masyarakat.
c.
BOLA DUNIA
Melambangkan visi RSUP Sanglah Denpasar untuk
menjadi Rumah Sakit Indonesia Berkelas Dunia.
d.
LAGU RESMI
Lagu Resmi RSUP Sanglah adalah Mars RSUP
Sanglah yang syairnya ditulis oleh dr I Gusti Lanang M. Rudiartha, MHA dan
diarransir oleh Drs. I Gusti Ngurah Ardjana.
D.
Struktur
Organisasi
1.
Direktorat Medik dan Keperawatan
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama yang terdiri dari :
·
Bidang Pelayanan Medik :
Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus.
·
Bidang Pelayanan Keperawatan :
Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus.
·
Bidang Pelayanan Penunjang :
Seksi Pelayanan Penunjang Medik
Seksi Pelayanan Penunjang Non Medik
·
Unit – unit Non Struktural :
1.
Istalasi Rawat Jalan.
2.
Instalasi Rawat Darurat
3.
Istalasi Rawat Inap A
4.
Istalasi Rawat Inap B
5.
Istalasi Rawat Inap C
6.
Istalasi Rawat Inap D
7.
Istalasi Rawat Inap Intensif
8.
Instalasi Bedah Sentral
9.
Instalasi Rahabilitasi Medik
10.
Instalasi Laboratorium Klinik
11.
Instalasi Radiologi
12.
Instalasi Farmasi
13.
Instalasi Paviliyun Amerta ( Wing
Internasional )
14.
Instalasi Geriarti
15.
Instalasi Pelayanan jantung Terpadu
16.
Instalasi Gizi
17.
Instalasi Patologi Anatomi
2.
Direktorat Sumber Daya Manusia dan
Pendidikan
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama terdiri dari :
·
Bagian Sumber Daya Manusia
Sub Bagian Administrasi Keperawatan
Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
·
Bagian Pendidikan dan Penelitian :
Sub. Bagian Pendidikan dan Penelitian
Sub. Bagian Pendidikan dan Penelitian
Keperawatan dan Non Medik
·
Unit – unit Non Struktural :
Instalasi Sterelisasi Sentral
Instalasi Binatu
3.
Direktor Keuangan
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama terdiri dari :
·
Bagian Peyusun Anggaran dan Evaluasi
Anggaran :
Sub. Bagian Penyusun Anggaran.
Sub. Bagian Evaluasi Anggaran.
·
Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
:
Sub. Bagian Perbendaharaan
Sub. Bagian Mobilisasi Dana
·
Bagian Akutansi dan Verivikasi :
Sub. Bagian Akutansi Keuangan
Sub. Bagian Akutansi Manajemen dan
Verifikasi
4.
Direktor Umum dan Operasional
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama terdiri dari :
·
Bagian Umum :
Sub. Bagian Tata Usaha.
Sub. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga.
·
Bagian Perencanaan dan Evaluasi :
Sub. Bagian Perencanaan.
Sub. Bagian evaluasi dan Pelaporan.
·
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat :
Sub. Bagian Hukum.
Sub. Bagian Hubungan Masyarakat.
Sub. Bagian Pemasaran dan Pelayanan
Pelanggan.
·
Unit – unit Non Struktural :
1.
Instalasi Kedokteran Forensik.
2.
Instalasi Rekam Medik.
3.
Instalasi Sarana Medik, Non Medik &
Perbekalan.
4.
Instalasi Pengamanan dan Pertimbangan
Lingkungan.
5.
Instalasi Pemeliharaan Prasarana, Gedung
& Sanitasi.
6.
Instalasi EDP.
E.
Saran dan
Prasarana
1.
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
memiliki luas tanah : 13,5 Ha, dengan luas bangunan : 55.129,65 m2, luas Fasilitas
lain : 69.925,80 m2.
2.
Jumlah tempat tidur : 702 TT.
3.
Listrik : Jaringan PLN Kapasitas: 2.300
KVA, Genzet: 1.815 KVA.
4.
Komunikasi : Telepon (PABX) dan Nurse Call
: 2 buah.
5.
Radio panggilan : 40 buah.
6.
SIMRS : 1 buah
7.
Sumber Air Bersih : PAM : 5 titik, Sumber
Bor : 3 buah, Reservoir : 4 buah.
8.
Gas Medik : 3 unit.
9.
Sarana Pengolahan Air Limbah : Incenerator
: 2 buah, IPAL : 3 buah.
10. Sarana
Pencegahan Kebakaran : Alarm : 12, Alat Pemadam Api Ringan : 212, Hydrant
Kebakaran : 37.
F.
Peta Dan
Denah
Jl. Diponegoro Denpasar,
Bali, Indonesia 80114
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
Uraian Kegiatan
2.
Pengelolaan Instalasi Farmasi di RSUP
Sanglah Denpasar Bali
RSUP Sanglah,
Denpasar, Bali merupakan rumah sakit Kelas A yaitu kelas yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan Pelayanan medis Spesialistik luas dan Sub spesialistik luas.
Instalasi farmasi
merupakan suatu organisasi pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan
produk bersifat nyata (tangible) dan pelayanan farmasi klinik bersifat tidak
nyata (intangible) bagi konsumen (penderita, dokter, perawat, profesional
kesehatan lain, dan masyarakat rumah sakit).
Instalasi
Farmasi RSUP sanglah adalah suatu departemen / system pelayanan dalam suatu RS
yang dibawah pimpinan seorang apoteker yang berkompeten dalam hal :
a).
Menyediakan obat – obat untuk unit
perawatan dan bidang lain.
b).
Mengarsipkan resep – resep khusus untuk
pasien, pasien rawat jalan dan pasien luar (out pasien).
c).
Membuat obat – obatan.
d).
Menyalurkan, membagikan obat – obat
narkotika dan yang diresepkan.
e).
Menyimpan dan membagikan preparat –
preparat biologis.
f).
Membuat, menyiapkan dan mensterilkan preparat
– preparat parenteral.
g).
Menyediakan serta membagikan keperluan –
keperluan tersebut secara profesional.
Tujuan
Farmasis RSUP Sanglah adalah :
a).
Turut berpartisipasi aktif dalam
penyembuhan penderita dan memupuk tanggung jawab dalam profesi dengan landasan
filosofi dan etika.
b).
Mengembangkan ilmu dan profesi dengan
konsultasi, pendidikan, dan penelitian.
c).
Mengembangkan kemampuan adminitrasi,
management, penyediaan obat dan alkes di RS.
d).
Meningkatkan ketrampilan tenaga Farmasi
yang bekerja di RS.
e).
Memperhatikan kesejahteraan staff dan
pegawai di linglungan instalasi farmasi rumah sakit.
3.
Gudang Farmasi di RSUP Sanglah Denpasar
Bali
Gudang farmasi
RSUP Sanglah berperan sebagai fasilitas penyimpanan dan pengiriman dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti seleksi obat, perencanaan biaya, dan
pengadaan.
i.
Tujuan penyimpanan obat-obatan dalam
gudang farmasi RSUP Sanglah adalah untuk:
a)
Untuk memelihara mutu obat.
b)
Menghindari penggunaan yang tidak
bertanggung jawab.
c)
Menjaga kelangsungan persediaan.
d)
Memudahkan pecarian dan pengawasan.
ii.
Penyusunan Stok Obat dalam gudang farmasi
RSUP Sanglah.
Obat disusun
menurut bentuk sediaan dari alfabetis, apabila tidak memungkinkan obat yang
sejenis dapat dikelompokkan menjadi satu.
Untuk memudahkan
pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
·
Gunakan prinsip FIFO dalam penyusunan obat
yaitu obat yang pertama diterima harus pertama juga digunakan sebab umumnya
obat yang datang pertama biasanya juga
diproduksi lebih awal dan akan kadaluwarsa lebih awal pula.
·
Susun obat yang berjumlah besar di atas
pallet atau diganjal dengan kayu secara rapi dan teratur.
·
Gunakan lemari khusus untuk menyimpan
narkotika dan obat-obatan yang berjumlah sedikit tetapi mahal harganya.
·
Susun obat yang dapat dipengaruhi oleh
temperatur, udara, cahaya dan kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai.
·
Susun obat dalam rak dan berikan nomor
kode, pisahkan obat dalam dengan obat-obatan untuk pemakaian luar.
·
Cantumkan nama masing-masing obat pada rak
denagan rapi
·
Apabila gudang tidak mempunyai rak maka
dus-dus bekas dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan.
·
Barang-barang yang memakan tempat seperti
kapas dapat disimpan dalam dus besar, sedangkan dus kecil dapat digunakan untuk
menyimpan obat-obatan dalam kaleng atau botol.
·
Apabila persediaan obat cukup banyak, maka
biarkan obat tetap dalam box masing-masing, ambil seperlunya dan susun dalam
satu dus bersama obat-obatan lainnya. Pada bagian luar dus dapat dibuat daftar
obat yang disimpan dalam dus tersebut.
·
Obat-obatan yang mempunyai batas waktu
pemakaian maka perlu dilakukan rotasi stok agar obat tersebut tidak selalu
berada dibelakang yang dapat menyebabkan kadaluarsa obat.
iii.
Pencatatan Stok Obat di RSUP Sanglah
Kartu stok berfungsi:
a)
Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi
obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluarsa).
b)
Tiap lembar stok hanya diperuntukan
mencatat data mutasi 1 (satu) jenis obat yang berasal dari 1 (satu) sumber
dana.
c)
Tiap baris data hanya diperuntukan
mencatat 1 (satu) kejadian mutasi obat.
d)
Data pada kartu stok digunakan untuk
menyusun laporan, perencanaan pengadaan-disrtibusi dan sebagai pembanding
terhadap keadaan fisik obat dalam tempat penyimpanannya.
4.
Ruang Depo Sentral di RSUP Sanglah
Denpasar Bali
RSUP Sanglah memiliki 761 tempat tidur meliputi ruang rawat
inap kelas I, II dan III, sampai dengan ruangan rawat inap VIP dan VVIP.
Bagi pasien yang memilih ruangan rawat inap VIP dan VVIP dapat memilih
palayanan dari dokter spesialis sesuai yang diinginkan. Untuk Jam berkunjung
rawat inap di RSUP Sanglah : 11.30 – 14.00 Wita dan 18.00 – 20.00 Wita.
5.
Ruang Depo Kemotrapi di RSUP Sanglah
Denpasar Bali
Dalam sehari setidaknya melayani 40
orang pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Angka tersebut membuat kebutuhan
ruangan bagi penderita kanker di RSUP Sanglah untuk menjalani
Kemoterapi relatif tinggi.
Bahkan, hingga kini sudah tercatat 167
pasien kanker antri untuk melakukan kemoterapi di RSUP Sanglah akibat dari
terbatasnya ruangan.
"Untuk mengatasi antrian
tersebut, kita sekarang buatkan ruangan khusus bagi penderita kanker untuk
menjalani kemoterapi. Nantinya setiap ruangan berisikan enam kursi malas. Kalau
istilahnya jaman dulu, kursi malas ini bisa dijadikan tempat tidur dan
sebagainya, yang nantinya bisa digunakan bagi penderita kanker untuk menjalani
kemoterapi," ujar Direktur utama RSUP Sanglah, dr. A.A Sri Saraswati,
saat ditemui di ruangan Kemoterapi yang terletak di Gedung Sanjiwani
Mahotama RSUP Sanglah, Senin (11/5/2015).
Menurutnya, dengan dibuatkannya
ruangan khusus kemoterapi dapat mengurangi antrian pasien kanker yang akan
menjalani kemoterapi sehingga pasien tersebut dapat berobat tepat waktu sasuai
dengan anjuran dokter.
6.
Kegiatan Penelitian di Unit Instalasi
Farmasi
·
Penggunaan OT PD
pasien rawat inap di RSUP SANGLAH
·
Terapi
Standar PD pasien ISK (DUS)
·
PSBH GKM DLL
·
DRP pada GGK
7.
Keterlibatan Di bebgai Kegiatan Lainnya
·
SKFT/PFT/KFT/PMT
·
SK-DALIN/PIN
·
SK ETIK DAN HUKUM
·
SK/POKJAA PALIAKTIF
·
POKJA HIV
·
TIM JANTUNG TERPADU
·
TIM GERIA TRI TERPADU ( IN PROGRESS )
·
TIM PENANGGULANGAN BENCANA
·
PATIENT SAFETY
·
TIM CASE-MIX
·
TIM TARIF
·
TIM ISO
·
TIM AKREDITASI
·
TIM PEMBINA AKREDITASI PROVINSI
·
TRAINER PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
·
TRAINER ARV/HIV
·
TRAINER INFORMASI OBAT
·
INTERNAL AUDITOR ISO
·
SPI
·
JAFUNG
·
PASPEL
·
MENGAJAR (RS SANGLAH, RS LAIN, DINKES,
ANESTESI, UNUD, AKPER, AKBID, DLL)
8.
Masalah dan Hambatan
a.
Masalah
·
SDM TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
·
MIND SET STAF FARMASI
·
BANYAKNYA NON PNS (34%)
·
SISTEM RUJUKAN YANG BELUM TERLAKSANA
·
PENELITIAN / DUS SLM BANYAK
·
FARMASI KLINIS BELUM DIKENAL BAIK
(TERUTAMA OLEH KLINIS) GEDUNG SEMENTARA
·
KEBIJAKAN ( FORMULARIUM NASIONAL , dst)
b.
Hambatan
i.
Mengubah para kinerja seluruh staf
instalasi farmasi yang lebih customer focus dan sustomer value.
ii.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penggunaan sumber daya yang tersedia.
iii.
Meningkatkan mutu pelayanan agar menjadi
kekuatan kompetitif yang akan mendukung upaya pengembangan instalasi farmasi
secara berkelanjutan ( termasuk pelayanan farmasi klinik).
9.
Strategi Pengembangan
·
Menyempurnakan data base dan progam di SIM
RS agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan , terutama dalam pengelolaan
barang medis secara efektif dan efisien. ( Electronic prescribing, laporan-
laporan, dll ).
·
Meningkatkan kualitas & kuantitas SDM
TTK serta meminta advokasi berkelanjutaan dari direksi , komite medic dan smf.
·
Mengembangkkan program pelatihan
kopentensi staf instalasi farmasi.
·
Menggalang tean work antara staf farmasi
dengan tenaga kesehatan lainnya, antara instalasi farmasi dengan instalasi lain
dengan smf.
·
Menerapkan TOM ( Continual Improvement )
untuk menjaga mutu pelayanan yang akan
menjamin kepuasan dan keslamatan pasien (Better, Simpler, IRD, geniatri,
angsokan).
BAB V
Kesimpulan
Dari
hasil observasi / Kunjungan Kerja Industri ke RSUP Sanglah Denpasar Bali kita
dapat mengetahui :
A. Instalasi
Farmasi Rumah Sakit
Adalah
suatu bagian atau fasilitas rumah sakit tempat penyelenggaraan semua pekerjaan
kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri.
B. Gudang
Farmasi
Adalah tempat
menerima, penyimpanan, pendistribusian, dan pemeliharaan barang persediaan,
berupa obat alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan lainnya, yang tujuannya
akan digunakan untuk melaksanakan program kesehatan dikabupaten / kota madya
yang bersangkutan.
C. Ruang
Depo Kometrapi
Ruang Depo
Kemoterapi adalah ruang yang digunakan untuk meracik obat-obat keras yang
digunakan untuk penderita yang memerlukan kemoterapi. Ruangan ini sangat steril
dari kuman- kuman. Jika masuk harus menggunakan baju khusus.
BAB
VI
PENUTUP
Demikian laporan kunjungan kerja
industri (KKI) di RSUP Sanglah, apabila
ada kesalahan ataupun hal-hal yang kurang terkait dengan laporan ini, kami
mohon maaf, Terima Kasih.
BAB
VII
Lampiran
Daftar
Pustaka
Dikutip Dari :
https://fk.unud.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
i.
Visi SMK Kesehatan BIM Ngawi
Terwujudnya
lembaga pendidikan terbaik, yang mampu tumbuh dan berkembang melalui tamatan/
output yang berkualitas yang dapat memuaskan pelanggan sehingga menjadi pilihan
utama masyarakat.
ii.
Misi SMK Kesehatan BIM Ngawi
1.
Meningkatkan profesionalisme dalam peroses
pembelajaran
2.
Meningkatkan kwalitas SDM melalui
peningkatan kualitas moral dan intelektual secara seimbang
3.
Menciptakan suasana belajar kondusif, aman
dan nyaman
4.
Melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
sesuai kompetensi keahlian
5.
Memiliki bisnis center sesuai keahlian
B.
Tujuan Pelaksanaan KKI
1.
Menambah wacana keilmuan tentang
pengelolaan RSUP Sanglah Denpasar Bali
2.
Memperoleh pengalaman langsung mengenai
pengelolaan dari instalasi farmasi RSUP Sanglah Denpasar Bali
3.
Belajar mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh dari kelas farmasi pada dunia kerja yang nyata.
C.
Tujuan Penulisan Laporan KKI
Laporan ini ditulis untuk diajukan sebagai
salah satu syarat untuk kenaikan kelas.
D.
Waktu dan Lokasi KKI
KKI dilaksanakan pada Jumat, 27 Oktober,
2017 di Rumah Sankit RSUP Sanglah Denpasar Bali.
BAB II
Rumah
Sakit
Landasan Teori
A.
Definisi
Rumah Sakit
Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat”.
Sedangkan
pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,
dinyatakan bahwa: “Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan”.
B.
Tugas dan
Fungsi Rumah Sakit
§
Tugas Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan.
§ Fungsi
Rumah Sakit
Dimana untuk menyelenggarakan
fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan kegiatan :
a).
Pelayanan medis
b).
Pelayanan dan asuhan keperawatan
c).
Pelayan penunjang medis dan nonmedis
d).
Pelayanan Kesehatan masyarakat dan rujukan
e).
Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f).
Administrasi umum dan keuangan
Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
fungsi rumah sakit adalah :
a).
Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan pelayanan rumah sakit.
b).
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c).
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian peayanan
kesehatan.
d).
Penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan
BAB III
Profil
RSUP Sanglah Denpasar Bali
A.
Visi dan
Misi RSUP Sanglah Denpasar Bali
VISI
“Menjadi
Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019”
“To Be A Word Class National Refferal
Hospital In 2019”
MISI
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi
yang paripurna, bermutu untuk seluruh lapisan masyarakat ;
- Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang
profesional dan berdaya saing serta menyelenggarakan penelitian dalam
bidang kesehatan berbasis rumah sakit ;
- Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku
kesehatan terkait ;
- Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
B.
Sejarah
berdiri
RSUP
Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30 Desember
1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama dengan FK
Unud sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe
B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur (SK Menkes
RI No.134/1978).
Dalam
perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali perubahan status, pada
tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994).
Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak).
Pada tahun 2000 berubah status menjadi Perjan (Perusahaan Jawatan) sesuai
peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005 berubah menjadi PPK
BLU (Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan ditetapkan
sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12
Desember 2005.
Seperti
halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki visi sebagai arah
yang akan dituju, menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam bidang Pelayanan,
Pendidikan dan Penelitian tingkat Nasional dan Internasional. Dalam mewujudkan
visi tersebut RSUP Sanglah dalam memberikan pelayanan selalu berusaha dengan
segala upaya agar pelayanannya prima sehingga dapat memuaskan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan. Apalagi RSUP Sanglah adalah merupakan rumah sakit
rujukan utama untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.
Disamping
itu RSUP Sanglah juga selalu mengedepankan pemberdayaan sumber daya yang
dimilikinya untuk bisa menghasilkan unggulan di bidang pendidikan dan
penelitian kedokteran, kesehatan dan keperawatan.
Sejarah singkat
Tahun 1956 :
RS Sanglah mulai dibangun
Tahun 1959 :
Sebagai RS kelas C dengan 150 TT
Tahun 1962
:
Kerjasama dengan FK UNUD
Tahun 1978
:
Menjadi RS Rujukan Bali, NTB, NTT & Tim-Tim
Tahun 1993 :
Menjadi RS Unit Swadana
Tahun 1998 :
Menjadi RS pengguna PNBP
Tahun 2000
:
Menjadi RS Perjan
Tahun 2005 :
Menjadi RS Kelas A Pendidikan
C.
Makna Logo
a.
GARUDA WISNU
1.
Melambangkan simbol khas atau maskot
masyarakat Bali.
2.
Merupakan menifestasi Tuhan dalam
memelihara ciptaanya yang juga merupakan tugas insan rumah sakit.
3.
Sembilan bulu pada sayap melambangkan
keyakinan dasar pegawai RSUP Sanglah.
4.
Dharma Cakra Mudra adalah sikap tangan (
Wisnu ) yang mengandung makna perputaran Dharma.
5.
Posisi menghadap ke kanan bermakna
mengarah atau berpedoman pada kebaikan.
6.
Warna kuning emas melambangkan kemuliaan.
b.
PALANG HIJAU
Melambangkan pelayanan, pendidikan dan
penilitian untuk seluruh lapisan masyarakat.
c.
BOLA DUNIA
Melambangkan visi RSUP Sanglah Denpasar untuk
menjadi Rumah Sakit Indonesia Berkelas Dunia.
d.
LAGU RESMI
Lagu Resmi RSUP Sanglah adalah Mars RSUP
Sanglah yang syairnya ditulis oleh dr I Gusti Lanang M. Rudiartha, MHA dan
diarransir oleh Drs. I Gusti Ngurah Ardjana.
D.
Struktur
Organisasi
1.
Direktorat Medik dan Keperawatan
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama yang terdiri dari :
·
Bidang Pelayanan Medik :
Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus.
·
Bidang Pelayanan Keperawatan :
Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap.
Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus.
·
Bidang Pelayanan Penunjang :
Seksi Pelayanan Penunjang Medik
Seksi Pelayanan Penunjang Non Medik
·
Unit – unit Non Struktural :
1.
Istalasi Rawat Jalan.
2.
Instalasi Rawat Darurat
3.
Istalasi Rawat Inap A
4.
Istalasi Rawat Inap B
5.
Istalasi Rawat Inap C
6.
Istalasi Rawat Inap D
7.
Istalasi Rawat Inap Intensif
8.
Instalasi Bedah Sentral
9.
Instalasi Rahabilitasi Medik
10.
Instalasi Laboratorium Klinik
11.
Instalasi Radiologi
12.
Instalasi Farmasi
13.
Instalasi Paviliyun Amerta ( Wing
Internasional )
14.
Instalasi Geriarti
15.
Instalasi Pelayanan jantung Terpadu
16.
Instalasi Gizi
17.
Instalasi Patologi Anatomi
2.
Direktorat Sumber Daya Manusia dan
Pendidikan
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama terdiri dari :
·
Bagian Sumber Daya Manusia
Sub Bagian Administrasi Keperawatan
Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
·
Bagian Pendidikan dan Penelitian :
Sub. Bagian Pendidikan dan Penelitian
Sub. Bagian Pendidikan dan Penelitian
Keperawatan dan Non Medik
·
Unit – unit Non Struktural :
Instalasi Sterelisasi Sentral
Instalasi Binatu
3.
Direktor Keuangan
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama terdiri dari :
·
Bagian Peyusun Anggaran dan Evaluasi
Anggaran :
Sub. Bagian Penyusun Anggaran.
Sub. Bagian Evaluasi Anggaran.
·
Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
:
Sub. Bagian Perbendaharaan
Sub. Bagian Mobilisasi Dana
·
Bagian Akutansi dan Verivikasi :
Sub. Bagian Akutansi Keuangan
Sub. Bagian Akutansi Manajemen dan
Verifikasi
4.
Direktor Umum dan Operasional
Dipimpin
oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama terdiri dari :
·
Bagian Umum :
Sub. Bagian Tata Usaha.
Sub. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga.
·
Bagian Perencanaan dan Evaluasi :
Sub. Bagian Perencanaan.
Sub. Bagian evaluasi dan Pelaporan.
·
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat :
Sub. Bagian Hukum.
Sub. Bagian Hubungan Masyarakat.
Sub. Bagian Pemasaran dan Pelayanan
Pelanggan.
·
Unit – unit Non Struktural :
1.
Instalasi Kedokteran Forensik.
2.
Instalasi Rekam Medik.
3.
Instalasi Sarana Medik, Non Medik &
Perbekalan.
4.
Instalasi Pengamanan dan Pertimbangan
Lingkungan.
5.
Instalasi Pemeliharaan Prasarana, Gedung
& Sanitasi.
6.
Instalasi EDP.
E.
Saran dan
Prasarana
1.
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
memiliki luas tanah : 13,5 Ha, dengan luas bangunan : 55.129,65 m2, luas Fasilitas
lain : 69.925,80 m2.
2.
Jumlah tempat tidur : 702 TT.
3.
Listrik : Jaringan PLN Kapasitas: 2.300
KVA, Genzet: 1.815 KVA.
4.
Komunikasi : Telepon (PABX) dan Nurse Call
: 2 buah.
5.
Radio panggilan : 40 buah.
6.
SIMRS : 1 buah
7.
Sumber Air Bersih : PAM : 5 titik, Sumber
Bor : 3 buah, Reservoir : 4 buah.
8.
Gas Medik : 3 unit.
9.
Sarana Pengolahan Air Limbah : Incenerator
: 2 buah, IPAL : 3 buah.
10. Sarana
Pencegahan Kebakaran : Alarm : 12, Alat Pemadam Api Ringan : 212, Hydrant
Kebakaran : 37.
F.
Peta Dan
Denah
Jl. Diponegoro Denpasar,
Bali, Indonesia 80114
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
Uraian Kegiatan
2.
Pengelolaan Instalasi Farmasi di RSUP
Sanglah Denpasar Bali
RSUP Sanglah,
Denpasar, Bali merupakan rumah sakit Kelas A yaitu kelas yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan Pelayanan medis Spesialistik luas dan Sub spesialistik luas.
Instalasi farmasi
merupakan suatu organisasi pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan
produk bersifat nyata (tangible) dan pelayanan farmasi klinik bersifat tidak
nyata (intangible) bagi konsumen (penderita, dokter, perawat, profesional
kesehatan lain, dan masyarakat rumah sakit).
Instalasi
Farmasi RSUP sanglah adalah suatu departemen / system pelayanan dalam suatu RS
yang dibawah pimpinan seorang apoteker yang berkompeten dalam hal :
a).
Menyediakan obat – obat untuk unit
perawatan dan bidang lain.
b).
Mengarsipkan resep – resep khusus untuk
pasien, pasien rawat jalan dan pasien luar (out pasien).
c).
Membuat obat – obatan.
d).
Menyalurkan, membagikan obat – obat
narkotika dan yang diresepkan.
e).
Menyimpan dan membagikan preparat –
preparat biologis.
f).
Membuat, menyiapkan dan mensterilkan preparat
– preparat parenteral.
g).
Menyediakan serta membagikan keperluan –
keperluan tersebut secara profesional.
Tujuan
Farmasis RSUP Sanglah adalah :
a).
Turut berpartisipasi aktif dalam
penyembuhan penderita dan memupuk tanggung jawab dalam profesi dengan landasan
filosofi dan etika.
b).
Mengembangkan ilmu dan profesi dengan
konsultasi, pendidikan, dan penelitian.
c).
Mengembangkan kemampuan adminitrasi,
management, penyediaan obat dan alkes di RS.
d).
Meningkatkan ketrampilan tenaga Farmasi
yang bekerja di RS.
e).
Memperhatikan kesejahteraan staff dan
pegawai di linglungan instalasi farmasi rumah sakit.
3.
Gudang Farmasi di RSUP Sanglah Denpasar
Bali
Gudang farmasi
RSUP Sanglah berperan sebagai fasilitas penyimpanan dan pengiriman dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti seleksi obat, perencanaan biaya, dan
pengadaan.
i.
Tujuan penyimpanan obat-obatan dalam
gudang farmasi RSUP Sanglah adalah untuk:
a)
Untuk memelihara mutu obat.
b)
Menghindari penggunaan yang tidak
bertanggung jawab.
c)
Menjaga kelangsungan persediaan.
d)
Memudahkan pecarian dan pengawasan.
ii.
Penyusunan Stok Obat dalam gudang farmasi
RSUP Sanglah.
Obat disusun
menurut bentuk sediaan dari alfabetis, apabila tidak memungkinkan obat yang
sejenis dapat dikelompokkan menjadi satu.
Untuk memudahkan
pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
·
Gunakan prinsip FIFO dalam penyusunan obat
yaitu obat yang pertama diterima harus pertama juga digunakan sebab umumnya
obat yang datang pertama biasanya juga
diproduksi lebih awal dan akan kadaluwarsa lebih awal pula.
·
Susun obat yang berjumlah besar di atas
pallet atau diganjal dengan kayu secara rapi dan teratur.
·
Gunakan lemari khusus untuk menyimpan
narkotika dan obat-obatan yang berjumlah sedikit tetapi mahal harganya.
·
Susun obat yang dapat dipengaruhi oleh
temperatur, udara, cahaya dan kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai.
·
Susun obat dalam rak dan berikan nomor
kode, pisahkan obat dalam dengan obat-obatan untuk pemakaian luar.
·
Cantumkan nama masing-masing obat pada rak
denagan rapi
·
Apabila gudang tidak mempunyai rak maka
dus-dus bekas dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan.
·
Barang-barang yang memakan tempat seperti
kapas dapat disimpan dalam dus besar, sedangkan dus kecil dapat digunakan untuk
menyimpan obat-obatan dalam kaleng atau botol.
·
Apabila persediaan obat cukup banyak, maka
biarkan obat tetap dalam box masing-masing, ambil seperlunya dan susun dalam
satu dus bersama obat-obatan lainnya. Pada bagian luar dus dapat dibuat daftar
obat yang disimpan dalam dus tersebut.
·
Obat-obatan yang mempunyai batas waktu
pemakaian maka perlu dilakukan rotasi stok agar obat tersebut tidak selalu
berada dibelakang yang dapat menyebabkan kadaluarsa obat.
iii.
Pencatatan Stok Obat di RSUP Sanglah
Kartu stok berfungsi:
a)
Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi
obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluarsa).
b)
Tiap lembar stok hanya diperuntukan
mencatat data mutasi 1 (satu) jenis obat yang berasal dari 1 (satu) sumber
dana.
c)
Tiap baris data hanya diperuntukan
mencatat 1 (satu) kejadian mutasi obat.
d)
Data pada kartu stok digunakan untuk
menyusun laporan, perencanaan pengadaan-disrtibusi dan sebagai pembanding
terhadap keadaan fisik obat dalam tempat penyimpanannya.
4.
Ruang Depo Sentral di RSUP Sanglah
Denpasar Bali
RSUP Sanglah memiliki 761 tempat tidur meliputi ruang rawat
inap kelas I, II dan III, sampai dengan ruangan rawat inap VIP dan VVIP.
Bagi pasien yang memilih ruangan rawat inap VIP dan VVIP dapat memilih
palayanan dari dokter spesialis sesuai yang diinginkan. Untuk Jam berkunjung
rawat inap di RSUP Sanglah : 11.30 – 14.00 Wita dan 18.00 – 20.00 Wita.
5.
Ruang Depo Kemotrapi di RSUP Sanglah
Denpasar Bali
Dalam sehari setidaknya melayani 40
orang pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Angka tersebut membuat kebutuhan
ruangan bagi penderita kanker di RSUP Sanglah untuk menjalani
Kemoterapi relatif tinggi.
Bahkan, hingga kini sudah tercatat 167
pasien kanker antri untuk melakukan kemoterapi di RSUP Sanglah akibat dari
terbatasnya ruangan.
"Untuk mengatasi antrian
tersebut, kita sekarang buatkan ruangan khusus bagi penderita kanker untuk
menjalani kemoterapi. Nantinya setiap ruangan berisikan enam kursi malas. Kalau
istilahnya jaman dulu, kursi malas ini bisa dijadikan tempat tidur dan
sebagainya, yang nantinya bisa digunakan bagi penderita kanker untuk menjalani
kemoterapi," ujar Direktur utama RSUP Sanglah, dr. A.A Sri Saraswati,
saat ditemui di ruangan Kemoterapi yang terletak di Gedung Sanjiwani
Mahotama RSUP Sanglah, Senin (11/5/2015).
Menurutnya, dengan dibuatkannya
ruangan khusus kemoterapi dapat mengurangi antrian pasien kanker yang akan
menjalani kemoterapi sehingga pasien tersebut dapat berobat tepat waktu sasuai
dengan anjuran dokter.
6.
Kegiatan Penelitian di Unit Instalasi
Farmasi
·
Penggunaan OT PD
pasien rawat inap di RSUP SANGLAH
·
Terapi
Standar PD pasien ISK (DUS)
·
PSBH GKM DLL
·
DRP pada GGK
7.
Keterlibatan Di bebgai Kegiatan Lainnya
·
SKFT/PFT/KFT/PMT
·
SK-DALIN/PIN
·
SK ETIK DAN HUKUM
·
SK/POKJAA PALIAKTIF
·
POKJA HIV
·
TIM JANTUNG TERPADU
·
TIM GERIA TRI TERPADU ( IN PROGRESS )
·
TIM PENANGGULANGAN BENCANA
·
PATIENT SAFETY
·
TIM CASE-MIX
·
TIM TARIF
·
TIM ISO
·
TIM AKREDITASI
·
TIM PEMBINA AKREDITASI PROVINSI
·
TRAINER PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
·
TRAINER ARV/HIV
·
TRAINER INFORMASI OBAT
·
INTERNAL AUDITOR ISO
·
SPI
·
JAFUNG
·
PASPEL
·
MENGAJAR (RS SANGLAH, RS LAIN, DINKES,
ANESTESI, UNUD, AKPER, AKBID, DLL)
8.
Masalah dan Hambatan
a.
Masalah
·
SDM TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
·
MIND SET STAF FARMASI
·
BANYAKNYA NON PNS (34%)
·
SISTEM RUJUKAN YANG BELUM TERLAKSANA
·
PENELITIAN / DUS SLM BANYAK
·
FARMASI KLINIS BELUM DIKENAL BAIK
(TERUTAMA OLEH KLINIS) GEDUNG SEMENTARA
·
KEBIJAKAN ( FORMULARIUM NASIONAL , dst)
b.
Hambatan
i.
Mengubah para kinerja seluruh staf
instalasi farmasi yang lebih customer focus dan sustomer value.
ii.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penggunaan sumber daya yang tersedia.
iii.
Meningkatkan mutu pelayanan agar menjadi
kekuatan kompetitif yang akan mendukung upaya pengembangan instalasi farmasi
secara berkelanjutan ( termasuk pelayanan farmasi klinik).
9.
Strategi Pengembangan
·
Menyempurnakan data base dan progam di SIM
RS agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan , terutama dalam pengelolaan
barang medis secara efektif dan efisien. ( Electronic prescribing, laporan-
laporan, dll ).
·
Meningkatkan kualitas & kuantitas SDM
TTK serta meminta advokasi berkelanjutaan dari direksi , komite medic dan smf.
·
Mengembangkkan program pelatihan
kopentensi staf instalasi farmasi.
·
Menggalang tean work antara staf farmasi
dengan tenaga kesehatan lainnya, antara instalasi farmasi dengan instalasi lain
dengan smf.
·
Menerapkan TOM ( Continual Improvement )
untuk menjaga mutu pelayanan yang akan
menjamin kepuasan dan keslamatan pasien (Better, Simpler, IRD, geniatri,
angsokan).
BAB V
Kesimpulan
Dari
hasil observasi / Kunjungan Kerja Industri ke RSUP Sanglah Denpasar Bali kita
dapat mengetahui :
A. Instalasi
Farmasi Rumah Sakit
Adalah
suatu bagian atau fasilitas rumah sakit tempat penyelenggaraan semua pekerjaan
kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri.
B. Gudang
Farmasi
Adalah tempat
menerima, penyimpanan, pendistribusian, dan pemeliharaan barang persediaan,
berupa obat alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan lainnya, yang tujuannya
akan digunakan untuk melaksanakan program kesehatan dikabupaten / kota madya
yang bersangkutan.
C. Ruang
Depo Kometrapi
Ruang Depo
Kemoterapi adalah ruang yang digunakan untuk meracik obat-obat keras yang
digunakan untuk penderita yang memerlukan kemoterapi. Ruangan ini sangat steril
dari kuman- kuman. Jika masuk harus menggunakan baju khusus.
BAB
VI
PENUTUP
Demikian laporan kunjungan kerja
industri (KKI) di RSUP Sanglah, apabila
ada kesalahan ataupun hal-hal yang kurang terkait dengan laporan ini, kami
mohon maaf, Terima Kasih.
BAB
VII
Lampiran
Daftar
Pustaka
Dikutip Dari :
https://fk.unud.ac.id
0 Komentar untuk "LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA INDUSTRI DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI TANGGAL 27 S/D 30 OKTOBER 2017"