OPTIMALISASI PEKARYA SALURAN (MANDYS) TAHUN 2018
UPTD PU PENGAIRAN GUYUNG KAB. NGAWI
DALAM KINERJA OPERASI & PEMELIHARAAN
JARINGAN IRIGASI DI WILAYAHNYA
AGUS DARMONO
Nim 014073935 S-1 Administrasi
Negara
FISIP UPBJJ UT SURABAYA
KAMPUS C UNIVERSITAS AIRLANGGA
agusdarmono99@yahoo.com
Abstrak
Tujuan
irigasi adalah memberikan tambahan air hujan dan memberikan air pada tanaman
padi dalam jumlah yang cukup pada waktu yang diperlukan. Untuk mempermudah
mengairi tanaman padi dibuatlah saluran-saluran. Dalam rangka meningkatkan
usaha pertanian masyarakat khususnya wilayah Guyung Kab. Ngawi , pemerintah
telah membangun waduk-waduk untuk menyimpan air dan DAM-DAM untuk
membagi-bagikan air bagi para petani di wilayahnya.
UPTD
PU Pengairan Guyung merupakan perwakilan dari Dinas PU Pengairan Kab. Ngawi
yang melaksanakan sebagian tugas Dinas PU Pengairan Kab. Ngawi di wilayah
kerjanya. Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan operasi & pemeliharaan
jaringan irigasi terdapat pekarya/mandys yang merupakan ujung tombak pembagian
dan pemberian air bagi para petani pemakai air. Dengan demikian dia adalah
bertanggungjawab untuk menyampaikan segala sesuatu berkenaan dengan adanya
persoalan-persoalan pemberian air, sehingga mereka dapat mengawasi serta
mengendalikan maupun memelihara dengan baik
terhadap jaringan irigasi.
Terpenuhinya
kebutuhan pekarya/mandys dan peningkatan kinerjanya merupakan indikator
keberhasilan kegiatan operasi & pemeliharaan jaringan irigasi dalam
pelayanan pemenuhan kebutuhan air bagi para petani. Untuk itulah reorganisasi
dan pemberdayaan pekarya/mandys diarahkan pada terbentuknya pekerja yang dapat
berperan aktif dalam kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi di
wilayah kerjanya.
Implikasi
dari itu adalah perlunya kemampuan untuk mengubah kebijaksanaan manajemen personel
pekarya/mandys UPTD PU Pengairan Guyung Kab. Ngawi dalam hal penempatan, alih
tugas, alih kerja, jam kerja, dan sistem imbalan dengan memperhitungkan
kepentingan pekarya/mandys.
Kata kunci : Pekarya, irigasi, reorganisasi, pelayanan,
pemberdayaan
Pendahuluan
Berdasarkan
surat keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kab. Ngawi Nomor
188/17/404.110/2013. Bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan operasi &
pemeliharaan jaringan irigasi, khususnya mengenai pekerjaan rutin yang
dilaksanakan secara swakelola, diperlukan tenaga pekarya saluran/mandys dalam
satuan kelompok UPTD . Jumlah pekarya/mandys pada setiap satuan kelompok kerja
UPTD disesuaikan dengan beban kerja, panjang saluran, dan kepadatan bangunan di
masing-masing wilayah kerjanya. Pengaturan tugas sehari-hari, pembinaan serta
pengawasannya lebih lanjut bagi pekarya/mandys dibebankan kepada Kepala UPTD
selaku atasan di wilayahnya.
Berikut
adalah daftar pekarya/mandys yang nama-namanya tercantum dalam daftar yang
dinyatakan telah memenuhi syarat diterima dan dipekerjakan sebagai satuan
kelompok kerja UPTD PU Pengairan Guyung Kab. Ngawi Nomor 814/396/404.110/2013 :
No
|
Nama
|
Tgl Lahir
|
Pendidikan
|
Penugasan
|
Tempat
Kedudukan
|
1
|
Djuhadi
|
06-04-1981
|
SMK
|
Pekarya/Mandys
|
UPTD Wil.
Guyung
|
2
|
Misdianto
|
03-04-1988
|
SMK
|
Pekarya/Mandys
|
UPTD WIl.
Guyung
|
3
|
Anton Yudho P
|
22-11-1981
|
SMA
|
Pekarya/Mandys
|
UPTD Wil.
Guyung
|
4
|
Novia Adi P
|
07-09-1984
|
SMU
|
Pekarya/Mandys
|
UPTD Wil.
Guyung
|
5
|
Nurhadi
|
02-10-1980
|
SMA
|
Pekarya/Mandys
|
UPTD Wil.
Guyung
|
UPTD
PU Pengairan Guyung terdiri dari 8 saluran DAM diantaranya : DAM Widodaren, DAM
Geneng, DAM Keras, DAM Sidorejo, DAM Keniten, DAM Tempuran, DAM Pojok, dan DAM
Purwosari. Untuk masing-masing DAM memiliki panjang saluran rata-rata 4 km, dan
jumlah pintu rata-rata sebanyak 12 pintu air. Antara saluran DAM yang satu dan
saluran DAM yang lainnya adalah saling berkesinambungan dan ketergantungan
dalam proses jalannya aliran air. Maka dari itu pekerjaan pekarya/mandys
merupakan satuan kelompok kerja yang harus dapat menguasai 8 area saluran DAM
tersebut.
Kebutuhan
pekarya/mandys adalah 1 orang untuk 2 km panjang saluran, sedangkan jumlah
pekarya/mandys yang ada di UPTD PU Pengairan Guyung hanya 5 orang. Tentunya ini
belum mencukupi dari jumlah ideal yang seharusnya dan sangat kurang untuk
memenuhi kebutuhan. Akibatnya pelaksanaan kerja menjadi tumpang tindih dan
produktivitas pekarya/mandys menurun, sehingga fakta yang ada dilapangan dengan
tujuan operasi & pemeliharaan fungsi saluran seringkali tidak tercapai
sebagaimana yang diharapkan.
Lingkup Masalah
A.
Minimnya
pekarya/mandys UPTD PU Pengairan Guyung menghambat rumusan fungsionalisasi
saluran irigasi
B.
Tuntutan
pemberdayaan personel pekarya/mandys UPTD PU Pengairan Guyung sebagai wujud
peningkatan kinerja
Pembahasan
A.
Minimnya
pekarya/mandys menghambat rumusan fungsionalisasi saluran irigasi
Analisis pekerjaan merupakan langkah dini dalam upaya
menyiapkan perekrutan tenaga kerja atau sumber daya manusia. Nilai pentingnya
analisis pekerjaan berkaitan erat dengan masalah anggaran. Klasifikasi
pekerjaan adalah suatu tindakan pengelompokan pekerjaan berdasarkan kesamaan
jenis kedalam suatu kesatuan pekerjaan. Dengan klasifikasi pekerjaan yang
akurat maka diperoleh gambaran yang jelas tentang kebutuhan pegawai bagi sutau
instansi. Analisis dan klasifikasi pekerjaan mempunyai hubungan dengan
perencanaan manusia.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi yang
pertama-tama harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan sumber daya
manusia adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna
menjamin bahwa bagi organisasi terpenuhi tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi
berbagai kedudukan, jabatan, dan kerja yang tepat pada waktu yang tepat.
Jika tiap-tiap 2 km panjang saluran membutuhkan 1
orang pekarya/mandys, berarti untuk masing-masing saluran DAM UPTD Pengairan
Guyung yang berjumlah 8 DAM diperlukan 16 orang pekarya/mandys. Kondisi seperti
ini perlu dilakukan reorganisasi horizontal yaitu suatu perubahan struktur
organisasi dengan menambah jumlah personel. Reorganisasi yang baik tergantung
pada kebutuhan dan harus berdasarkan prinsip bahwa organisasi dan strukturnya
harus lebih efektif dalam membantu tercapainya tujuan.
Penambahan jumlah pekarya/mandys harus disesuaikan
dengan jumlah kebutuhan masing-masing saluran DAM yang ada. Tidak seperti yang
ada saat ini, karena hanya terdapat 5 orang pekarya/mandys mengakibatkan jumlah
beban kerja, alih waktu, alih kerja dan penempatan menjadi tumpang tindih
sehingga sistem kerja yang dilaksanakan membentuk satuan kelompok kerja.
Melihat kondisi yang demikian perlu dilakukan penambahan pekarya/mandys sesuai
yang diharapkan agar dapat mencapai kinerja yang optimal dalam penyelenggaraan
operasi & pemeliharaan jaringan irigasi.
Beberapa aspek sehubungan dengan diadakannya penambahan
pekarya/mandys meliputi beberapa kriteria diantaranya :
a.
Aspek potensial :
bahwa setiap pekarya/mandys memiliki potensi-potensi yang bersifat dinamis,
yang terus berkembang dan dapat dikembangkan, diantaranya daya berpikir, minat
dan motivasi.
b.
Aspek professional
: bahwa setiap pekarya/mandys memiliki ketrampilan dan kemampuan kerja atau
kejurusan dalam bidang irigasi sehingga dapat menciptakan kinerja yang optimal.
c.
Aspek fungsional
: bahwa setiap pekarya/mandys melaksanakan pekerjaannya secara tepat guna,
artinya dia bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam bidang garapan
irigasi.
d.
Aspek
operasional : bahwa setiap pekarya/mandys dapat mendayagunakan kemampuan dan
ketrampilannya dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja irigasi
yang ditekuninya.
e.
Aspek personal : bahwa setiap pekarya/mandys harus
memiliki sifat-sifat kepribadian yang menunjang pekerjaannya misalnya : tekun,
rajin, bertanggungjawab, disiplin dan mencintai pekerjaanya.
f.
Aspek
produktivitas : bahwa setiap pekarya/mandys harus berupaya secara optimal dalam
memberikan hasil dari pekerjaannya baik kualitas maupun kuantitas.
Selain aspek-aspek kriteria tersebut diatas , dalam
penambahan jumlah pekarya/mandys harus memperhatikan pula faktor-faktor
perencanaan sumber daya manusia antara lain :
-
Faktor internal
: Berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi dan juga
kendala yang ada dalam organisasi.
-
Faktor eksternal
: Pada prinsipnya faktor ini akan dipengaruhi oleh situasi diluar organisasi,
keluasan hubungan, ketergantungan dengan pihak lain, arus informasi dan
komunikasi.
Kajian pengaruh faktor internal dan eksternal
penambahan pekarya/mandys adalah
-
Anggaran
merupakan pusat pertemuan antara politik dengan administrasi publik, dan proses
melalui mana konflik-konflik nilai dibatasi dan diterjemahkan kedalam
program-program konkret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ke
tujuan-tujuan program.
-
Perencanaan
sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang
menjembatani antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti
seperti analisis pekerjaan, uraian kerja, evaluasi pekerjaan dan imbalan.
-
Karena gaji dan
tunjangan merupakan pengeluaran instansi
pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang dianggarkan oleh lembaga legislatif merupakan pengeluaran untuk gaji dan
tunjangan.
B.
Tuntutan
pemberdayaan personel pekarya/mandys sebagai wujud peningkatan kinerja
·
Penataan job
description pekarya/mandys yang jelas dan sesuai standar kerja
Berisi tentang informasi
pengidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan
dan pertanggungjawaban , spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai
standar-standar pekerjaan .
Rumusan kebijakan yang harus
dilakukan pekarya/mandys untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan
irigasi adalah dengan melaksanakan kegiatan operasi & pemeliharaan secara
rutin dan berkelanjutan
1.
Melaksanakan
kegiatan operasi jaringan irigasi secara rutin dan berkelanjutan
a.
Kegiatan operasi
jaringan secara rinci meliputi :
1.
Pekerjaan
pengumpulan data ( data debit, data luas tanaman )
2.
Pekerjaan
melaksanakan pembagian dan pemberian air ( membuat laporan permintaan air,
mengisi papan operasi, mengatur bukaan pintu)
3.
Pekerjaan
mengatur pintu kantong lumpur untuk menguras endapan lumpur
4.
Koordinasi antar
anggota kelompok pekarya/mandys
5.
Evaluasi
kegiatan operasi jaringan irigasi
b.
Ruang lingkup
kegiatan operasi jaringan irigasi meliputi :
Perencanaan :
1.
Perencanaan
penyediaan air
2.
Perencanaan tata
tanam detail
3.
Perencanaan
pembagian dan pemberian air
Pelaksanaan :
1.
Laporan keadaan
air dan tanaman
2.
Penentuan
rencana kebutuhan air dipintu pengambilan
3.
Pencatatan debit
saluran
4.
Penetapan
pembagian air pada jaringan tersier
5.
Pengoperasian
pengatur pintu air
Monitoring dan evaluasi :
1.
Monitoring
pelaksanaan operasi
2.
Kalibrasi alat
ukur
3.
Monitoring
sesama pekarya/mandys pada areal irigasi
2.
Melaksanakan
kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi secara rutin dan berkelanjutan
Jenis
pemeliharaan jaringan irigasi meliputi :
a.
Pengamanan
jaringan irigasi
Pengamanan
jaringan irigasi merupakan upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya
kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan oleh daya rusak air, hewan, atau
oleh manusia guna mempertahankan fungsi jaringan irigasi.
b.
Pemeliharaan
rutin
Merupakan
kegiatan perawatan dalam rangka mempertahankan kondisi jaringan irigasi yang
dilaksanakan secara terus-menerus tanpa ada bagian konstruksi saluran yang
diubah atau diganti.
c.
Pemeliharaan
berkala
Pemeliharaan
berkala merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan yang direncanakan dan
dilaksanakan oleh pekarya/mandys dan dapat bekerjasama dengan para petani.
d.
Penanggulangan
atau Perbaikan darurat
Perbaikan
darurat dilakukan akibat bencana alam dan atau kerusakan berat akibat
terjadinya kejadian luar biasa ( seperti pengrusakan atau penjebolan tanggul,
longsoran tebing yang menutup jaringan, tanggul putus dll ). Dan penanggulangan
segera dengan konstruksi tidak permanen, agar jaringan irigasi tetap berfungsi.
Selanjutnya perbaikan darurat ini disempurnakan dengan konstruksi yang permanen
dan dianggarkan melalui program rehabilitasi.
·
Perlunya
kegiatan bimbingan praktek kerja lapangan bagi satuan kelompok kerja
pekarya/mandys
Adapun bentuk
bimbingan yang dapat digunakan dalam rangka program praktek kerja lapangan
adalah :
1.
Bimbingan
individu
Bertujuan membantu
seorang pekerja yang mengalami kesulitan tertentu dalam praktek kerja lapangan
supaya dia mampu mengatasi kesulitannya sendiri, dan mencapai tingkat
keberhasilan sebagaimana rekan-rekannya yang lain. Untuk itu perlu diadakan
kesepakatan antara pekerja bersangkutan dengan pembimbingnya mengenai kapan dan
dimana bimbingan itu dilaksanakan, serta permasalahan apa yang akan dipecahkan.
2.
Bimbingan
kelompok
Bertujuan
membantu suatu kelompok kerja yang mengalami jenis kesulitan yang sama, yang
terdiri dari beberapa orang pekerja lapangan. Bentuk bimbingan ini umumnya
dimulai dari usaha mengungkapkan jenis kesulitan apa yang mereka sedang alami,
kemudian temu pendapat dan sumbang saran dari anggota kelompok tentang cara
memecahkannya, dan pembimbing mengarahkan kesatuan model pemecahan yang lebih
serasi dan tepat guna, sehingga pekerja berusaha melakukannya sendiri dan
mencapai kemajuan seperti yang diharapkan.
·
Penguatan
tindakan displin pekarya/mandys
Disiplin
merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan
menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi. Tindakan
disiplin ( discip’inary action sebagaimana diterangkan oleh ( Henry Simamora .
1997 : 746 ) menuntut suatu hukuman terhadap pekerja yang gagal memenuhi standar-standar
yang ditentukan. Tindakan disiplin digunakan oleh organisasi untuk memberikan
sangsi terhadap pelanggaran dari aturan-aturan kerja atau dari harapan-harapan.
·
Peningkatan
produktivitas unit kerja pekarya/mandys
Untuk
peningkatan produktivitas pekarya/mandys perlu adanya pembinaan :
1.
Penjabaran
dan penanaman pengertian serta tumbuhnya sikap dan tingkah laku, serta
pengalaman konsep Tri Dharma :
a.
Rumongso
handarbeni ( saling merasa ikut memiliki )
b.
Melu
hangrungkebi ( ikut serta memelihara atau mempertahankan dan melestarikan )
c.
Mulat
seriro hangroso wani ( terus-menerus mawas diri )
2.
Lingkungan
fisik
Sarana dan
prasarana yang langsung berkaitan dengan kerja harus menunjang dan pekerja
diusahakan peningkatan menurut kemampuan serta disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada.
·
Prestasi
dan kepuasan pekarya/mandys
Prestasi dan
kepuasan pekerja yang bekerja pada suatu organisasi harus diketahui, karena itu
perlu dilakukan penilaian . Penilaian prestasi kerja adalah menilai ratio hasil
kerja nyata dengan standar baik kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan
setiap pekerja. Penilaian prestasi kerja merupakan prosedur yang formal
dilakukan didalam organisasi untuk mengevaluasi pekerja dan potensinya serta
sumbangannya bagi kepentingan kelompok kerja. Prestasi organisasi ditentukan
oleh tiga faktor, yaitu : efektivitas, efisiensi, dan kepuasan karyawan.
Kepuasan
karyawan adalah kepuasan yang diterima karyawan atas balas jasa hasil kerjanya.
Kepuasan ini penting bagi suatu organisasi, karena jika para pekerja tidak puas
mereka akan keluar.
Ada enam hal
yang dapat dinilai dalam kriteria kinerja yaitu : 1) kualitas, menyangkut
kesesuaian hasil dengan yang diingini, 2) kuantitas, jumlah yang dihasilkan
baik dalam jumlah unit atau jumlah lingkaran aktivitas, 3) ketepatan waktu, 4)
efektivitas, menyangkut penggunaan pekerja secara maksimal, 5) kebutuhan
pengawas, menyangkut perlunya bantuan atau intervensi pengawasan dalam
pelaksanaan pekerjaan, 6) dampak interpersonal, menyangkut peningkatan harga
diri, hubungan baik dan kerjasama diantara teman kerja.
Penutup
·
Kesimpulan
Pelaku layanan
yang utama, dalam hal ini layanan sebagai salah satu fungsi pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan operasi & pemeliharaan jaringan irigasi
dilaksanakan oleh pekarya/mandys . Mereka senantiasa mengait pada tugas ikutan,
yaitu pelayanan.
Pelayanan umum
operasi & pemeliharaan jaringan irigasi yang diselenggarakan oleh
pekarya/mandys mempunyai dampak luas dalam masyarakat baik dalam arti positif
maupun dalam arti negatif. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa melalui
pelayanan umum yang memadai dan baik, penyelenggaraan pemerintahan akan dapat
berjalan lancar dan dapat mendorong dinamika masyarakat untuk bergerak maju.
Menyadari tugas
pekarya/mandys yang berat dan luas itu maka atas pertimbangan kelancaran
jaringan irigasi dan kepuasan para petani, unit instansi UPTD PU Pengairan
Guyung perlu penambahan dan pemberdayaan pekarya/mandys guna menjamin
pelaksanaan operasi & pemeliharaan jaringan irigasi di wilayahnya. Karena itu
faktor keahlian dan ketrampilan pekarya/mandys tersebut sangat menentukan
terhadap hasil kinerjanya.
Sehubungan
dengan faktor penambahan dan pemberdayaan pekarya/mandys, perlu diperhatikan
tiga hal penting sebagai berikut :
1.
Adanya
kesungguhan dalam melakukan pekerjaan dengan motif mulia, yaitu ikhlas karena
Allah semata-mata.
2.
Adanya
ketrampilan khusus untuk menangani pekerjaan, untuk itu pekarya harus memiliki
ketrampilan yang disyaratkan, atau jika belum memiliki harus terlebih dahulu
mendapatkan pendidikan atau latihan yang sepadan.
3.
Disiplin
dalam hal waktu, prosedur, dan metode yang telah ditentukan.
Cara yang
tepat untuk menangani kegiatan pelayanan jaringan irigasi sangat membantu
kelancaran saluran dan kepuasan para petani pemakai air. Termasuk masalah prosedur
dan metode yang sederhana, sehingga pelaksanaan kegiatan operasi &
pemeliharaan jaringan irigasi dapat efektif dan efisien mencapai sasaran yang
telah ditentukan.
·
Saran
Walaupun
orang-orang desa adalah petani asli, mereka kurang mengetahui tentang pengetahuan
teknik pengairan modern yang sebetulnya hasil produksi padi kemungkinan besar
dapat dilipatgandakan. Jelasnya hal ini memerlukan penyempurnaan baik dalam
pelaksanaan pengairan maupun pertanian. Pekarya/mandys memegang peranan penting
dalam memberikan petunjuk, instruksi,
menularkan pengetahuan tentang pengairan yang dibutuhkan oleh para
petani. Pekerjaan semacam ini diperlukan agar pekarya/mandys memiliki banyak
pengetahuan-pengetahuan tambahan dibidang pengairan modern dan teknik
argo-irigasi ( perpaduan antara pertanian dan pengairan ).
Pekarya/mandys
harus mampu mencoba tentang penyempurnaan-penyempurnaan dan mendemonstrasikan
kepada para petani tentang keuntungan-keuntungan mengelola jaringan irigasi
yang baik. Untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan tentang pengairan
dapat dilakukan dengan organisasi petani, dalam hal ini adalah HIPPA ( Himpunan
Petani Pemakai Air ). Melalui
organisasi ini akan mungkin untuk menghubungi semua petani pemakai air.
Di tingkat
petani, pertanian dan pengairan adalah sangat erat hubungannya, dengan demikian
adalah sangat menguntungkan apabila dinas pengairan dan dinas pertanian dapat
bekerjasama didalam memberi bimbingan atau pengarahan.
Semoga karya
ilmiah ini bermanfaat dalam rangka menjaga kelestarian fungsi jaringan irigasi
sesuai yang direncanakan.
Daftar Pustaka
1.
Hamalik,
Umar.(2001). Pengembangan sumber daya manusia manajemen pelatihan ketenagakerjaan
pendekatan terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
2.
Sembiring,
Masana.(2012). Budaya & kinerja organisasi (perspektif organisasi pemerintah).
Bandung: FOKUSMEDIA.
3.
Anonim.
2005. Buku pedoman operasi & pemeliharaan jaringan irigasi : Dinas pekerjaan umum pengairan
propinsi jawa timur.
4.
Sunyoto,
Danang.(2012). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic
Publishing Service).
5.
. . . . . . . .
. , 2013. Pejabat pembuat komitmen surat perintah tugas: Dinas PU
pengairan
kabupaten Ngawi.
6. Wibisono, Dermawan.(2011). Manajemen kinerja korporasi & organisasi
panduan
penyusunan indikator. Jakarta: Erlangga
7.
Hasibuan,
Malayu.(2008). Organisasi dan motivasi. Jakarta :
Bumi Aksara
0 Komentar untuk "TUGAS AKHIR PROGRAM OPTIMALISASI PEKARYA SALURAN (MANDYS) DALAM KINERJA OPERASI & PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI "