HASIL PENGAMATAN FISIKA
AYUNAN SEDERHANA DAN HUKUM HOOKE
NAMA KELOMPOK :
1.
ANIK RAHMA P (04)
2.
DESTRESA NURUL (09)
3.
DEVINA DWIKY B (10)
4.
HASYIM M (20)
SMA NEGERI 1 NGAWI
TAHUN AJARAN 2016-2017
Jawaban Praktikum
AYUNAN SEDERHANA
TUJUAN
·
Mempelajari pengaruh massa (m) panjang tali (L) dan simpangan (A)
terhadap ayunan sederhana.
·
Menentukan percepatan gravitasi bumi disuatu tempat.
DASAR TEORI
Benda dikatakan
bergerak atau bergetar harmonis jika benda tersebut berayun melalui titik
kesetimbangan dan kembali lagi keposisi awal.Gerak Harmonik Sederhana adalah
gerak bolak balik benda melalui titik keseimbangan tertentu dengan beberapa
getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
Besaran fisika
yang terdapat pada gerak harmonis sederhana adalah:
·
Periode (T), Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan
sederhana memiliki periode atau waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan
satu getaran secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila
benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali
lagi ke titik tersebut.
·
Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem
dalam satu detik, diberi simbol f.
Satuan frekuensi adalah 1/sekon atau s-1 atau disebut juga Hertz, Hertz
adalah nama seorang fisikawan.
·
Amplitudo, pada ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi,
terdapat juga amplitudo. Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik
kesetimbangan.
·
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua
partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan
gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum
gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup
akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang
sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik
benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di
bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa,
seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan
manusia.
ALAT DAN BAHAN :
1)
Statif lengkap
2)
Beban
3)
Benang
4)
Stopwach
5)
Penggaris
LANGKAH PERCOBAAN :
·
Rankailah alat-alat seperti pada gambar (panjang tali 100 cm dari
ujung sampai beban )
·
Simpngan bebas sejauh 3 cm (sampingan 1)
·
Lepaskan beban bersama dengan menekan tombol stopwach. Hitung waktu
yang diperlukan untuk menempuh waktu 10 ayunan.
·
Catatlah perolehan waktu dalam 10 ayunan tersebut pada tabel yang
tersedia dan tentukan periode ayunannya (T + t/10)
·
Ulangi langkah b dan c untuk simpangan 5 cm.
·
Ulangi langkah b sampai dengan d dengan penambahan beban sesuai
tabel.
·
Ulangi langkah b sampai d untuk panjang tali yang tidak sama.
HASIL
PENGAMATAN
a. Catat hasil percobaan pada tabel
dibawah ini
Simpangan
(cm)
|
||||||||||||
Massa beban
(gram)
|
||||||||||||
Panjang tali
(cm)
|
||||||||||||
Waktu 10
ayunan (t, s)
|
||||||||||||
Periode
T,sekon)
|
b) - massa beban
- panjang tali
- simpangan
- waktu berapa ayunan
- berapa ayunan
- gaya gravitasi
c) - faktor angin
- kurang disiplin (
dalam mengukur )
- kurang teliti ( salah
menghitung )
- kurang tepat saat memencet
stopwacth
d) ketika mengukur pertambahan
panjang pegas ketika diisi beban. Hal itu terjadi karena kekurangan ketelitian
mistar, selain itu perbedaan sudut pandang pengukur mengakibatkan nilai
pengukuran sedikit menyimpang akibat panas yang sudah melar atau longgar karena
sering dipakai juga bisa berpengaruh terhadap kesalahan pengukuran pegas
sedikit bengkok atau tidak lurus karena sering dilengkungkan
e) Semakin panjang /panjang
tali yang digunakan maka semakin besar pula periodenya wakyu yang diperlukan
dalam mencapai beberapa ayunan, semakin kecil gaya gravitasinya maka semakin
besar periodenya masa benda tidak begitu
mempengaruhi periode. Semakin
besar/panjang simpangannya maka semakin besar pula periodenya.
-
Nilai konstanta tetap & tidak berubah
-
Semakin besar beban, pegasnya juga makin
panjang.
* Hukum Hooke *
Tujuan Percobaan
Mencari hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dan
pertambahan panjang pegas
Landasan Teori
Seperti yang telah kita ketahui, ada dua jenis benda menurut kemampuannya
kembali ke bentuk semula.
1. Benda elastis, yaitu
benda yang apabila dihilangkan gaya yang bekerja pada benda tersebut akan
kembali ke bentuk semula. Contoh: karet, pegas, baja, kayu dsb.
2. Benda plastis, yaitu
benda yang apabila dihilangkan gaya yang bekerja pada benda tersebut tidak
kembali ke bentuk semula.
Contoh: lilin, tanah liat dsb.
Dari
pengertian jenis benda tersebut, maka pada benda elastis berlaku hukum Hooke
yang menyatakan bahwa “selama tidak melampaui batas elastisitasnya,
gaya yang bekerja pada suatu benda elastis akan sebanding dengan pertambahan
panjang.”
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat kita simpulkan bahwa apabila sebuah benda
diregangkan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau
pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan benda
tersebut dan gaya yang diberikan padanya.
Menurut Hooke, pertambahan panjang berbanding lurus dengan besar gaya (F) yang
diberikan pada benda. Secara matematis, hukum Hooke ini dapat di tulis sebagai:
dengan F gaya
yang diberikan , pertambahan panjang (m), dan k konstanta gaya .
Alat dan Bahan :
- statif
- beban
- pegas
- penggaris
Langkah kerja
- Rangkai
alat seperti gambar
- Gantungkan
beban pada pegas sebagai gaya awal (Fo), catat hasilnya pada tabel.
- Ukur
panjang awal pegas (lo), catat hasilnya pada tabel
- Tambahkan
satu beban dan ukur kembali panjang pegas (l), catat hasil pengamatan
dalam tabel
- Ulangi
langkah d dengan setiap kali menambah beban
- Hasil
pengamatan
lo = 8 cm ; Fo = .........N
No
|
F
|
L
|
L
|
K
|
1
|
||||
2
|
||||
3
|
||||
4
|
||||
5
|
b.
Grafik
c) K total = =333333333333
d) Pada percobaan tersebut terdapat sumber kesalahan
yaitu pada saat pengukuran panjang pegas terjadio ketidakakuratan ketika
mengukur pertambahan panjang pegas ketika diisi beban. Hal itu terjadi karena
kekurangan ketelitian mistar selain itu perbedaan sudut pandang pengukur
mengakibatkan nilai pengukuran sedikit menyimpang akibat pegas yang sudah melar
atau.
e) Kesimpulan
Dalam percobaan mengenai hukum hooke yang
telah kami lakukan ,kami dapat menyimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas
berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas ,maka semakin besar pula gaya
yang dikerjakan pada pegas.Secara matematis,dapat dituliskan sebagai berikut
F = k . ∆l
Dengan
keterangan : F = Gaya yang bekerja pada
pegas ( N)
∆x = pertambahan panjang pegas (m)
k =
konstanta pegas (N/m)
D g = (g-gn)
g 1 = 1069,83
g 2 = 1047,89
g 3 = 1081,06
g 4 = 1058,77
g 5 = 1030,22
g 6 = 1018,55
g 7 = 995,79
g 8 = 973,78
g 9 = 1010,85
g 10 = 947,88
g 11 = 1095,05
g 12 = 1065,85
12395,5
g = Dg =
= 1032,96 = 0
Jadi g = 1032,96 + 0
d) g =
g1 =
g2 =
g3 =
g4 =
g5 =
g6 =
g7 =
g8 =
g9 =
g10 =
g11 =
g12 =
Lampiran Foto Kegiatan
0 Komentar untuk "HASIL PENGAMATAN FISIKA AYUNAN SEDERHANA DAN HUKUM HOOKE"