ARTICLE PEOPLE EKSKRESI SYSTEM


ARTICLE
 PEOPLE EKSKRESI SYSTEM  













KELOMPOK I
ALWI AZHAR (01)
ANGGA (02)
ARIF (03)




SMP NEGERI NGAWI
TAHUN AJARAN 2017 - 2018

BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Setiap hari, kita mengaluarkan urine. Bagaimana urine itu terbenetuk dalam tubuh? Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang tidak berguna bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan agar tidak meracuni tubuh. Zat hasil metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh tidak hanya urine, tetapi juga karbon diooksida, garam, dan air. Proses metabolisme juga menghasilkan senyawa-senyawa yang berguna, metabolisme juga menghasilakan senyawa-senyawa sisa tidak berguna tubuh. Pengeluaran zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh disebut ekskresi.
Proses pengeluaran zat-zat sisa akan dilakukan oleh beberapa organ tubuh yang memepunyai fungsi yang sama dalam sistem ekskresi. Adapun macam-macam alat ekskresi pada manusia, antara lain paru-paru, ginjal, hati, dan kulit.
A.      Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi??
2.      Apa saja yang termasuk organ dari sistem ekskresi??
3.      Penyakit apa saja yang terjadi akibat gangguan organ sistem ekskresi??
B.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu sistem ekskresi.
2.      Mengetahui apa saja organ dari sistem ekskresi.
3.      Mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi.








BAB II
PEMBAHASAN


A.     PENGERTIAN SISTEM EKSKRESI
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa itu berupa urine (ginjal), keringat (kulit), empedu (hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses (tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.
 Secara umum, sistem ekskresi menghasilkan urin melalui dua proses utama yaitu filtrasi cairan tubuh dan penyulingan larutan cair yang dihasilkan dari filtrasi itu. Sistem ekskresi pada hewan invertebrata sangat berbeda dengan sistem ekskresi pada hewan vertebrata. Tetapi walaupun berbeda secara fungsional tetap mengeluarkan urin dari filtrat zat-zat terlarut didalam tubuh yang tidak terpakai lagi, melalui anus ataupun kloaka dan rectum.
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks.
Organ-organ pada sistem ekskresi
1.      Paru-paru (pulmo)
Paru-paru merupakan organ yang memiliki banyak fungsi selain dalam sistem pernafasan paru-paru merupakan organ dalam sistem eksresi, karena paru-paru megeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air.
Karbon dioksida dan air sebagai hasil dari metabolisme karbohidrat dan lemak. Karbondioksida dan air dikeluarkan dari sel dan jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah. Di adalam pau-paru karbon dioksida akan dilepas dan okseigen akan diikat oleh darah. Selanjutnya karbon dioksida akan dikeluarkan melalui rongga hidung.
a.      Fungsi Paru-paru
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. Bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
2.      Ginjal (ren)
Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama dan paling penting. Ginjal dijual sepasang berbentuk seperti kacang ercis. Ginjal terletak didalam rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang pinggang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari pada sebelah kanan. Ginjal manusisa mempunyai ukuran panjang 10-13 cm (4-5 inci), lebarnya 5-7,5 cm (2-3 inci), beratnya kurang lebih 150 gram (0,5% berat tubuh).
a.      Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, dibawahnya ada medula atau susmsum ginjal, dan dibagian dalam berupa rongga yang disebutu pelvis renalis atau rongga ginjal.
Pada bagian koerteks memillikiunit struktural dan fungsional terkecilyang disebut nefron, korteks mengandung jutaan nefron. Nefron sendiri berfungsi untuk menyaring darah, tiap nefron terdiri dari badan malphigi dan tubulus.
Pada bagian medula ginjal mengandung banyak pembuluh/tubulus pengumpul (tubulus kolektivus) yang bermuara pada tonjolan/papila di ruang ginjal (pelvis renalis).
Pada masing-masing ginjal dilengkapi saluran yang disebut ureter, yang berfungsi menyalurkan urine ke kantung kemih (vesica urineria). Dalam kantung kemih urine ditampung sementara untuk selanjtnya dikeluarkan melalui ureter.
b. Fungsi Ginjal
1)      Untuk menyaring darah
2)      Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan konsentrasi darah terjaga
3)       Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu
4)      Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
5)      Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah

c. Porses Pembentukan urine
Ada tiga tahap pembentukan urine tersebut adalah:
1)      Filtrasi (Penyaringan)
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori glomerulus. Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer. Selama 24 jam darah yang tersaring dapat mencapai 170 liter.
2)      Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat- zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder
3)       Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Selain itu di bagian ini juga terjadi penambahan zat-zat yang bersifat racun bagi tubuh. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal (pelvis renalis). Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter kemudian ditampung di kandung kemih dan  saat dikeluarkan melalui uretra.
d. Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar
1)      Jumlah air yang diminum.
2)      Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
3)      Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
4)      Stimulus atau saraf.
3. Hati (hepar)
Hati berperan sebagai kelenjar pencernaan dan sebagai alat ekskresi. Adapun fungsi hati secara menyeluruh, yaitu:
1.      Menyimpan gula otot (glikogen)
2.      Temat pembentukan dan pembongkaran protein
3.      Tempat pembentukan dan pembongkarna sel darah merah
4.      Tempat mengubah provitamin A menjadi vitamin A
5.      Menetralkan racun dan diikat dalam pembentukan dan pemrombakan sel darah merah.
Dalam sistem ekskresi, hati menghasilkan getah empedu dan menghasilkan urea.
1)      Menghasilkan Getah Empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan keusus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
2)       Menghasilkan Urea
Urea adalah salah satu zat hasil pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
4.Kulit (integumen)
Kulit merupakan lapisan teruar dari tubuh kita. Kulit juga termasuk salah satu organ ekskresi.
a.      Fungsi kulit
1.      Sebagai alat ekskresi, yaitu menghasilkan keringat.
2.      Mengatur suhu tubuh.
3.      Menguraikan penguaoan air
4.      Melindungi tubuh dari panas, gesekan,penyinaran,kuman dan zat kimia.
5.      Sebagai alat indra peraba
b.      Struktur kulit
Kulit terdidri dari 2 lapisan yaitu, lapisan epidermis dan dermis.
1.      Epidermis (kulit ari), tersusun atas empat lapisan yaitu:
a.      Stratum korneum, lapisan mati dan slalu mengelupas
b.      Stratum lusidum, lapisan yang berwarna bening
c.       Stratum granulosum, lapisan yang mengandung pigmen melaniin
d.      Stratum germinativum, lapisan yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
2.      Dermis (kulit jangat/korium)
Pada lapisan dermis terdapat rambut, pembuluh darah,saraf, kelenjar minyak,dan kelenjar keringat.
c.       Proses terjadinya keringat
Proses terjadinya keringat di atur oleh pusat pengaturan suhu tubh, yaitu hipotalamus. Apabila hipotalamus dirangsang oleh perubahan  suhu panas akan menstimulus pelebaran pembuluh darah,sehingga darah banyak mengalir ke kulit dan akan dipindahkan ke saraf simpatis menuju ke kelenjar keringat.  Selanjutnya, air beserta larutan dikeluarkan melalui pembuluh ke permukaan kulit menguap untuk menyerap panas agar suhu tubuh menjdi tetap. Sebaliknya pada suhu rendah pembuluh darah akan menyempit sehingga darah yang melewatinya sedikit. Akibatnya, terjadi kontraks otot polos penggerak rambut sehingga rambut tegak dan terasa menggigil.
Gangguan pada sistem eksresi manusia
1)      Gangguan dan kelainan pada ginjal
1. Uremia
tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
2. Albuminuria
urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
3. Diabetes insipidus
penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
4. Diabetes melitus
terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
5. Nefritis
gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
6. Batu ginjal
adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih
7. Gagal ginjal
ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.


2)      Gangguan pada kulit:
1)      Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
2)      Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3)      Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
4)      Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.
3)      Gangguan pada paru-paru
1)      Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
2)      Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
3)      Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit
4)          Gangguan pada hati
1)   Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2)    Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3)   Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi





BAB III
PENUTUP


A.     KESIMPULAN
Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari ginjal yang mengeluarkan urine sebagai hasil dari metabolisme ginjal proses pembentukan urine ada 3 tahap, ada paru-paru walaupun sudah banyak dibahas dalam orhan pernafasan paru-paru merupakan sistem ekskresi karena mengeluarkan Co2 dan uap air.
Adapula hati, yang mengeluarkan empedu dan urea, kemudian yang terakhir adalah kulit sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat.






















DAFTAR PUSTAKA


Tim Penyusun LKS. 2012. sindunata. fokus. Surakarta


Related : ARTICLE PEOPLE EKSKRESI SYSTEM

0 Komentar untuk "ARTICLE PEOPLE EKSKRESI SYSTEM "