7
PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Masalah lingkungan yang dihadapi
dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu timbul
karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi
untuk mendukung kehidupan manusia. Jika hal ini tidak segera diatasi pada
akhirnya berdampak kepada terganggunya kesejahteraan manusia.
Kerusakan lingkungan yang terjadi
dikarenakan eksplorasi sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan ini telah mengganggu
proses alam, sehingga banyak fungsi ekologi alam terganggu.
Masalah lingkungan tidak berdiri
sendiri, tetapi selalu saling terkait erat. Keterkaitan antara masalah
satu dengan yang lain disebabkan karena sebuah faktor merupakan sebab berbagai
masalah, sebuah faktor mempunyai pengaruh yang berbeda dan interaksi antar
berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan bersifat kumulatif (Soedradjad,
1999). Masalah lingkungan yang saling terkait erat antara lain adalah populasi
manusia yang berlebih, polusi, penurunan jumlah sumberdaya, perubahan
lingkungan global dan perang.
1. Kerusakan Hutan
Masalah utama lingkungan adalah
masalah kerusakan hutan. Sebagai contoh di Kabupaten Lebong yang mempunyai hutan
seluas 134.834,72 ha yang terdiri dari 20.777,40 ha hutan lindung dan
114.057,72 ha berupa hutan konservasi, sebanyak 7.895,41 ha hutan lindung dan
2.970,37 ha cagar alam telah mengalami kerusakan. Kerusakan hutan di
kabupaten/kota lain di Propinsi Bengkulu lebih parah lagi.
Kondisi kawasan hutan yang telah
rusak tersebut disebabkan antara lain oleh adanya ilegal logging dan perambahan
hutan.Perambahan hutan pada umumnya bertujuan untuk keperluan perkebunan
seperti kelapa sawit, karet, kopi dll. Bahkan TNKS juga tidak luput dari
kegiatan ilegal logging. Hal ini dapat dibuktikan dengan gundulnya hutan di
wilayah TNKS.
Kerusakan hutan juga disebabkan
oleh kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini dari tahun ke tahun bertambah luas.
Pada tahun 1997 luas kebakaran hutan seluas 2.091 ha dengan 31 titik api. Pada
tahun 2006 sebagai akibat kemarau yang panjang kebakaran hutan semakin luas
yang mengakibatkan tebalnya asap di udara yang dapat menimbulkan berbagai
masalah.
Penyebab kebakaran hutan dan
lahan antara lain adalah adanya peningkatan kegiatan pertanian seperti
perkebunan, pertanian rakyat, perladangan, pemukiman, transmigrasi dll.,
terjadi secara alamiah seperti musim kemarau yang panjang, kecerobohan
masyarakat dll. Dampak negatif kebakaran hutan dan lahan antara lain adalah
penurunan keanekaragaman hayati (ekosistem, spesies dan genetik), habitat
rusak, terganggunya keseimbangan biologis (flora, fauna, mikroba); gangguan
asap, erosi, banjir, longsor, terbatas jarak pandang; meningkatnya gas-gas
rumah kaca, CO dan hidrokarbon, gangguan metabolisme tanaman dan perubahan
iklim.
Sebab lain kerusakan hutan antara
lain: 1) persepsi masyarakat bahwa hutan masih terbatas untuk kepentingan
ekonomi; 2) adanya konflik kepentingan; 3) laju perusakan hutan tidak sebanding
dengan upaya perlindungan; 4) masih luasnya lahan kritis di luar hutan karena
pengelolaan lahan secara tradisional dan praktek perladangan berpindah; 5)
belum optimalnya penegakan hukum dalam percepatan penyelesaian
pelanggaran/kejahatan di bidang kehutanan (al. Perambahan hutan, ilegal logging
dll.).
Upaya untuk memulihkan hutan yang
rusak adalah sebagai berikut:
(1) dalam jangka pendek adalah
penegakan hukum. Hal ini sangat penting untuk mencegah
praktek-praktek ilegal logging dan perambahan hutan yang semakin luas.
(2) Hendaknya kegiatan
pembangunan memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini seringkali dilanggar oleh
pelaksana pembangunan.
(3) Upaya penanaman kembali hutan
yang telah rusak. Penghijauan telah dilakukan namun belum efektif memulihkan
kondisi hutan.
(4) Dalam jangka menengah dapat
dilakukan sosialisasi dan pendidikan lingkungan pada orang dewasa terutama yang
tinggal di sekitar hutan lindung dan konservasi.
(5) Dalam jangka panjang
pendidikan lingkungan menjadi salah satu pelajaran muatan lokal baik di SD,
SMP, SLTA maupun di perguruan tinggi.
Inilah salah satu contoh pertama
yang menunjukkan kecintaannya pada lingkungan, adalah orang-orang Bishnois di
Rajasthan, India, yang rela mati demi mencegah penebangan pohon-pohon di desa
mereka atas perintah raja.
Jenis- jenis Masalah Lingkungan hidup di
dunia :
Pencemaran
Pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Ada bebarapa
jenis pencemaran di dunia yaitu :
Pencemaran air : adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi
air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,
Akibatnya :
·
Dapat menyebabkan banjir
·
Erosi
·
Kekurangan sumber air
·
Dapat membuat sumber penyakit
·
Tanah Longsor
·
Dapat merusak Ekosistem sungai
·
Kerugian untuk Nelayan
Pencemaran
udara : adalah
kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Hujan asam
pH biasa
air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
·
Mempengaruhi kualitas air permukaan
·
Merusak tanaman
·
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
·
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah
kaca
Efek rumah
kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan
troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari
pemanasan global adalah:
·
Peningkatan suhu rata-rata bumi
·
Pencairan es di kutub
·
Perubahan iklim regional dan global
·
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
·
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan
ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Pencemaran
Tanah : adalah
keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).
Dampaknya :
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat
timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan.
Dampak pada
pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan
pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
Penanganannya
:
Remediasi
Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan
di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah
itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat
berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan
langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan
berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
Jenis-jenis Masalah lingkungan hidup di
Indonesia :
Masalah
Lingkungan hidup di Indonesia saat ini:
–
penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan;
–
polusi air dari limbah industri dan pertambangan;
–
polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling
kotor ke 3 di dunia);
–
asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat
dipadamkan;
–
penghancuran terumbu karang;
–
pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju;
–
pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo,
Jawa Timur;
–
hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
Pencegahan dan
penanggulangan masalah lingkungan:
Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita
lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Usaha
Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup Pada umumnya permasalahan yang
terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1.
Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan
pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat
diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2.
Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan
kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan
konsisten.
3.
Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap
terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan
ekonomi.
Pengelolaan
Daur Ulang Sumber Daya alam Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat
dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang
bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih
dahulu.
2.
Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta
memilki nilai ekonomis.
3.
Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan
penggunaan teknologi.
Permasalahan
Sampah Yang Menumpuk
Semakin tinggi
tingkat pertumbuhan penduduk, membuat tingkat konsumsi meningkat dan akhirnya
membuat jumlah sampah semakin banyak permasalahan
hukum di Indonesia meningkat. Hal ini lah yang menjadi
permasalahan di Indonesia, karena belum adanya solusi untuk menganggulanginya.
Hal ini tentunya membuat lingkungan menjadi kotor dan tentu saja merugikan
lingkungan. Nah berikut ini solusi yang bisa dilakukan:
·
Membuat tempat pembuangan sampah terpadu, yang
lokasinya agak jauh dari pemukiman warga.
·
Penerapan 4R yaitu Replace, reduce, reuse, serta
recycle.
·
Membuat tempat sampah terpisah antara organik
dan anorganik.
Rusaknya
Ekosistem Laut
Pengambilan ikan
yang masih menggunakan bahan kimia dan bahan peledak masih menjadi tradisi bagi
beberapa nelayan di Indonesia. Tentu saja ini merusak ekosistem laut, termasuk
terumbu karang. Seperti yang adan ketahui sendiri, terumbu karang menjadi
potensi alam di Indonesia. Untuk mengatasi ini, pentingnya peran pemerintah
untuk mengetatkan peraturan mengenai larangan pemakaian peledak dan bahan
kimia.
Pencemaran
Air Tanah
Masalah lainnya
yang sering terjadi di Indonesia adalah pencemaran air tanah. Masalah ini
seringkali tentu saja menyebabkan berbagai jenis biota air menjadi rusak,
mengancam kesehatan penduduk di sekitar sumber air, banjir, langkanya air
bersih, dan masih banyak lainnya. Untuk mengatasinya, berikut ini solusi yang
bisa dilakukan.
·
Membatasi limbah yang bisa mencemari air tanah
·
Mengawasi masyarakat serta lembaga-lembaga untuk
menjaga sumber air.
·
Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup
Pemanasan
Global
Masalah ini
sepertinya tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di berbagai
negara-negara di dunia. Bahkan dampak pemanasan global sudah mulai terlihat di
daerah kutub yang mulai mencair sehingga menyebabkan ketidak seimbangan
lingkungan. Untuk mengatasi pemanasan global, tentu saja anda harus mengurangi
penggunaan gas-gas kimia yang bisa merusak lapisan ozon dan atmosfer seperti
gas freon yang ada pada AC atau pendingin udara.
Langkanya
Air
Berbeda dengan
banjir, masalah yang satu ini justru membuat air semakin langka didapat. Hal
ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Sehingga membuat dampak macam-macam
bencana alam dan kelaparan dan kekeringan terjadi.
Untuk mengatasi hal ini, pentingnya kerja sama antara pemerintah dan warga
untuk membangun sumber-sumber air baru, mereboisasi hutan, dan hal lainnya yang
membantu pengadaan sumber air.
Pencemaran
Suara
Hal lainnya yang
seringkali terjadi di Indonesia adalah mengenai pencemaran suara. Yang dimaksud
dengan pencemaran suara disini adalah ketika banyaknya bunyi atau suara yang
tak diinginkan masuk ke dalam pemukiman warga. Hal ini bisa sangat menganggu
aktifitas manusia dan bahkan mengganggu perkembangan psikologis. Untuk
mengatasinya, tentu saja dengan meredam kebisingan yang tak diinginkan, baik
itu yang berasal dari transportasi, pembangunan, elektronik, dan lainnya.
Berkurangnya
Daerah Resapan Air
Pembangunan yang
semakin meningkat di kota-kota besar membuat daerah resapan air menjadi
berkurang. Hal ini tentu saja membuat banjir menjadi keragaman suku
bangsa dan budaya sering melanda daerah-daerah tersebut.
Untuk itu pentingnya peran pemerintah untuk menganggulangi
pembangunan-pembangunan agar tak mengurangi daerah resapan air. Selain itu,
pembangunan taman-taman kota sangat penting dilakukan.
Bangunan-Bangunan
Liar dan Kumuh
Hal ini
sepertinya sering terjadi di kota-kota besar. Banyaknya masyarakat serta daerah
pemukiman yang sedikit membuat bangunan liar dan kumuh ini merajalela di setaip
sudut kota. Tentu saja hal ini menjadikan pemandangan kota semakin kotor,
kumuh, dan tak terawat. Untuk mengatasi ini tentu saja harus ada pengurangan
mengenai warga-warga yang berdatangan untuk menetap di kota besar, pembuatan
tempat tinggal/rusun, dan lainnya.
Nah itu tadi
beberapa permasalahan lingkungan serta solusi untuk menghadapinya. Yang kita
bahas terdapat ada 15 permasalahan yang sering terjadi dan ditemukan dibeberapa
lingkungan sekitar kita, semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.
0 Komentar untuk "7 PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP"