KARYA ILMIAH PENGARUH GLOBAL WARMING TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN


KARYA ILMIAH
PENGARUH GLOBAL WARMING TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN

 

























OLEH KELOMPOK 3:
Eva Kurnia C
Hana AjengW P
Jihan Amalia A

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 NGAWI

Website :http://www.manngawi.sch.id

Jalan jekitut No. 688A Telp. (0351)746174
Karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pemanasan Global terhadap Manusia dan Lingkungan” ini telah disetujui dan disahkan pada Sabtu, tanggal 17 Februari 2018


Pembimbing


Martini, S.pd.























KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah  yang berjudul “Pengaruh  Global Warming terhadap Manusia dan Lingkungan”. Kami ingin memberitahukan kepada pembaca tentang betapa pentingnya mencegah pemanasan global dan juga memberitahukan dampak yang begitu besar bagi lingkungan.
Kiranya karya ilmiah yang kami  susun ini sebagai tugas Bahasa Indonesia. Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca. Dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya penulis dalam menambah pengetahuan serta informasi.





14 Februari 2018



Penyusun




ABSTRAKSI

Pengaruh  Global Warming terhadap Manusia dan Lingkungan
            Perkembangan manusia dari zaman purbakala telah mengalami zaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Secara global akibat dari usaha perindustrian yaitu pemanasan global. Penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas-gas rumah kaca yang terakumulasi di atmosfer, seperti gas CO2, N2O,CH4 dan CFC.
Pemanasan global memberi dampak negatif bagi makhluk hidup di bumi, diantaranya:
1. iklim tidak stabil
2. kenaikan permukaan air laut
3. gelombang panas, dll

Selain dampak negatif, pemanasan global juga berdampak positif di suatu wilayah tertentu. Akan tetapi dampak negatif lebih dominan dari dampak positif. Menurut kajian yang dikumpulkan oleh para peneliti dampak positif tersebut, diantaranya:
1. pengurangan angka kematian pada musim dingin di daerah bagian lintang tinggi
2. potensi yang lebih tinggi pada hasil pertanian di daerah bagian lintang tengah
3. potensi penambahan kayu global pada hutan

Adapun upaya pencegahan atau pengurangan pemanasan global antara lain:
1. mengurangi pemakaian bahan bakar fosil
2. mengurangi emisi dinitrogen oksida
3. penanaman hutan
                              Hendakya generasi muda sekarang memberikan perhatian yang lebih terhadap fenomena pemanasan global yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia serta lingkungan.
      Sebaiknya pemerintah membuat peraturan tertentu akan pentingnya memelihara lingkungan.
      Dilakukan pemantauan rutin terhadap keadaan jumlah gas rumah di atmosfer oleh instansi terkait, guna mengetahui sejauh mana emisi fosil masih diambang batas aman








DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................ 1
Lembar Pengesahan ........................................ 2
Kata Pengantar ................................................. 3
Abstraksi ............................................................ 4
Daftar Isi .......................................................... 5
BAB I
Pendahuluan .................................................. 6
A.      Latar Belakang ............................. 7
B.      Batasan Masalah ......................... 7
C.      Rumusan Masalah ....................... 7
D.     Tujuan Penelitian ......................... 7
E.      Manfaat Penelitian ...................... 8

BAB II
Teori ................................................................ 10
BAB III
PEMBAHASAN
A.      Penyebab Pemanasan Global....................... 14
B.     Upaya Pencegahan dan Pengurangan
Ancaman Pemanasan Global .......................... 16


BAB III
Penutup
A.      Kesimpulan .................................... 18
B.      Daftar Pustaka ............................... 19


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman meolitikum, neolitikum. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama perkembanganitu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjagakelangsungan hidup manusia pula.
Dan pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negative
.
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut sampai sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap kelestarian lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia.
Untuk itu, Karya Tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan kebenaran mengenai masalah pemanasan Global ini dengan berdasarkan studi literature dari berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Pembahasan dan penjelasan yang dilakukan pun akan ditinjau dari sudut pandang pihak yang pro dan pihak yang kontra. Dalam Karya Tulis ini pun akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan masalah pemanasan Global ini.

B.     Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.                  Global warning dan dampaknya
2.                  Peningkatan frekuensi global warning
3.                  Pengaruh global warning terhadap kestarian linkungan
4.                  Penyebab terjadinya global warming
5.                  Pengurangan dan peningkatan global warming
C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, penulis merumuskan penelitian sebagai berikut:
1.                  Apakah dampak  Global warning?
2.                  Bagaimana frekuensi peningkatan Global warning?
3.                  Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming ?
4.    Bagaimana mengurangi semakin meningkatnya global warning?
             
D.    Tujuan Penelitian:

1.      Mengetahui dampak dari pemanasan global.
2.      Mengetahui peningkatan frekuansi terjadinya badai akibat pemanasan global
3.      Untuk  mengetahui penyebab terbesar dari terjadinya global warming
4.      Mengetahui upaya mengurangi semakin meningkatnya global warming

E.     Manfaat Penelitian:
Bagi penulis, agar kita sebagai siswa terpelajar bisa mengatasi dan mengetahui pemanasan global dan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Bagi masyarakat, kita sebagai masyarakat Indonesia bisa mengetahui apa itu pemanasan global dan bisa menanggulangi bagaimana cara untuk menangani dan mencegah pemanasan global. Sehingga kita tidak mendapatkan kerugian dari pemanasan global.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.        Pengertian Pemanasan global (Global Warming)
Pemanasan global atau global warming adalah adanaya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer. (Wikipedia:indonesia). Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan global. Terjadinya pemanasan global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.
B.     Gas rumah kaca
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. (Wikipedia:Indonesia). Sebagian besar gas rumah kaca berupa uap air dan gas-gas karbondioksida yang sebagian besar diemisikan secara alami oleh makhluk hidup.
C.     Efek rumah kaca (Green House Effect)
Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effect merupakan istilah yang pada awalnya berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari pada waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Efek rumah kaca adalah meningkatnya suhu udara di bumi akibat makin banyak gas pencemar dalam udara (Mulyo dan Purwadi, 2012: 156).

Hal tersebut terjadi karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman atau tanah di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar inframerah yang berupa panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar ruangan rumah kaca sehingga udara di dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya dan hal tersebut dikenal sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat pula terjadi di dalam mobil yang diparkir di tempat yang panas dengan jendela tertutup.
Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan global merupakan peningkatan suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi, terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.






















BAB III
PEMBAHASAN

A.    Penyebab Pemanasan Global
Penyebab pemanasan global secara mendasar baru diketahui sekitar tahun 1820, bapak Fourier menemukan bahwa atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya Matahari yang masuk ke permukaan bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke permukaan bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi inframerah yang seharusnya terpantul terjebak, dengan demikian maka atmosfer bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca).
 Tiga puluh tahun kemudian, bapak Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, seperti yang kita kenal sekarang. Arrhenius kemudian memperlihatkan bahwa jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.
  Sejak tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa paling tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman pra-industri, itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya stabil pada 430 ppm CO2e (ppm = part per million = per satu juta ekivalen CO2 – yang menyatakan rasio jumlah molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang pasti, sejak 1900, maka Bumi telah mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.
Sesuai dengan yang telah dibahas diatas, penyebab utama pemanasan global adalah terjebaknya panas oleh gas-gas rumah kaca (Green House Effect), lalu apa sajakah yang tergolong gas rumah kaca dan dari manakah sumber gas-gas tersebut? Gas-gas rumah kaca adalah gas yang apabila berakumulasi di atmosfer akan membentuk suatu lapisan yang tidak dapat ditembus oleh energi rendah atau inframerah, gas tersebut antara lain:

1.        Uap air (H2O)
Uap air bersifat tidak terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang terjadi ketika uap membentuk butir-butir air . Sebenarnya uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah kaca. Jumlah uap air dalam atmosfer berada di luar kendali manusia dan dipengaruhi terutama oleh suhu global. Jika bumi menjadi lebih hangat, jumlah uap air di atmosfer akan meningkat karena naiknya laju penguapan. Ini akan meningkatkan efek rumah kaca serta makin mendorong pemanasan global.

2.       Karbondioksida (CO2)
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global yang sedang ditimbun di atmosfer karena kegiatan manusia. Sumbangan utama manusia terhadap jumlah karbon dioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, batu bara, dan gas bumi sebagai sumber energi.
Penggundulan hutan serta perluasan wilayah pertanian juga meningkatkan jumlah karbondioksida dalam atmosfer. Karena hutan merupakan sumber pepohonan guna mengurangi jumlah CO2 ­di atmosfer untuk kepentingan fotosintesis. Namun selain efek rumah kaca tersebut, karbon dioksida juga memainkan peranan sangat penting untuk kehidupan tanaman. Karbon dioksida diserap oleh tanaman dengan bantuan sinar matahari dan digunakan untuk pertumbuhan tanaman dalam proses yang dikenal sebagai fotosintesis. Proses yang sama terjadi di lautan di mana karbon dioksida diserap oleh ganggang.
3.        Metana (CH4)
Metana adalah gas rumah kaca lain yang terdapat secara alami. Metana dihasilkan ketika jenis-jenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa udara (anaerob). Gas ini juga dihasilkan secara alami pada saat pembusukan biomassa di rawa-rawa sehingga disebut juga gas rawa. Metana mudah terbakar, dan menghasilkan karbon dioksida sebagai hasil sampingan.
Kegiatan manusia telah meningkatkan jumlah metana yang dilepaskan ke atmosfer. Sawah merupakan kondisi ideal bagi pembentukannya, di mana tangkai padi nampaknya bertindak sebagai saluran metana ke atmosfer. Meningkatnya jumlah ternak sapi, kerbau dan sejenisnya merupakan sumber lain yang berarti, karena metana dihasilkan dalam perut mereka dan dikeluarkan ketika mereka bersendawa dan kentut. Metana juga dihasilkan dalam jumlah cukup banyak di tempat pembuangan sampah; sehingga menguntungkan bila mengumpulkan metana sebagai bahan bakar bagi ketel uap untuk menghasilkan energi listrik.
4.       Ozon (O3)
Ozon adalah gas rumah kaca yang terdapat secara alami di atmosfer (troposfer, stratosfer). Ozone berfungsi sebagai pengubah sinar dengan panjang gelombang pendek (UV) menjadi sinar denga panjang gelombang panjang (IR). Di troposfer, ozon merupakan zat pencemar hasil sampingan yang terbentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor. Ozon pada troposfer dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
5.        Dinitrogen oksida (N2O)
Dinitrogen oksida adalah juga gas rumah kaca yang terdapat secara alami. Dulunya gas ini digunakan sebagai anastasi ringan, yang dapat membuat orang tertawa sehingga juga dikenal sebagai ‘gas tertawa’. Tidak banyak diketahui secara terinci tentang asal dinitrogen oksida dalam atmosfer. Diduga bahwa sumber utamanya, yang mungkin mencakup sampai 90 persen, merupakan kegiatan mikroorganisme dalam tanah. Pemakaian pupuk nitrogen meningkatkan jumlah gas ini di atmosfer. Dinitrogen oksida juga dihasilkan dalam jumlah kecil oleh pembakaran bahan bakar fosil. Menurut data penelitian badan meterologi, klimatologi dan geofisika (BKMG) mencatat bahwa konsentrasi gas N2O di atmosfer meningkat tajam pada periode tahun 2004-2009.
6.       Chloroflourocarbon (CFC)
Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat-sifat, misalnya tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan amat stabil sehingga dapat digunakan dalam berbagai peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II. Chlorofluorocarbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama dagang ‘Freon’. Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah CFC R-11 dan CFC R-12. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan microchip.

B.      Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup, dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan dampak negatif bagi kehidupan. Pemanasan global berpengaruh besar terhadap perubahan iklim global yang berimbas pada permasalahan lingkungan yang semakin besar.
1.      Dampak Negatif
            Pemanasan global memberikan dampak negatif terhadap kelangsungan makhluk hidup di bumi, dampak negatif tersebut diantaranya:
a.      Iklim Mulai Tidak Stabil
b.      Kenaikan permukaan air laut
c.       Penurunan hasil panen
d.      Perubahan keanekaragaman hayati
e.      Dampak sosial dan politik
f.        Pulau tenggelam
g.       Badai
h.      Gelombang panas
i.         Kekeringan
j.        Perang dan konflik
k.       Ekosistem hancur
l.         Makhluk hidup punah

2.      DAMPAK POSITIF
Selama ini ketika orang mendengar istilah pemanasan global, maka dibenaknya hanya ada dampak yang negatif dan negatif, padahal menurut kajian beberapa peneliti, global warming memberikan beberapa dampak positif. IPCC (The Intergovernmental Panel on Climate Change) didirikan oleh World Meteorological Organisation (WMO) dan The United Nations Environment Programme (UNEP) adalah suatu lembaga panel yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia yang tugas utamanya adalah menganalisa bukti-bukti scientific mengenai pemanasan global dan perubahan iklim.
IPCC dibentuk guna mengatasi isu yang sangat pelik mengenai perubahan iklim. Para pengambil kebijakan (policy makers) membutuhkan suatu sumber informasi yang obyektif dan akurat tentang sebab-sebab perubahan iklim, dampaknya terhadap lingkungan, sosial ekonomi serta alternatif penanggulangannya dan cara beradaptasi terhadap perubahan iklim.Menurut mereka, dampak positifnya antara lain:
o   Potensi yang lebih tinggi pada hasil pertanian di daerah yang terletak pada posisi lintang tengah.
o   Potensi penambahan kayu global pada hutan yang dikelola dengan baik dan benar.
o   Peningkatan ketersediaan air untuk populasi pada beberapa wilayah yang relatif kering, sebagai contoh di sebagian wilayah Asia Tenggara.
o   Pengurangan angka kematian pada musim dingin pada bumi di belahan lintang tengah dan lintang tinggi.
o   Pengurangan permintaan energi untuk pemanas ruangan akibat suhu udara pada musim dingin tidak terlalu dingin.

C.      Upaya Pencegahan  dan  Mengurangi  Ancaman  Pemanasan  Global
1.       Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Realisasi untuk menguarangi pemakaian bahan bakar fosil dapat digunakan cara :
a.       Konservarsi Energi
Banyak orang khawatir bahwa konservasi energi akan berarti penurunan taraf hidup. Hal ini merupakan isu belaka. Justru konservasi energi atau efisiensi penggunaan energi secara lebih baik sering dinyatakan sebagai usaha pelestarian sumber energi dengan biaya murah. Di negara-negara maju, potensi terbesar untuk penghematan terdapat pada sektor industri dimana sebagian besar energi di konsumsi. Hal yang sama juga ada dalam sektor industri, perdagangan dan rumah tangga kelas atas di negara-negara berkembang.
Konsumsi listrik untuk penerangan dapat dikurangi dengan drastis melalui penggunaan lampu yang lebih efisien. Sebuah lampu neon kompak 18 watt yang dipasang di lubang lampu biasa dapat menghasilkan cahaya setara dengan lampu biasa 75 watt. Selama masa pakai sekitar 10.000 jam, lampu ini dapat mengurangi emisi lebih dari 0,5 ton karbon dioksida (> 500 kg karbon dioksida)
b.      Eliminasi Chlorofluorocarbon
Dalam hal chlorofluorocarbon, karena sebuah kesepakatan internasional untuk menghentikan penggunaannya pada 2000 telah ditandatangani, tingkat emisi di masa datang akan bergantung terutama pada sejauh mana kesepakatan tersebut dipatuhi รจdengan ketat  Perusakan Lapisan Ozon.
c.       Mengurangi Emisi dan Dinitrogen Oksida
Hingga saat ini belum ada strategi yang tepat untuk mengurangi emisi metana maupun dinitrogen oksida. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk sampai pada sebuah strategi pengurangan yang sesuai.
d.      Bahan Bakar Biomassa
Bahan bakar biomassa berasal dari kayu atau sisa-sisa tanaman pertanian. Bahan ini dapat digunakan secara berkelanjutan, dengan jumlah penggunaan setara dengan jumlah penanaman. Jika hal ini dilakukan, tidak ada emisi karbon dioksida karena tumbuhan yang ditanam akan mengkonsumsi karbon dioksida sebanyak yang dilepaskan ketika bahan dibakar. Jika energi yang dihasilkan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil, maka ada pula pengurangan emisi karbon dioksida.
e.      Teknologi Pemanfaatan Sumber Energi Terbarui
Pemanfaatan sumber energi terbarui diyakini tidak menghasilkan emisi karbon dioksida. Karena itu, peningkatan pemanfaatan energi dari sumber-sumber energi terbarui harus dianggap sebagai unsur utama dalam strategi mengurangi emisi karbon dioksida. Namun sejauh ini, sumbangan sumber-sumber energi terbarui terhadap pemasokan energi dunia amat kecil, kecuali dari tenaga air.
f.        Penanaman Hutan
Menanam pohon bahkan pada skala besar sekalipun, tidak dapat mengimbangi keseluruhan laju penambahan gas-gas rumah kaca ke atmosfer.Walaupun demikian, peningkatan penanaman pohon oleh setiap negara akan memperlambat penimbunan gas-gas rumah kaca.

2.       Pajak Karbon
Harga merupakan salah satu faktor penentu jenis bahan bakar apa yang dipilih orang dan berapa jumlah konsumsinya. Para ahli ekonomi menyarankan bahwa harga bahan bakar dapat dinaikkan dengan menambah ‘pajak karbon’, sebagai cara mengurangi pemanasan global. Pajak karbon akan dikenakan pada bahan bakar sesuai dengan jumlah karbon dioksida yang dipancarkan. Dengan rancangan ini, batu bara akan dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada bahan bakar bensin karena batu bara merupakan sumber energi fosil yang menghasilkan emisi gas karbon dioksida paling tinggi saat dibakar, dan gas bumi dikenakan pajak paling rendah.
3.       Strategi Antisipasi di Indonesia
Untuk mengantisipasi dampak dari pemanasan global, pemerintah Indonesia membentuk Komisi Nasional untuk Evaluasi dan Monitoring Dampak Perubahan Iklim pada Lingkungan pada tahun 1990. Komisi tersebut pernah merangkum satu "Strategi Antisipasi Dampak Perubahan iklim".Selain itu sudah dikeluarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang "Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor" (KEP-35/MENLH/10/93), "Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak" (KEP-13/MENLH/3/95), dan "Program Langit Biru" (KEP-15/MENLH/4/96) yang dimaksudkan mencegah terjadinya pencemaran udara dan mewujudkan perilaku sadar lingkungan.
Berbagai kebijakan tersebut sudah menampakkan hasilnya tetapi langkah tersebut belum cukup, diperlukan tindakan menyeluruh misalnya dalam bidang konservasi energi, penggunaan sumber energi terbarui, penghutanan kembali dan penerapan teknologi ramah lingkungan guna mengatasi serta mengurangi ancaman pemanasan global.
4.       Menetapkan Konsentrasi Gas Rumah Kaca
Untuk menghilangkan ancaman pemanasan global secara menyeluruh, konsentrasi gas-gas rumah kaca harus dikurangi sampai tingkat masa pra-industri. Ini merupakan tujuan yang saat ini tidak mungkin tercapai. IPCC (Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim) menghitung beberapa penghematan yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat emisi yang ada saat ini. Data ini disajikan pada tabel 4 dan memperlihatkan bahwa penghematan-penghematan tersebut harus drastis. Emisi karbon dioksida, misalnya, harus turun  60 persen, yang berarti bahwa penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi, industri dan listrik pada tingkat global harus dikurangi sampai tingkat setengah.







BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.      pemanasan global telah benar-benar terbukti secara ilmiah keberadaanya, peningkatan suhu rata-rata atmosfer tiap tahunnya menjadi bukti nyata pemanasan global, serta perubahan iklim secara ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini.
2.      pemanasan global telah terjadi sejal lama, tercatat 10 tahun terakhir merupakan peningkatan pemanasan global yang paling tajam, diperkirakan tahun-tahun kedepan dapat mencapai dua kali lipat dari pada tahun sekarang apabila tidak ada perbaikan dan pelestarian lingkungan.
3.      penyebab utama pemanasan global adalah adalah emisi gas-gas rumah kaca yang terakumulasi di atmosfer, seperti gas CO2, N2O, CH­4, CFC. Meskipun penyebab lain seperti efek umpan balik dan variasi sinar matahari juga berperan sebagai penyebab global warming.
4.      akumulasi gas-gas rumah kaca (CO2, N2O, CH­4, CFC) membentuk suatu lapisan yang bersifat seperti kaca yaitu tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar dengan panjang gelombang yang panjang (Infra red). Yang menyebabkan energi panas terjebak di dalam atmosfer, sehingga menyeababkan panas permukaan bumi meningkat.
5.      selain berdampak negatif, pemanasan global juga berdampak positif pada suatu wilayah tertentu. Akan tetapi dampak negatif dari pemanasan global lebih dominan dibandingkan dampak positif.
6.      untuk mengurangi ancaman bahaya pemanasan global, dapat dilakukan dengan upaya mengurangi emisi gas ruamah kaca, menanam pohon serta memperluas hutan, dengan begitu konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan berkurang.

B. SARAN
      1.      Hendakya generasi muda sekarang memberikan perhatian yang lebih terhadap fenomena pemanasan global yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia serta lingkungan.
      2.      Sebaiknya pemerintah membuat peraturan tertentu akan pentingnya memelihara lingkungan.
      3.      Dilakukan pemantauan rutin terhadap keadaan jumlah gas rumah di atmosfer oleh instansi terkait, guna mengetahui sejauh mana emisi fosil masih diambang batas aman

DAFTAR PUSTAKA
Heru. 2006. Observasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nyoman Kutha, Ratna. 2012:80.Kajian Pustaka. http://josesutri.blogspot.com
Sarwono. 2006. Kajian Pustaka. http://www.definisimenurutparaahli.com
Pohan. 2012:81. Kajian Pustaka.http://josesutri.blogspot.com
Pscasarjana UNS. 2001. Pedoman Penulisan Proposal. Surakarta: UNS Press.
http://infopemanasanglobal.wordpress.com/2009/03/08/penyebabpemanasanglobal/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global    
http://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-itu-pemanasan-global.htm
http://infopemanasanglobal.wordpress.com/2009/03/08/penyebabpemanasanglobal/
http://firmansyah11.wordpress.com/50-tips-mengurangi-global-warming/



Related : KARYA ILMIAH PENGARUH GLOBAL WARMING TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN

0 Komentar untuk "KARYA ILMIAH PENGARUH GLOBAL WARMING TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN "