STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA KARYA PEMBANGUNAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN  DI SMA KARYA PEMBANGUNAN NGAWI
 TAHUN PELAJARAN 2017/2018


PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu
Hariadi, S.Ag, M.Pd.

Oleh:
RATRI KURNIASARI
NIRM: 2015.4.130.0020.1.000649

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI
TAHUN 2018

DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………....i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………..ii

A.  Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………...1
B.  Fokus Penelitian……………………………………………………………………………...2
C.  Rumusan Masalah……………………………………………………………………………3
D.  Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………..………………………………………..3
E.   Telaah Pustaka……………………………………………………………………………….4
F.   Landasan Teoritik…………………………………………………………………………....5
G.  Metode Penelitian……………………………………………………………………………9
H.  Sistematika Pembahasan……………………………………………………………………14
I.     Rencana Daftar Isi Skripsi………………………………………………………………….15
J.     Daftar Rujukan……………………………………………………………………………..18
STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN  DI SMA KARYA PEMBANGUNAN NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A.      Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan nirlaba yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan. Selain itu kompetisi antar sekolah pun semakin ketat. Maka dalam hal ini penyelenggara pendidikan dituntut untuk kreatif dalam menggali keunikan dan keunggulan sekolahnya agar dibutuhkan dan diminati oleh pelanggan jasa pendidikan.
Munculnya sekolah bertaraf internasional serta lahirnya sekolah negeri dan swasta yang menawarkan keunggulan fasilitas, bahkan dengan biaya yang terjangkau, dapat menambah maraknya kompetisi pendidikan. Aktivitas pemasaran jasa pendidikan yang dahulu dianggap tabu karena berbau bisnis dan cenderung berorientasi pada laba, sekarang ini sudah dilakukan secara terbuka. Karena jasa pendidikan memegang peran penting untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.[1]
Sedangkan manajemen pemasaran jasa lembaga pendidikan adalah suatu fungsi yang perlu dimiliki lembaga pendidikan dalam menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai (informasi dan ilmu pengetahuan) kepada peserta didik dan organisasi (pasar sasaran) serta mengelola hubungan dengan mereka yang kesemuanya dapat menghasilkan manfaat bagi lembaga pendidikan dan para stakeholdernya. [2]
Hal ini berarti dalam manajemen pemasaran tercakup serangkaian kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas barang, jasa dan gagasan dengan tujuan utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat. sementara itu pengertian pemasaran (marketing) saat ini bukan sekedar menjual (to sales) dengan dimensi jangka pendek (jual-beli putus) tetapi memasarkan (to marketing) dengan dimensi jangka panjang.[3]
Manajemen peningkatan mutu madrasah atau sekolah merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan. Systemnya ialah menawarkan sekolah atau madrasah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik.
Manajemen peningkatan mutu sekolah/madrasah merupakan suatu strategi untuk memperbaiki mutu pendidikan melalui pengalihan otoritas pengambilan keputusan dari pemerintah pusat kedaerah dan masing-masing sekolah/madrasah. Dengan demikian Sekolah/madrasah , guru,peserta didik,dan orang tua mempunyai control yang lebih besar terhadap proses pendidikan, dan mempunyai tanggung jawab untuk  mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembiayaan, personal, dan kurikulum sekolah (Myres dan Stonehill dalam Nurkolis, 2003).
B.  Fokus Penelitian
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian, maka penelitian ini difokuskan pada Strategi Manajemen Pemasaran Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi yang meliputi strategi, dan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan serta faktor pendukung dan penghambat.
C.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana strategi manajemen pemasaran pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi?
2.      Apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi manajemen pemasaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi?
D.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.    Mengetahui strategi manajemen pemasaran pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi Tahun Pelajaran 2017/2018
b.    Mengetahui Faktor pendukung dan penghambat strategi manajemen pemasaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi Tahun Pelajaran 2017/2018
2.      Manfaat Penelitian
a.      Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia lembaga pendidikan.
b.      Kegunaan praktis
1)      Bagi penulis
Menambah wawasan penulis sebagai wacana ilmu manajemen pemasaran dalam memasarkan lembaga pendidikan, agar terdapat peningkatan mutu pendidikan dari tahun ke tahun.
2)      Bagi lembaga pendidikan
a)      Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi.
b)      Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada.
3)      Bagi peneliti berikutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.
E.  Telaah Pustaka
Telaah pustaka digunakan untuk menunjukkan dengan tegas bahwa masalah yang akan diteliti belum pernah diteliti sebelumnya. Untuk menghindari persamaan penulisan dan plagiat, maka penulis mencantumkan beberapa skripsi sebagai pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh  Ngazizu Rohmah berjudul " Implementasi Manajemen Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MI Al-Amin Sumberagung Semen Paron Ngawi Tahun Pelajaran 2014/2015". Fokus pembahasannya adalah menejemen pemasaran dan mutu pendidikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Andriyani berjudul "Strategi Manajemen Humas Dalam Pemasaran Pendidikan Di MTS SA Al Murtadho Kedungwaru Tahun Pelajaran 2014/2015". Penelitian tersebut berfokus pada strategi manajemen humas dan pemasaran pendidikan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Wasingul Munasabah berjudul Penerapan Manajemen Pemasaran Pendidikan Dalam Perekrutan Siswa Baru Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ilmi Pitu Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian tersebut berfokus pada manajemen pemasaran dan perekrutan siswa.
Sedangkan penelitian penulis berjudul " Strategi Manajemen Pemasaran Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi Tahun Pelajaran 2017/2018". Penelitian ini berfokus pada Strategi Manajemen Pemasaran Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi tahun pelajaran 2017/2018 dan Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Manajemen Pemasaran dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Karya Pembangunan Ngawi tahun pelajaran 2017/2018. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian penulis berbeda dengan penelitian yang sudah ada.
F.   Landasan Teoritik
Memaparkan teori-teori, konsep, asumsi dan generalisasi yang akan digunakan untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian.
1.    Teori-Teori Strategi Manajemen Pemasaran
Definisi manajemen adalah suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan,serta pengendalian atau pengawasan.
Definisi Strategi pemasaran menurut Philip kotler (2004,81): strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi tentang strategi spesifik untuk pasar sasaran,penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.
Pada dasarnya Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga,  promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal ini berarti dalam manajemen pemasaran mencakup serangkaian kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas barang, jasa dan gagasan dengan tujuan utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat.[4]
Beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi tentang pemasaran antara lain :
a.       Philip kotler (marketing): pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b.      W.J. Stanton : pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
c.       American Marketing Association : pemasaran pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.[5]
2.      Teori-Teori Mutu Pendidikan
Definisi Mutu yaitu berkenaan dengan penilaian bagaimana suatu produk memenuhi kriteria, standar atau rujukan tertentu. Kesepakatan tentang konsep mutu dikembalikan pada rumusan acuan atau rujukan yang ada seperti kebijakan pendidikan, proses belajar mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran dan tenaga kependidikan sesuai dengan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengertian Mutu menurut beberapa ahli:
1.      Menurut Edwards Deming
Mutu adalah Kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
2.        Menurut Feigenbaum
Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk dianggap bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan perusahaan.
3.    Menurut Gravi dan Davis
Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Manajemen peningkatan mutu sekolah berkaitan erat dengan pembentukan sekolah yang efektif. Sekolah yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.      Proses belajar mengajar mempunyai efektivitas yang tinggi.
2.      Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat
3.      Lingkungan sekolah yang aman dan tertib
4.      Pengelolaan tenaga pendidikan yang efektif
5.      Memiliki budaya mutu
6.      Memiliki team work yang kompak,cerdas, dan dinamis
7.      Memiliki kewenangan (kemandirian)
8.      Partisipasi yang tinggi dari warga sekolahdan masyarakat
9.      Memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen
10.  Memiliki kemauan untuk berubah (baik secara psikologis maupun secara fisik)
11.  Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan
12.  Reponsif dan antisipatif terhadap kebutuhan
13.  Memiliki komunikasi yang baik
14.  Memiliki akuntabilitas
Tugas berat lembaga dalam Pemasaran sekolah, yaitu pemasaran dilakukan secara kompetitif. Tugas pokok dan fungsi sekolah adalah menawarkan produk unggulan atau jasa. Jika sekolah sudah mampu membangun citra mutu dan keunggulan, lembaga tersebut akan mampu beradu tawar dengan masyarakat.
3.      Konsep pemasaran
Aktivitas Pemasaran telah berkembang maju sejalan dan mengikuti dengan tahap perkembangan ekonomi. Pengertian konsep pemasaran adalah suatu konsep dan cara dasar yang di terapkan dalam melakukan strategi manajemen pemasaran produk atau jasa pada sebuah organisasi ataupun perusahaan.
Ada juga yang mendefinisikan pengertian konsep pemasaran adalah : Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Bagan pemasaran (manajerial)
 



Pertukaran, transaksi dan hubungan
 
pasar
 
           

G.  Metode Penelitian
a.      Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Pelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk.
b.      Penentuan subyek
Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya. Jadi subyek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala bidang manajemen humas dan siswa-siswi di SMA Karya Pembangunan Ngawi.
c.       Metode pengumpulan data
1)      Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal tentang responden yang lebih mendalam dan jumlah responden nya sedikit.[6]
2)      Angket (kuesioner)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.[7]
3)      Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Observasi yang merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.[8]
4)      Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian Penelitian kualitatif.
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih Kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, ditempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin Kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.[9]
d.      Teknis analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam Pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,  dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.[10]
Komponen dalam analisis data yaitu :[11]
1)      Data reduction atau reduksi data
Data-data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2)      Data display atau penyajian data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk Uraian singkat, Bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan mendisplay kan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3)      Conclusion Darwin drawing atau verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,  maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah sejak awal tetapi mungkin juga tidak, karena Seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
H.  Sistematika Pembahasan
Proposal penelitian, secara umum terdiri dari bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir.Pada bagian awal berisi halaman judul , halaman persetujuan dan daftar isi proposal. Pada bagian pokok berisi tentang :
1.      Latar belakang masalah yaitu dengan menjelaskan problem akademik sehingga permasalahan tersebut dipandang menarik dan penting untuk diteliti.
2.      Rumusan masalah berupa pertanyaan atau pernyataan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian.
3.      Tujuan dan kegunaan penelitian yaitu menjelaskan secara spesifik operasional Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian dan nilai manfaat yang dapat digunakan secara teoritis dan praktis.
4.      Telaah pustaka yaitu melacak dan menguraikan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan dikaji.
5.      Landasan teoritik yaitu memaparkan teori-teori, konsep, asumsi dan generalisasi yang akan digunakan untuk mengungkapkan menjelaskan dan memprediksi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian.
6.      Metode penelitian yaitu dengan menjelaskan pendekatan dalam penelitian yang digunakan, menentukan subjek yang diteliti, menggunakan metode pengumpulan data dan teknis analisis data.
7.      Sistematika pembahasan yaitu dengan memanfaatkan ruang lingkup penulisan skripsi secara deskriptif sehingga antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan.
8.      Rencana daftar isi skripsi yaitu dengan membuat rencana daftar isi skripsi secara keseluruhan.
Bagian akhir pada proposal penelitian yaitu rujukan pustaka yang menunjukkan referensi pokok yang dijadikan rujukan utama dalam penelitian dan bersifat sementara.
I.     Rencana Daftar Isi Skripsi
Bagian Awal
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PEDOMAN TRANSLITERASI
Bagian Inti
BAB I :  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Fokus Penelitian
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan Penelitian
E.     Manfaat Penelitian
F.      Metode Penelitian
1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
2.      Kehadiran Peneliti
3.      Lokasi Penelitian
4.      Sumber Data
5.      Prosesur Pengumpulan Data
6.      Analisis Data
7.      Pengecekan Keabsahan Temuan
8.      Tahapan-tahapan Penelitian
G.    Sistematika Pembahasan
BAB II : LANDASAN TEORITIK DAN ATAU TELAAH PUSTAKA
BAB III :  TEMUAN PENELITIAN
A.    Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B.     Deskripsi Data
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V :  PENUTUP
A.       Kesimpulan
B.       Saran
Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup








J.    Rujukan Pustaka
Adam, Muhammad. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta, 2015.
Hanafi, Mamduh. Penuntun Belajar Manajemen. Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 1997.
Kotler, Philip dan Lane Keller, Kevin. Manajemen Pemasaran. Jakarta : ERLANGGA, 2009.
Masrokan Mutohar, Prim. Manajemen Mutu Sekolah. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA, 2013.
Mursid. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&DBandung : Alfabeta, 2011.
Afidatun Khasanah, Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Di SD Alam
Baturraden”, Jurnal eL-Tarbawi, Program Magister Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. VIII No. 2, Yogyakarta: 2015.
Ngazizu Rahmah, Implementasi Manajemen Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MI Al-Amin Sumberagung Semen Paron Ngawi”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAI Ngawi, Ngawi : 2014.
Yuni Andriyani, Strategi Manajemen Humas Dalam Pemasaran Pendidikan Di MTS SA Al Murtadho Kedungwaru”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAI Ngawi, Ngawi : 2014.
Wasingul Munasabah, Penerapan Manajemen Pemasaran Pendidikan Dalam Perekrutan Siswa Baru Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ilmi Pitu Ngawi, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAI Ngawi, Ngawi : 2013.





      [1] Afidatun Khasanah, “ Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Di SD Alam Baturraden”, Jurnal El-Tarbawi, Program Magister Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. VIII No. 2 (2015), hlm. 162.
      [2] Muhammad Adam, Manajemen Pemasaan Jasa, cet. Ke-1 (Bandung: Alfabeta,2015), hlm 3.
      [3] Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, cet. Ke-1 (Yogyakarta: Graha Ilmu,2010), hlm 2.
      [4] Sentot Imam Wahjono., Op.Cit.
      [5] Mursid, Manajemen Pemasaran, cet. Ke-3 (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm 26.
      [6] Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2011), hlm 137.
      [7] Ibid., 142.
      [8] Ibid., 145.
      [9] Ibid., 240.
      [10] Ibid.,  147.
      [11] Ibid., 247-252.


0 Komentar untuk "STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA KARYA PEMBANGUNAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2017/2018"